ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI (MAKANAN DAN MINUMAN) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2019-2022

DEKU, Jeki Arianto (2024) ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI (MAKANAN DAN MINUMAN) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2019-2022. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
01. COVER - DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
02. ABSTRAK.pdf

Download (15kB)
[img] Text
03. BAB I.pdf

Download (36kB)
[img] Text
04. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (270kB)
[img] Text
05. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (225kB)
[img] Text
06. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (176kB)
[img] Text
07. BAB V.pdf

Download (15kB)
[img] Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (92kB)

Abstract

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Secara umum perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan laba bagi pemiliknya. untuk dapat menghasilkan laba, suatu perusahaan harus memiliki produk yang dapat dijual kepada masyarakat. Produk tersebut dapat berupa produk-produk nonfisik, bahan mentah, atau barang jadi yang siap di konsumsi. Untuk bisa menghasilkan suatu produk tertentu, setiap perusahaan harus memiliki berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut. Sumber daya tersebut dapat mencakup tanah, mesin, tenaga kerja, modal, bahan baku, dan lain-lain. Tanpa memiliki sumber daya dan produk, maka suatu organisasi tidak dapat disebut perusahaan, karena perusahaan adalah organisasi dimana sumber daya seperti bahan baku dan tenaga kerja di proses untuk menghasilkan barang atau jasa bagi pelanggan (Rudianto, 2009). Laba merupakan tujuan umum keberadaan setiap perusahaan, maka laba usaha adalah elemen penting yang menggerakkan seluruh aktivitas produktif di dalam suatu perusahaan. Kebutuhan untuk menghasilkan laba usaha tersebut menjadi faktor penggerak utama seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan perusahaan mulai dari menentukan produk yang akan dihasilkan perusahaan, mencari dan mengumpulkan sumber daya yang diperlukan sehingga menggerakkan dan mengarahkan setiap sumber daya yang dimiliki tersebut untuk mencapai tujuan umum perusahaan (Rudianto, 2018). Laba bersih merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas perusahaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah manajemen telah mendapatkan imbalan yang memadai dari penggunaan asset yang dikuasainya. Bagi perusahaan pada umumnya, usahanya lebih diarahkan untuk mencapai laba bersih yang maksimal sehingga ukuran tersebut menjadi jaminan bagi sebuah perusahaan untuk dapat beroperasi secara stabil, namun pada kenyataannya banyak perusahaan yang mengalami penurunan laba bahkan mengalami kebangkrutan (Soleh Ridwan, 2019). Perusahaan manufaktur adalah jenis usaha yang membutuhkan lebih banyak rincian biaya di dalam laporan keuangan karena terdapat kegiatan perusahaan manufaktur yang tidak terdapat dalam perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, yaitu proses produksi. Produksi yaitu kegiatan dimana suatu perusahaan memberikan input berupa bahan baku dan menghasilkan output berupa barang jadi yang siap dijual. Dari hasil penjualan barang jadi tersebut, perusahaan manufaktur memperoleh pendapatan. Adapun tujuan dari penelitian ini, setelah menimbang dari rumusan masalah diatas maka tujuannya adalah Bagi Perusahaan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi (makanan dan minuman), penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi sebagai bahan masukkan dalam bentuk pemikiran, informasi dan pengambilan keputusan atas kebijakan yang diterapkan untuk merencanakan strategi dalam memperoleh laba bersih. Meskipun tingkat hutang mempengaruhi kestabilan perusahaan dengan kemampuan membiayai operasional, namun penggunaan hutang yang besar juga akan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Apabila perusahaan ingin memperoleh laba bersih yang besar, maka perusahaan harus mampu menekan biaya terlebih dahulu, apabila penjualan produk lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan maka perusahaan pasti akan memperoleh laba bersih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Biaya produksi mempunyai pengaruh yang signifikan atau positif terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi (makanan dan minuman) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2022. Yang berarti hipotesis (Ha) diterima dan (Ho) ditolak yang artinya apabila semakin tinggi biaya operasional yang ada di perusahaan maka laba bersih akan mengalami penurunan. Dan apabila biaya operasional yang dikeluarkan lebih kecil maka akan terjadi kenaikan terhadap laba bersih yang akan dapat. Biaya operasional mempunyai pengaruh yang signifikan atau positif terhadap laba bersih pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi (makanan dan minuman) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2022. Yang berarti hipotesis (Ha) diterima dan (Ho) ditolak Dan apabila biaya operasional yang dikeluarkan lebih kecil maka akan terjadi kenaikan terhadap laba bersih yang akan didapatkan. Agar perusahaan memperoleh laba, maka perusahaan harus dapat menekan biaya operasional, dan demikian jelas terlihat bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi laba rugi suatu perusahaan adalah biaya operasional.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Biaya Produksi, Biaya Operasional, Laba Bersih, Perusahaan Manufaktur.
Subjects: Economic > Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 18 Sep 2024 03:56
Last Modified: 18 Sep 2024 03:56
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4490

Actions (login required)

View Item View Item