TIPNONI, Yohanis Nevi (2020) ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN KEPUASAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA SATKER NVT PEMBANGUNAN BENDUNGAN - KANTOR BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II). Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
|
Text
01. COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
03. BAB 1.pdf Download (107kB) | Preview |
|
![]() |
Text
04. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) |
|
![]() |
Text
05. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) |
|
![]() |
Text
06. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (576kB) |
|
|
Text
07. BAB 5.pdf Download (61kB) | Preview |
|
|
Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (51kB) | Preview |
Abstract
Penelitian tentang Kinerja Aparat Sipil Negara (ASN), tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Menurut PP ini, Penilaian Kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karier. Penilaian dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS. “Penilaian Kinerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip a. objektif; b. terukur; c. akuntabel; d. partisipatif; dan e. transparan,” bunyi Pasal 4 PP ini. Penilaian Kinerja PNS sebagaimana dimaksud, menurut PP ini, dilaksanakan dalam suatu Sistem Manajemen Kinerja PNS yang terdiri atas: a. perencanaan kinerja; b. pelaksanaan, pemantauan kinerja, dan pembinaan kinerja; c. penilaian kinerja; d. tindak lanjut; dan e. Sistem Informasi Kinerja PNS. Penilaian kinerja ASN pada dasarnya merupakan penilaian yang sistematis terhadap penampilan kerja dan potensi pegawai dalam upaya mengembangkan diri untuk kepentingan organisasi. Sistem penilaian kinerja ASN memiliki peranan utama dalam organisasi untuk meningkatkan sikap serta pelaksanaan kerja yang positif dalam mencapai efektivitas pegawai. Pemberian penilaian kinerja yang bagus tentu akan bermanfaat untuk instansi terkait, dengan hal tersebut lah pihak instansi ataupun organisasi dapat memperbaiki hasil kinerja pegawainya agar lebih baik. Masalah dalam penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai ( Studi Kasus Pada SATKER SNVT Pembangunan Bendungan - Kantor Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II ). Kinerja pegawai dalam penelitian ini sejalan dengan pendapat Stephen Robbins (1996) yakni kinerja adalah hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan individu dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama Pelatihan dalam penelitian ini adalah proses melengkapi para pekerja dengan keterampilan khusus atau kegiatan membantu para pekerja dalam memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang tidak efisien (Nawawi, 2006:208). Kompensasi dalam penelitian ini adalah semua pendapatan yang berbentuk uang maupun tidak yang diterima karyawan/pegawai sebagai imbalan jasa yang diberikan organisasi/pemerintah. (Hasibuan, 2000:133). Hasil analisis menunjukkan bahwa model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 1,33 + 0,59X1 + 0,32X2. Sesuai dengan persamaan regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta = 1,33 Hal ini berarti bahwa apabila nilai konstanta X1 (Pelatihan) dan X2 (Kompensasi) sama dengan nol, maka tingkat atau besarnya kinerja pegawai sebesar 1,33. 2. Nilai koefisien b1 = 0,59 Hal ini berarti bahwa apabila nilai variabel Pelatihan mengalami peningkatan sebesar 1 poin, sementara variabel Kompensasi tidak mengalami perubahan atau tetap, maka Kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,59 3. Nilai koefisien b2 = 0,32. Hal ini berarti bahwa apabila nilai variabel Pelatihan mengalami peningkatan sebesar 0,32 poin, sementara variabel Kompensasi tidak mengalami perubahan atau tetap, maka Kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,32 Selanjutnya pengujian terhadap hipotesis yang diberikan, dan Sesuai hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.00 yang tertera pada tabel 4.15, dapat dijabarkan sebagai berikut : a) Untuk pelatihan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,56 dengan tingkat signifikan 0,000. Sedangkan dari ttabel diperoleh nilai 2,012. Hasil ini membuktikan bahwa thitung lebih besar dari ttabel sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai diterima b) Untuk variabel Kompensasi diperoleh nilai t hitung sebesar 4,22 dengan tingkat signifikan 0,000. Sedangkan dari ttabel diperoleh nilai 2,012. Hasil ini dibuktikan bahwa t hitung lebih bersar dari t tabel sehingga hipotesis menyatakan bahwa Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai diterima. c) Perhitungan terhadap uji F dimaksud untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara simultan atau secara bersama antara variabel Pelatihan dan kompensasi terhadap variabel terikat kinerja pegawai. Hasil perhitungan nilai F dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel diatas diperoleh F hitung sebesar 44,299 Jika dibandingkan dengan nilai F tabel 3,195 maka F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 44,299 > 3,195. Hal ini menunjukan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel pelatihan pegawai dan kompensasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil analisis juga menunjukan besarnya nilai koefisien determinasi (R2) keseluruhan. Berdasarkan rangkuman perhitungan yang ditunjukan dalam tabel diatas diperoleh nilai R2 sebesar 0,653. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan variable Pelatihan (X1) dan Kompensasi (X2) dapat menjelaskan kinerja pegawai (Y) sebesar 65,3% Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab terdahulu maka berikut ini akan disajikan kesimpulan berdasarkan persoalan penelitian sebagai berikut; 1. Pelatihan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,56 dengan tingkat signifikan 0,000. Sedangkan dari ttabel diperoleh nilai 2,012. Hasil ini membuktikan bahwa thitung lebih besar dari ttabel sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai diterima 2. variabel Kompensasi diperoleh nilai t hitung sebesar 4,22 dengan tingkat signifikan 0,000. Sedangkan dari ttabel diperoleh nilai 2,012. Hasil ini dibuktikan bahwa t hitung lebih bersar dari t tabel sehingga hipotesis menyatakan bahwa Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai diterima.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Economic > Economy Management |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Manajemen |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 12 Jul 2022 02:41 |
Last Modified: | 01 Aug 2022 00:45 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/408 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |