OLANG, Sipora Sir (2022) RITUS MANI SIR KOKO DAN BEKOLANG MANU: SUATU TINJAUAN TEOLOGI KONTEKSTUAL TERHADAP RITUS MANI SIR KOKO DAN BEKOLANG MANU DI JEMAAT GMIT BUKIT SION BERIBU KLASIS PANTAR TIMUR. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
|
Text
1 COVER- SIPORA SIR OLANG 15210025.pdf Download (66kB) | Preview |
|
|
Text
2 LEMBARAN PENGESAHAN- SIPORA SIR OLANG 15210026.pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text
7 PENDAHULUAN.pdf Download (198kB) | Preview |
|
![]() |
Text
8 BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (302kB) |
|
![]() |
Text
9 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB) |
|
![]() |
Text
10 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) |
|
|
Text
11 PENUTUP.pdf Download (34kB) | Preview |
|
|
Text
12 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (121kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berfokus pada ritus Mani Sir Koko dan Bekolang Manu yang masih di lakukan oleh Jemaat GMIT Bukit Sion Beribu. Ritus Mani Sir Koko dan Bekolang Manu ini dilakukan oleh Jemaat yang karena dipercaya dapat memberikan berkat, perlindungan, keamanan bagi mereka. Dipercaya bahwa Mani Sir koko dan Bekolang Manu adalah dua sosok binatang yang sebagai sumber untuk meminta berkat, kesuksesan, kekuatan dan terlebih pemeliharaan. Mani Sir Koko adalah sosok yang menyerupai ayam yang berfungsi sebagai sosok yang dipercayai dapat memberikan berkat berupa kekayaan dan kesuksesan sedangkan Bekolang Manu menyerupai seekor babi yang dipercayai memberikan kekuatan dan juga pemeliharaan kepada mereka. Namun perlu diketahui bahwa iman Kristen mengajarkan kepada umat Kristen untuk tidak ada dalam praktik penyembahan atau kepercayaan apapun itu. Untuk mencapai tujuan dari penulisan ini, maka penulis mengunaan metode penelitian lapangan atau metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Dalam hal ini juga penulis mengunakan metode penulisan deskripsi, analisis dan refleksi teologis. Metode ini penulis pilih untuk mendapatkan data yang akurat dan baik serta mengandung kebenaran mengenai ritus yang masih dilakukan oleh Jemaat Bukit Sion Beribu. Sehingga dari penelitian yang dilakukan didapati fakta bahwa Jemaat masih melakukan ritus ini. Realita yang penulis temukan di lokasi penelitian adalah semua masyarakat di tempat ini beragama Kristen, namun mereka masih meminta perlindungan pada alam yang dipercayai dapat memberikan berkat dan kekuatan untuk melindungi dan menjaga mereka dari segala kemiskinan dan malapetaka yang mengancam hidup mereka. Melihat alas an-alasan yang telah disampaikan maka penulis akan meninjau masalah ini dari sudut pandang teologi kontekstual. Alasan penulis meninjau masalah ini dari sudut pandang teologi kontekstual karena teologi kostekstua adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang budaya dan kepercayaan yang diwariskan secara turun-temurun dan masih dipelihara sampai saat ini. Menanggapi masalah ini, gereja hadir dan berperan sebagai lembaga yang dapat membina spiritual jemaat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya, Berkat, Pemelihara, Gereja |
Subjects: | Theology > Christian Theology |
Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 26 Jul 2022 01:23 |
Last Modified: | 26 Jul 2022 01:23 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/916 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |