MENCARI MAKNA HIDUP DI DALAM ALLAH: Suatu Tinjauan Kritik Historis Terhadap Teks Pengkhotbah 2:18-26 Dan Relevansinya Bagi Pemuda Jemaat GMIT Ebenhaezer Tarus Barat.

NENOHAI, Karyati F. (2025) MENCARI MAKNA HIDUP DI DALAM ALLAH: Suatu Tinjauan Kritik Historis Terhadap Teks Pengkhotbah 2:18-26 Dan Relevansinya Bagi Pemuda Jemaat GMIT Ebenhaezer Tarus Barat. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
a. COVER - DAFTAR ISI.pdf

Download (630kB)
[img] Text
b. ABSTRAK.pdf

Download (281kB)
[img] Text
c. PENDAHULUAN.pdf

Download (323kB)
[img] Text
d. BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (472kB)
[img] Text
e. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
f. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (363kB)
[img] Text
g. PENUTUP.pdf

Download (305kB)
[img] Text
h. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (403kB)

Abstract

Pencarian makna hidup di tengah krisis eksistensial yang banyak dialami oleh kaum muda, khususnya dalam periode Quarter Life Crisis, yang ditandai dengan rasa cemas, kehilangan arah, dan ketidakpuasan terhadap pencapaian hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman teologis dari Pengkhotbah 2:18–26 dalam menjawab krisis makna yang dialami generasi muda serta membangun landasan iman bahwa makna hidup sejati hanya ditemukan di dalam Allah. Mencari Makna Hidup di dalam Allah bertujuan untuk mengungkap bagaimana kitab Pengkhotbah, khususnya bagian Pengkhotbah 2:18–26, memandang upaya manusia dalam menemukan makna hidup. Kitab Pengkhotbah merupakan bagian dari sastra hikmat dalam Alkitab Ibrani, dan diyakini ditulis pada masa pasca-pembuangan, ketika umat Israel sedang mengalami tekanan sosial, politik, dan spiritual. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan tafsir kritik historis, dengan menelaah latar belakang sejarah, budaya, serta konteks penulisan kitab Pengkhotbah. Analisis dilakukan secara ayat demi ayat untuk menggali makna teks secara mendalam dan menemukan pesan teologis yang relevan bagi masalah Quarter Life Crisis yang dialami. Hasilnya, makna hidup bukan ditemukan dalam pencapaian pribadi atau kepemilikan materi, tetapi dalam pemberian Allah yang membawa damai dan sukacita. Penelitian ini juga menghubungkan isi kitab Pengkhotbah dengan fenomena Quarter Life Crisis yang dialami oleh banyak pemuda masa kini. Dalam tekanan hidup modern baik dalam pendidikan, pekerjaan, relasi, maupun masa depan banyak anak muda bergumul dengan arah dan tujuan hidup mereka. Teks ini memberikan jawaban iman bahwa pengakuan akan keterbatasan manusia dan kebergantungan penuh kepada Allah justru membawa pemulihan dan kedamaian. Maka, hidup yang bermakna bukanlah hasil dari keberhasilan material semata, melainkan relasi yang dalam dan utuh dengan Allah Dengan demikian, Kitab Pengkhotbah menawarkan perspektif spiritual yang menenangkan bahwa sekalipun segala sesuatu di bawah matahari tampak sia-sia, makna sejati dapat ditemukan dalam hubungan yang intim dengan Allah dan dalam penerimaan akan keterbatasan hidup manusia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pengkhotbah 2:18–26, makna hidup, kritik historis, Allah, Quarter Life Crisis.
Subjects: Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Ms Sarce Henukh
Date Deposited: 11 Dec 2025 05:42
Last Modified: 11 Dec 2025 05:42
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5763

Actions (login required)

View Item View Item