MAKNA INTEGRITAS: SUATU TINJAUAN HISTORIS KRITIK TERHADAP TEKS INJIL MARKUS 16:14-29 DAN IMPLIKASINYA BAGI INTEGRITAS PENDETA DI GMIT

MASAE, Hori Yuslinda (2022) MAKNA INTEGRITAS: SUATU TINJAUAN HISTORIS KRITIK TERHADAP TEKS INJIL MARKUS 16:14-29 DAN IMPLIKASINYA BAGI INTEGRITAS PENDETA DI GMIT. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img]
Preview
Text
1 COVER.pdf

Download (69kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2 Lembar Pengesahan.pdf

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7 PENDAHULUAN.pdf

Download (141kB) | Preview
[img] Text
8 BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (218kB)
[img] Text
9 BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (701kB)
[img] Text
10 BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (171kB)
[img]
Preview
Text
11 PENUTUP.pdf

Download (79kB) | Preview
[img]
Preview
Text
12 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (117kB) | Preview

Abstract

Seorang pemimpin dalam memakai kekuasaannya untuk keuntungan bagi diri sendiri, tanpa memperhatikan orang lain adalah pemimpin yang gagal. Injil Markus 6:14-29, menggambarkan dengan jelas tentang kekuatan seorang pemimpin (raja Herodes Antipas) yang perbuatannya melanggar hukum Yahudi. Ketika Herodes Antipas ditegur oleh seorang nabi yang disegani oleh banyak orang termasuk dirinya, dengan keangkuhan ia membalas teguran itu dengan memasukkan Yohanes Pembaptis ke dalam penjara. Pada masa itu karena rajalah yang memiliki kekuasaan berhak melakukan hal tersebut. Meskipun pada Yohanes Pembaptis tidak ada tindakan kejahatan yang dilakukan. Yohanes Pembaptis mengetahui benar situasi kekuasaan seorang pemimpin pada saat itu. Yohanes Pembaptis menyadari bahwa tegurannya kepada Herodes Antipas akan menghasilkan suatu kemalangan bagi dirinya. Tetapi, karena keteguhannya sebagai seorang yang memiliki tanggung jawab dalam menyampaikan kebenaran, ia mampu menunjukkan integritas dirinya sebagai seorang yang diutus Allah. Yohanes Pembaptis tidak takut kepada kekuasaan raja Herodes Antipas, ia hanya takut apabila suara Tuhan tidak disuarakan. Kesetiaannya kepada kebenaran (Firman Tuhan) membuat terus memahami arti panggilan kehadirannya. Yohanes Pembaptis dipilih dan diutus Allah untuk mempersiapkan umat menyambut kedatangan sang Mesias. Situasi kehidupan sekarang ini membuat seseorang memilih diam ketika melihat perbuatan ketidakdilan terjadi. Hal ini mempengaruhi integritas dari seseorang itu hilang, akan berbahaya jika seseorang itu ialah pendeta. Pendeta yang kehilangan integritas dirinya sebagai pelayan Tuhan, akan membuatnya kehilangan kepercayaan dari jemaat. Nilai-nilai pada citra seorang pendeta akan menurun. Karena iitu, dengan mendalami teks injil Markus 6:14-29 tentang Yohanes Pembaptis dibunuh, dengan menggunakan metodologi historis kritis untuk memperoleh kerygma. Dan dari kerygma dapat memberikan sumbangsih untuk menemukan makna dari integritas seorang pelayan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Integritas, kebenaran, kekuasaan, dan perintis.
Subjects: Theology > Christian Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 27 Jul 2022 00:11
Last Modified: 27 Jul 2022 00:11
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/968

Actions (login required)

View Item View Item