TSE, Vitry Anggely (2025) ANALISIS AKUNTANSI LINGKUNGAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
01. COVER - DAFTAR LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (193kB) |
![]() |
Text
03. BAB I.pdf Download (392kB) |
![]() |
Text
04. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) |
![]() |
Text
05. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (196kB) |
![]() |
Text
06. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (467kB) |
![]() |
Text
07. BAB V.pdf Download (190kB) |
![]() |
Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (368kB) |
Abstract
Pencemaran lingkungan menjadi salah satu isu global yang semakin mendapat perhatian serius, terutama dalam sektor pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak dalam bidang kesehatan menghasilkan berbagai jenis limbah, baik limbah medis maupun non-medis, yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Limbah medis seperti jarum suntik bekas, bahan farmasi, cairan infeksius, serta limbah kimia, memerlukan pengelolaan yang ketat guna mencegah kontaminasi serta penyebaran penyakit. Sementara itu, limbah non-medis seperti plastik, kertas, dan sisa makanan juga membutuhkan sistem pengelolaan yang baik agar tidak mencemari lingkungan. Untuk mengatasi permasalahsan ini, konsep green hospital mulai diterapkan di berbagai rumah sakit. Green hospital merupakan sistem rumah sakit yang berwawasan lingkungan dengan menekankan efisiensi dalam penggunaan sumber daya serta pengelolaan limbah yang lebih bertanggung jawab. Salah satu aspek yang menjadi fokus dalam penerapan konsep ini adalah pengelolaan biaya lingkungan, yang harus dicatat secara sistematis dalam laporan keuangan rumah sakit. Akuntansi lingkungan berperan penting dalam mencatat, mengukur, dan melaporkan biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh rumah sakit, guna memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan limbah. Namun, hingga saat ini, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia belum memiliki regulasi khusus yang mengatur akuntansi lingkungan secara rinci. Padahal, pencatatan yang tepat terhadap biaya lingkungan sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana tanggung jawab rumah sakit dalam menjaga lingkungan serta untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang ada. Dengan adanya sistem akuntansi lingkungan yang baik, rumah sakit dapat mengidentifikasi dan mengendalikan biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan limbah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional serta kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan akuntansi lingkungan dalam pengelolaan limbah di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Penelitian ini berfokus pada bagaimana rumah sakit melakukan pencatatan dan pelaporan biaya lingkungan, serta bagaimana proses identifikasi, pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan biaya lingkungan dilakukan dalam laporan keuangan rumah sakit. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan analisis deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pihak rumah sakit yang bertanggung jawab atas pengelolaan limbah dan keuangan, serta analisis dokumentasi laporan keuangan terkait biaya lingkungan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan pendekatan teori akuntansi lingkungan berdasarkan konsep Hansen dan Mowen, yang mengelompokkan biaya lingkungan ke dalam empat kategori utama, yaitu: Biaya pencegahan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Biaya deteksi, yaitu biaya yang digunakan untuk mengukur dan memonitor dampak lingkungan dari aktivitas rumah sakit. Biaya kegagalan internal, yaitu biaya yang timbul akibat adanya limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit namun belum berdampak langsung pada lingkungan. Biaya kegagalan eksternal, yaitu biaya yang timbul akibat limbah yang telah mencemari lingkungan dan membutuhkan penanganan lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang telah menerapkan beberapa aspek dalam akuntansi lingkungan, antara lain: Identifikasi biaya lingkungan Rumah sakit telah mengidentifikasi berbagai jenis biaya lingkungan yang timbul dalam operasionalnya. Pada tahun 2023, total biaya lingkungan yang dikeluarkan mencapai Rp3.490.410.353 atau sekitar 100% dari total biaya operasional rumah sakit. Biaya ini mencakup biaya air, listrik, bahan bakar, jasa kebersihan, pengelolaan limbah medis, serta biaya sanitasi Pengakuan biaya lingkungan Rumah sakit menggunakan metode akuntansi berbasis akrual dalam pencatatan biaya lingkungan. Biaya limbah diakui sebagai utang saat limbah dikirim untuk pemrosesan dan baru dibayarkan setelah rumah sakit menerima bukti bahwa limbah telah dihancurkan. Pengukuran biaya lingkungan Pengukuran biaya dilakukan berdasarkan satuan moneter dengan mengacu pada realisasi anggaran periode sebelumnya. Meskipun jumlah biaya yang dikeluarkan cenderung stabil setiap tahunnya, namun belum terdapat standar khusus dalam pengukuran biaya lingkungan di rumah sakit.Penyajian biaya lingkungan Biaya lingkungan dicatat dalam laporan keuangan rumah sakit, namun masih disajikan dalam pos biaya operasional secara umum, tanpa klasifikasi yang lebih spesifik sesuai dengan standar akuntansi lingkungan. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mengidentifikasi secara rinci biaya lingkungan yang dikeluarkan rumah sakit. Pengungkapan biaya lingkungan Biaya lingkungan telah diungkapkan dalam laporan operasional rumah sakit, namun belum disajikan dalam laporan khusus yang terpisah. Hal ini menunjukkan bahwa rumah sakit belum sepenuhnya menerapkan konsep akuntansi lingkungan secara komprehensif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang telah melakukan beberapa aspek dalam penerapan akuntansi lingkungan, namun masih terdapat kekurangan dalam klasifikasi dan pengungkapan biaya lingkungan secara lebih sistematis. Rumah sakit telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pengelolaan limbah, namun pencatatan dan pelaporannya masih memerlukan perbaikan agar lebih terstruktur dan transparan. plikasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan dalam penerapan akuntansi lingkungan di rumah sakit, termasuk dalam hal pencatatan, pengukuran, dan pengungkapan biaya lingkungan yang lebih transparan dan sistematis. Standarisasi dalam pencatatan biaya lingkungan akan membantu manajemen rumah sakit dalam mengontrol serta mengoptimalkan biaya pengelolaan limbah, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan yang berlaku. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi akademisi dan praktisi dalam memahami pentingnya akuntansi lingkungan dalam sektor pelayanan kesehatan. Diharapkan, ke depan rumah sakit dapat mengembangkan sistem pencatatan biaya lingkungan yang lebih terintegrasi dengan laporan keuangan, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan adanya sistem akuntansi lingkungan yang baik, rumah sakit dapat lebih efektif dalam mengelola limbah serta meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Akuntansi lingkungan, pengelolaan limbah, rumah sakit, biaya lingkungan, transparansi keuangan. |
Subjects: | Economic > Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi |
Depositing User: | Ms Sarce Henukh |
Date Deposited: | 07 Jun 2025 00:29 |
Last Modified: | 07 Jun 2025 00:29 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5286 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |