FANDO, Fifiyanti (2025) PENGARUH RELIGIUSITAS DAN TAX MORALE TERHADAP PERILAKU KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KECAMATAN LOBALAIN. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
|
Text
01 COVER.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
02 ABSTRAK.pdf Download (190kB) |
|
|
Text
03 BAB I.pdf Download (301kB) |
|
|
Text
04 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (322kB) |
|
|
Text
05 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) |
|
|
Text
06 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (918kB) |
|
|
Text
07 BAB V.pdf Download (194kB) |
|
|
Text
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (299kB) |
Abstract
Kepatuhan wajib pajak merupakan salah satu elemen kunci dalam mendukung keberlangsungan sistem perpajakan yang adil dan berkelanjutan. Dalam konteks Indonesia, di mana pajak menjadi tulang punggung pendapatan negara, upaya peningkatan kepatuhan pajak terus dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai strategi, baik dari sisi administrasi, pelayanan, maupun edukasi. Namun, realita menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pajak belum sepenuhnya optimal, khususnya di daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan. Salah satu aspek penting yang sering luput dari perhatian adalah peran nilai-nilai internal individu seperti religiusitas dan tax morale dalam membentuk perilaku kepatuhan pajak. Penelitian ini berangkat dari pemahaman bahwa pendekatan yang menekankan nilai-nilai personal dan budaya lokal dapat menjadi alternatif penting dalam mengembangkan sistem perpajakan yang lebih partisipatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh religiusitas dan tax morale terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) di Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao. Fokus penelitian diarahkan untuk menjawab pertanyaan utama yaitu (1) apakah religiusitas berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan WPOP; (2) apakah tax morale berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan WPOP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, dan data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 89 responden yang telah memenuhi kriteria sebagai WPOP aktif di wilayah Kecamatan Lobalain. Instrumen penelitian dirancang dengan mengadaptasi indikator religiusitas dan tax morale yang relevan dalam konteks perpajakan. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 25.0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan WPOP. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang, maka semakin besar kemungkinan mereka akan patuh terhadap kewajiban perpajakannya. Responden cenderung melihat pembayaran pajak sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan religius, sejalan dengan ajaran agama yang mereka anut. Pembayaran pajak dianggap sebagai bentuk ketaatan terhadap pemerintah yang sah, dan dipersepsikan sebagai bagian dari amal atau kontribusi sosial yang bernilai ibadah. Selain religiusitas, hasil penelitian juga membuktikan bahwa tax morale memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perilaku kepatuhan pajak. Wajib Pajak yang memiliki tingkat moral pajak yang tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pembayaran pajak, bahkan tanpa tekanan atau pengawasan langsung dari otoritas pajak. Mereka membayar pajak karena menganggap hal tersebut sebagai kewajiban etis dan bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan negara. Moral pajak yang tinggi juga tercermin dari perasaan bersalah apabila tidak membayar pajak, serta dari persepsi positif terhadap penggunaan dana pajak oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan tax morale yang kuat dapat menjadi modal sosial yang sangat penting dalam menciptakan kepatuhan pajak yang berkelanjutan. Secara simultan, kedua variabel independen dalam penelitian ini, yaitu religiusitas dan tax morale, mampu menjelaskan sebesar 55,8% variasi dari perilaku kepatuhan Wajib Pajak. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh faktor yang memengaruhi kepatuhan WPOP dapat dijelaskan melalui kekuatan nilai-nilai internal, yang berasal dari keyakinan agama maupun dari moralitas sosial. Temuan ini menegaskan bahwa pendekatan psikologis dan sosiologis tidak dapat diabaikan dalam merumuskan strategi peningkatan kepatuhan pajak, khususnya di daerah-daerah yang memiliki kekayaan nilai budaya dan religius yang kuat seperti Kecamatan Lobalain. Kondisi sosial masyarakat di Kecamatan Lobalain menunjukkan bahwa nilai religius memiliki tempat yang sangat sentral dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadikan pendekatan religius sebagai strategi yang potensial dalam membangun kesadaran dan kepatuhan pajak. Demikian pula, nilai-nilai moral yang diajarkan secara turun-temurun dalam masyarakat turut memperkuat sikap positif terhadap pajak. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan persepsi bahwa pajak digunakan secara transparan menjadi faktor pendukung utama dalam pembentukan moral pajak yang tinggi. Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan kepatuhan Wajib Pajak tidak hanya dapat bertumpu pada pendekatan administratif dan hukum semata, tetapi perlu diperkuat dengan pendekatan nilai yang lebih menyentuh sisi batiniah masyarakat. Pemerintah dan otoritas pajak perlu bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama, pemimpin adat, dan institusi sosial dalam menyampaikan pentingnya pajak sebagai amanah sosial yang sejalan dengan ajaran keagamaan dan nilai moral.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Religiusitas, tax morale, kepatuhan pajak, Wajib Pajak Orang Pribadi, Lobalain |
| Subjects: | Economic > Accounting |
| Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi |
| Depositing User: | Ms Sarce Henukh |
| Date Deposited: | 28 Nov 2025 03:39 |
| Last Modified: | 28 Nov 2025 03:39 |
| URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5454 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
