MELAYANI YESUS DALAM DIRI ORANG YANG PALING HINA: Suatu Kajian Tafsir Perumpamaan Terhadap Teks Injil Matius 25:31-46 dan Sumbangsihnya bagi Pelayanan Jemaat GMIT Syalom Kupang Klasis Kota Kupang

LEDOH, Bresilia Betries (2025) MELAYANI YESUS DALAM DIRI ORANG YANG PALING HINA: Suatu Kajian Tafsir Perumpamaan Terhadap Teks Injil Matius 25:31-46 dan Sumbangsihnya bagi Pelayanan Jemaat GMIT Syalom Kupang Klasis Kota Kupang. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
a. Cover (cover, lembaran pengesahan, kata pengantar, daftar.pdf

Download (996kB)
[img] Text
b. Abstrak.pdf

Download (197kB)
[img] Text
c. Pendahuluan.pdf

Download (170kB)
[img] Text
d. BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (386kB)
[img] Text
e. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (994kB)
[img] Text
f. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (644kB)
[img] Text
g. Penutup.pdf

Download (211kB)
[img] Text
h. Bibliografi (Daftar Pustaka)docx.pdf

Download (142kB)

Abstract

Pelayanan kepada orang yang paling hina bukanlah tindakan bela kasihan semata, melainkan sebuah perjumpaan dengan Kristus sendiri. Matius 25:31046 menegaskan bahwa Yesus hadir dalam kehidupan mereka yang paling terhina dan sering dilupakan oleh dunia. Yesus menyamakan diri-Nya dengan “orang yang paling hina”, yaitu mereka yang lapar, haus, asing, telanjang, sakit, dan di dalam penjara. Melayani mereka berarti melayani Kristus sendiri, dan hal ini menjadi dasar penilaian dalam penghakiman terakhir. Penulis tertarik untuk menulis karya ilmiah yang berjudul: "Melayani Yesus dalam Diri Orang yang Paling Hina: Suatu Kajian Tafsir Perumpamaan Terhadap Teks Injil Matius 25:31–46 dan Sumbangsihnya bagi Pelayanan Jemaat GMIT Syalom Kupang Klasis Kota Kupang." Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk menggali makna teologis dari perumpamaan penghakiman terakhir dalam Injil Matius 25:31–46, serta mengkaji relevansinya bagi praksis pelayanan jemaat, khususnya dalam konteks pelayanan sosial GMIT Syalom Kupang. Penafsiran teks dilakukan dengan menganalisis konteks historis, sosial, dan literer dari perikop tersebut, serta memperhatikan struktur naratif dan pesan teologis yang terkandung di dalamnya. Kerygma teologis yang penulis temukan menunjukan bahwa perumpamaan ini menjadi dasar seorang Kristen hidup dalam kehidupan sebagai seorang individu dan sebagai komunitas yaitu gereja. Identifikasi Yesus dengan diri “orang yang paling hina” memberi kontribusi bagi pelayanan GMIT Syalom Kupang bahwa bahwa pelayanan sosial bukan sekadar aktivitas karitatif, melainkan bentuk nyata dari spiritualitas Kristen yang berakar pada ajaran Yesus. Tulisan ini mendorong gereja untuk lebih peka dan aktif dalam melayani kelompok-kelompok marginal sebagai wujud ketaatan iman. Dengan demikian, pelayanan jemaat tidak hanya bersifat ritualistik, tetapi juga transformatif bagi masyarakat sekitar. Ini merupakan identitas gereja dan tanggung jawab sosial gereja.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Orang yang paling hina, Pelayanan Sosial, Penghakiman Terakhir, Gereja, Kasih
Subjects: Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Ms Sarce Henukh
Date Deposited: 11 Dec 2025 05:30
Last Modified: 11 Dec 2025 05:30
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5751

Actions (login required)

View Item View Item