SELLY, Arigine Yunyarti (2021) GEREJA DAN SAMPAH: SUATU TINJAUAN EKOTEOLOGI TENTANG MISI GEREJA JEMAAT GMIT EFATA BATUKAPUR KLASIS KOTA KUPANG BARAT TERHADAP KEBERADAAN TEMPAT PUMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH ALAK. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
|
Text
1 COVER.pdf Download (33kB) | Preview |
|
|
Text
2 LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text
7 PENDAHULUAN.pdf Download (149kB) | Preview |
|
![]() |
Text
8 BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (402kB) |
|
![]() |
Text
9 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (602kB) |
|
![]() |
Text
10 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
|
|
Text
11 PENUTUP.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text
12 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (122kB) | Preview |
Abstract
Sampah merupakan salah satu krisis lingkungan hidup yang menjadi permasalahan hingga saat ini. Akibat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk, tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula sampah yang dihasilkan. Sampah dibuang sembarangan dan sering ditemukan di berbagai tempat seperti jalann, pusat pertokoan, sarana milik pemerintah dan lain sebagainya. Salah satu sarana milik pemerintah yang mengelola dan mengolah sampah adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pada TPA terdapat banyak sampah dengan jenis dan karakteristik berbeda. Jika sampah-sampah ini tidak ditanggulangi secara serius, maka akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya. Untuk menjawab permasalahan dampak buruk sampah bagi lingkungan maka hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama, termasuk pihak gereja, Gereja khususnya GMIT terpanggil secara aktif untuk melibatkan diri dan memiliki kepekaan dalam usaha peduli terhadap lingkungan hidup dan masalah-masalahnya di dalamnya. Dalam mengkaji masalah ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dalam bentuk studi lapangan. Jemaat GMIT Efata Batukapur memiliki tanggung jawab yang lebih untuk terlibat dalam upaya menjaga lingkungan hidup. Konteks dan keadaan lingkungan Jemaat GMIT Efata Batukapur diperhadapkan dengan masalah krisis lingkungan akibat sampah di TPA Alak yang telah memiliki dampak buruk terhadap kehidupan, baik terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya. Dalam mewujudkan tanggung jawab gereja terhadap lingkungan hidup, maka gereja perlu memiliki misi pelayanan yang bergerak di bidang ekologi. Penulis melihat misi pelayanan Jemaat GMIT Efata Batukapur belum menjawab permasalahan yang sedang terjadi. Maka penulis menawarkan perspektif ekotelogi yang berjudul ecomissiology menurut Ross Langmead. Penulis memilih perspektif ini dengan alasan, perspektif ekoteologi Ross Langmead menggunakan unsur misi yang berfokus pada lingkungan hidup. Tidak hanya teori mengenai ekoteologi, tetapi praktik ekoteologi disampaikan melalui pendekatan ekomisiologi. Hal ini menjadi relevan dengan permasalahan yang diangkat penulis tentang peranan misi gereja yang bergerak pada lingkungan hidup dengan dasar Teologi Ekologis. Penulis memilih teks-teks Alkitab baik dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai landasan Alkitabiah dan kemudian membuat refleksi teologis terhadap masalah yang terjadi. Misi gereja terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui pelayanan-pelayanan yang difokuskan pada krisis lingkungan yang sedang terjadi. Gereja ada di dalam realitas dunia, maka gereja tidak dapat mengabaikan tugas panggilannya di dunia, termasuk terlibat untuk memelihara dan menjaga lingkungan hidup sebagai suatu kesatuan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sampah, Tempat Pembuangan Akhir, Misi Gereja. Teologi Ekologis. |
Subjects: | Theology > Christian Theology |
Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 25 Jul 2022 03:16 |
Last Modified: | 25 Jul 2022 03:16 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/874 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |