ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH BELANJA LANGSUNG TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KUPANG DAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

LAKE, Magdalena (2022) ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH BELANJA LANGSUNG TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KUPANG DAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img]
Preview
Text
01 COVER.pdf

Download (764kB) | Preview
[img]
Preview
Text
03 BAB I.pdf

Download (138kB) | Preview
[img] Text
04 BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (166kB)
[img] Text
05 BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (88kB)
[img] Text
06 BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (220kB)
[img]
Preview
Text
07 BAB V.pdf

Download (61kB) | Preview
[img]
Preview
Text
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (75kB) | Preview

Abstract

Dalam menciptakan kemandirian daerah, pemerintah daerah harus mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efisien dan efektif. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan kebijakan desentralisasi melalui otonomi daerah. Penerapan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal didasari oleh pemikiran bahwa pemerintah daerah jauh lebih memahami potensi, kondisi, dan permasalahan daerahnya sendiri. Oleh sebab itu, setiap daerah juga lebih mengerti besarnya kebutuhan anggaran yang diperlukan untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Konsekuensi dalam pelaksanaan otonomi daerah ini adalah adanya desentralisasi fiskal dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan asas desentralisasi, setiap daerah diberikan kewenangan untuk memungut pajak atau retribusi dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA). Dan Pemerintah pusat akan mentransfer dana perimbangan. Tujuan dari transfer dana perimbangan kepada pemerintah daerah adalah untuk mengurangi kesenjangan fiskal antar pemerintah dan menjamin tercapainya standar pelayanan publik. Transfer dana ini merupakan sumber pendanaan bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan kewenangannya, sedangkan kekurangan pendanaan diharapkan dapat digalih melalui pendanaan sendiri yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), pembiayaan dan lain-lain pendapatan daerah. Kebijakan penggunaan semua dana tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah, dana transfer dari pemerintah pusat diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien oleh pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, dan diharapkan di masa yang akan datang ketergantungan daerah terhadap transfer dana pusat dapat diminimalisir guna menumbuhkan kemandirian pemerintah daerah dalam pelayanan publik dan pembangunan. Belanja daerah merupakan perkiraan beban pengeluaran daerah yang dialokasikan secara adil dan merata agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Pembangunan daerah yang sangat pesat, pasti membutuhkan alokasi dana dari pemerintah daerah yang mengakibatkan pembiayaan pada pos belanja yang terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan membutuhkan persediaan dana yang besar untuk membiayai kegiatan tersebut. Dengan terpenuhinya kebutuhan belanja pemerintah, maka diharapkan pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih baik dan kesejahteraan masyarakat lebih meningkat. Belanja daerah terdiri atas belanja langsung dan belanja tidak langsung. Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Sedangkan belanja langsung merupakan belaja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Karakteristik belanja langsung adalah bahwa input (alokasi belanja) yang ditetapkan dapat diukur dan diperbandingkan dengan output yang dihasilkan. Sedangkan belanja tidak langsung pada dasarnya merupakan belanja yang digunakan secara bersama-sama untuk melaksanakan seluruh program atau kegiatan unit kerja. Sesuai dengan judul yang diteliti yaitu ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH BELANJA LANGSUNG TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN KUPANG DAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran empiris perkembangan Pendapatan Asli Daerah dan mengetahui gambaran empiris perkembangan Belanja Langsung dikabupaten Kupang Dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yang dilakukan melalui penelurusan(BPS Kabupaten Kupang Dalam Angka dan Sumber https//kupangkab.go.id dan pada BPS Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam angka dan sumber :djpkdepkeu.go) Hasil penelitian dari Analisis Perbandingan Pengaruh Belanja Langsung Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Kupang Dan Kabupaten Timor Tengah Selatan menunjukan bahwa: 1. Pertumbuhan Belanja Langsung Kabupaten Kupang sebesar 22,65% pertahun melebihi pertumbuhan Belanja Langsung Kabupaten Timor Tengah Selatan Sebesar 6,50% 2. Pertumbuhan pendapatan asli daerah Kabupaten Kupang sebesar 9,46% pertahun, lebih kecil dari pertumbuhan pendapatan asli daerah kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 31,73%. 3. Koefisien Elastisitas Pertumbuhan Belanja Langsung terhadap pertumbuhan pendaptan Asli Daerah Kabupaten Kupang sebesar -0,63% sebagai bentuk hubungan yang inelastisitas sedangkan koefisien elastisitas pertumbuhan Belanja Langsung terdahap petumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Sebesar 9,33%sebagai bentuk yang elastisitas.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: H Social Sciences > HJ Public Finance
Economic > Economy Management
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Manajemen
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 06 Jul 2022 06:24
Last Modified: 01 Aug 2022 03:42
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/283

Actions (login required)

View Item View Item