MUGGUS DIBALING: Kajian Teologi Kontekstual Tentang makna Batu Keramat Dalam kepercayaan Suku Gawering Di Jemaat Talitakumi Besbarang, Pulau Pantar.

NAISANU, Maksi Mariana (2024) MUGGUS DIBALING: Kajian Teologi Kontekstual Tentang makna Batu Keramat Dalam kepercayaan Suku Gawering Di Jemaat Talitakumi Besbarang, Pulau Pantar. Masters thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
1.COVER.pdf

Download (181kB)
[img] Text
2.ABSTRAK.pdf

Download (56kB)
[img] Text
3.BAB I.pdf

Download (164kB)
[img] Text
4.BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (174kB)
[img] Text
5.BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (136kB)
[img] Text
6.BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (227kB)
[img] Text
7.BAB V.pdf

Download (134kB)
[img] Text
8.BAB VI.pdf

Download (57kB)
[img] Text
11.DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (104kB)

Abstract

Setiap suku yang terbentuk akan terpola dengan apa yang dipercayai dan diyakini. Di pulau Pantar khususnya di Pantar Tengah terdapat salah satu suku yakni suku Gawering yang mengklaim diri mereka bisa menghentikan hujan melalui sebuah batu keramat yakni Muggus Dibaling. Batu muggus dibaling merupakan batu keramat yang dipakai ssuku gawering sejak lampau karena dipercayai bisa menolong orang lain. Muggus Dibaling yang diyakini oleh Suku Gawering berasal dari pulau Pantar tepatnya di Kecamatan Pantar Tengah Kabupaten Alor. Suku Gawering adalah masyarakat asli yang sudah menerima Injil Kristus dan juga sebagai anggota Jemaat Talitakumi Besbarang Klasis Pantar Barat. Disamping sebagai pemilik muggus dibaling suku gawering menyebut dirinya sebagai satu-satunya pewaris tunggal muggus dibaling dan diluar itu tidak ada yang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suku gawering sebagai suku yang lebih kuat dari suku lainnya. Atas dasar alasan di atas maka tulisan ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana masyarakat Gawering menggunakan baru petir, lalu apa manfaat penggunaannya. Dengan menggunakan elaborasi studi pustaka dan studi lapangan diharapkan metode ini dapat menjawab konteks permasalahan yang dikaji. Dari situ maka kemudian Penulis akan lebih lanjut mendialogkan perjumpaan Injil dan Budaya di Suku Gawering dan bagaimana harusnya gereja menyikapi fenomena ini. Benar Kristus merupakan pusat iman tetapi dalam perjumpaan dengan konteks dimana iman itu diresapi kerap ditemui adanya dugaan penyembahan pada benda keramat yang bisa dianggap sebagai praktik kafir. Pada akhirnya, dengan mengamati hal ini, diharapkan ada kontribusi tulisan ini dengan konteks budaya masyarakat Gawering.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Sistem Kepercayaan, Suku, Batu, Kekuatan, Injil.
Subjects: Theology > Christian Theology
Divisions: Pascasarjana > Magister > Teologi
Depositing User: Ms Sarce Henukh
Date Deposited: 08 Nov 2024 05:41
Last Modified: 08 Nov 2024 05:41
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4748

Actions (login required)

View Item View Item