PRAKTIK NE’OI LALO (KUBUR BAYANGAN): Suatu Tinjauan Teologis Kontekstual Terhadap Praktik Ne’oi Lalo dan Implikasinya bagi Jemaat GMIT Ebenhaezer Mundek, Klasis Rote Barat Laut

ADU, Nofitri (2025) PRAKTIK NE’OI LALO (KUBUR BAYANGAN): Suatu Tinjauan Teologis Kontekstual Terhadap Praktik Ne’oi Lalo dan Implikasinya bagi Jemaat GMIT Ebenhaezer Mundek, Klasis Rote Barat Laut. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
1 COVER.pdf

Download (339kB)
[img] Text
2 ABSTRAK.pdf

Download (231kB)
[img] Text
3 PENDAHULUAN.pdf

Download (358kB)
[img] Text
4 BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (358kB)
[img] Text
5 BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (721kB)
[img] Text
6 BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (397kB)
[img] Text
7 PENUTUP.pdf

Download (204kB)
[img] Text
8 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (225kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara teologis praktik Ne’oi Lalo (kubur bayangan) yang masih dipraktikkan oleh sebagian masyarakat Rote, khususnya di Jemaat GMIT Ebenhaezer Mundek. Praktik ini muncul sebagai bentuk penghormatan terhadap anggota keluarga yang meninggal di perantauan atau yang jasadnya tidak ditemukan, sehingga tidak dapat dimakamkan di kampung halaman. Praktik ini diwujudkan melalui penyusunan batu, pemaknaan pohon tua, dan pelafalan syair adat, yang diyakini sebagai sarana pemanggilan roh dan penyediaan tempat peristirahatan simbolik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teologi kontekstual, berlandaskan tipologi Kristus dan Kebudayaan dalam Paradoks menurut Richard H. Niebuhr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ne’oi Lalo mengandung nilai-nilai sosial dan spiritual yang kuat dalam konteks budaya lokal. Namun, secara teologis, praktik ini menyimpan unsur-unsur yang tidak selaras dengan iman Kristen, khususnya terkait kepercayaan terhadap roh gentayangan dan pemanggilan arwah. Dengan demikian, diperlukan reinterpretasi dan pemurnian makna melalui pendidikan iman dan pendampingan pastoral. Penelitian ini merekomendasikan agar gereja, lembaga teologi, dan pemerintah bekerja sama membimbing umat secara dialogis, sehingga Praktik budaya tidak dihapus, tetapi ditebus dalam terang Injil. Dalam semangat teologi kontekstual, Ne’oi Lalo dapat dipahami bukan sebagai praktik sinkretis, melainkan sebagai ruang reflektif yang memperkaya spiritualitas lokal yang berpusat pada Kristus.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ne’oi Lalo, GMIT, Budaya Rote, Teologi kontekstual, Richard H. Niebuhr.
Subjects: Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Ms Sarce Henukh
Date Deposited: 18 Dec 2025 01:23
Last Modified: 18 Dec 2025 01:23
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5807

Actions (login required)

View Item View Item