SAPITU, Stenlyani Elsa Auliea (2024) MEMBANGUN DIALOG INKLUSIF ANTAR UMAT BERAGAMA: Suatu Tafsir Naratif atas Kitab Daniel 3: 1-18 dan Implikasinya bagi Kehidupan Jemaat GMIT Betlehem Oeluan, Klasis Timor Tengah Utara. Undergraduate thesis, Uninversitas Kristen Arta Wacana.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (184kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (565kB) |
![]() |
Text
PENDAHULUAN.pdf Download (471kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (544kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (504kB) |
![]() |
Text
PENUTUP.pdf Download (199kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (425kB) |
Abstract
Tulisan ini membahas tentang kehidupan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang tinggal sebagai bagian dari komunitas pembuangan di Babilonia yang mengalami pergumulan dan tekanan karena ibadah mereka dibatasi. Dalam Kitab Daniel 3:1-18 dijelaskan bahwa Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengalami pergumulan karena aturan penyembahan patung emas yang dibuat oleh Raja Nebukadnezar. Aturan ini lahir dari sikap eksklusivitas yang dimiliki oleh orang-orang Kasdim dan Raja Nebukadnezar, yang mewajibkan semua bangsa untuk ikut serta dalam penyembahan tersebut. Penulis melihat kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego sebagai contoh teladan yang relevan dalam meruntuhkan benteng eksklusivitas beragama yang dibangun oleh penguasa dan masyarakat Babilonia. Permasalahan tentang eksklusivitas beragama adalah hal yang sangat serius dan isu yang sensitif. Hingga saat ini, masih banyak kasus eksklusivitas beragama yang dilakukan oleh oknum tertentu, yang akhirnya menimbulkan konflik dan kesenjangan di masyarakat. Situasi yang mirip juga terjadi di Jemaat GMIT Betlehem Oeluan, di mana konflik antar umat beragama disebabkan oleh masalah pendirian rumah ibadah dan beberapa isu lainnya yang beredar, sehingga konflik ini terus berlangsung hingga sekarang. Dengan menggunakan metode penafsiran naratif, penulis mengkaji tindakan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dalam meruntuhkan benteng eksklusivitas beragama di Babilonia dan relevansinya dalam menghadapi konteks eksklusivitas beragama di wilayah Noemuti (TTU). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat masih terdapat penganut paham eksklusivitas beragama yang disebabkan oleh berbagai isu. Oleh karena itu, diperlukan tindakan-tindakan dan dialog untuk meruntuhkan eksklusivitas dan membangun dialog inklusif antar umat beragama untuk menciptakan kerukunan dan sikap toleransi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Daniel 3:1-18, Inklusif, Eksklusivitas beragama, Konflik, Kerukunan. |
Subjects: | Theology > Christian Theology |
Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 11 Nov 2024 05:10 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 05:10 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4631 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |