ADU, Meri (2025) TRADISI DOA TUJUH BULAN: Suatu Tinjauan Teologis Kontekstual Terhadap Tradisi Doa Tujuh Bulan dan Implikasinya Bagi Jemaat GMIT Petra Lidamanu, Klasis Rote Barat Daya. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
|
Text
1 COVER.pdf Download (480kB) |
|
|
Text
2 ABSTRAK.pdf Download (90kB) |
|
|
Text
3 PENDAHULUAN.pdf Download (344kB) |
|
|
Text
4 BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (485kB) |
|
|
Text
5 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (564kB) |
|
|
Text
6 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (462kB) |
|
|
Text
7 PENUTUP.pdf Download (236kB) |
|
|
Text
8 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (278kB) |
Abstract
Tradisi ini secara turun-temurun dijalankan oleh masyarakat sebagai bentuk ungkapan syukur dan permohonan perlindungan terhadap janin dan ibu yang mengandung. Dalam konteks kehidupan Kristen, praktik tersebut kerap dianggap problematis karena berakar pada kepercayaan adat yang belum sepenuhnya sejalan dengan doktrin iman Kristen. Namun demikian, penelitian ini menggunakan pendekatan teologi kontekstual, khususnya tipologi H. Richard Niebuhr tentang Christ Transforming Culture, yang membuka ruang bagi pemaknaan ulang budaya lokal dalam terang Injil. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan lapangan, ditemukan bahwa jemaat tidak serta-merta mempertahankan praktik ini sebagai bentuk kepercayaan tradisional, tetapi telah terjadi proses integrasi nilai-nilai kekristenan, seperti doa dalam nama Yesus, pembacaan Alkitab, dan pelibatan pelayan gereja dalam pelaksanaannya. Tradisi ini, ketika dimaknai dalam terang Kristus, menjadi sarana penguatan spiritualitas keluarga dan persekutuan umat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nenem Teik memiliki potensi teologis yang signifikan jika ditransformasi dengan hati-hati melalui pendampingan gerejawi dan pendidikan teologis kontekstual. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan Kristus yang mengubah budaya adalah pendekatan yang tepat bagi gereja-gereja lokal di Nusa Tenggara Timur yang bergumul dengan praktik-praktik budaya yang kuat. Nenem Teik bukan sekadar ritus adat, tetapi dapat menjadi bentuk ibadah kontekstual yang bermakna, jika dituntun dan dimurnikan dalam terang Injil. Oleh karena itu, gereja, lembaga pendidikan teologi, dan pemerintah perlu bersinergi dalam mendampingi dan memberdayakan budaya lokal agar menjadi wadah kesaksian iman Kristen yang relevan dan berakar.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Nenem Teik, doa tujuh bulan, budaya Rote, Kristus mengubah budaya, teologi kontekstual, GMIT, H. Richard Niebuhr. |
| Subjects: | Theology |
| Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
| Depositing User: | Ms Sarce Henukh |
| Date Deposited: | 13 Dec 2025 04:21 |
| Last Modified: | 13 Dec 2025 04:21 |
| URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5800 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
