PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

HUSEN, Selfiana Katarina (2024) PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PERUSAHAAN SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI). Undergraduate thesis, Uninversitas Kristen Arta Wacana.

[img] Text
cover.pdf

Download (2MB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (39kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (149kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (142kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (109kB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (423kB)
[img] Text
bab 5.pdf

Download (49kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (33kB)

Abstract

EVA merupakan alat analisis keuangan yang mengukur nilai tambah ekonomi yang dihasilkan oleh perusahaan setelah memperhitungkan biaya modal. dengan menganalisis data keuangan dari laporan tahunan perusahaan telekomunikasi, penelitian ini menghitung EVA untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai bagi perusahaan dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif non statistik. Perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu yang telah diharapkan. Pengukuran kinerja keuangan bertujuan sebagai sarana atau indikator dalam rangka memperbaiki kegiatan operasional diharapkan bahwa perusahaan dapat mengalami pertumbuhan keuangan yang lebih baik dan juga dapat bersaing dengan perusahaan lain secara efisiensi dan efektivitas. Akuntansi keuangan adalah proses penyusunan laporan keuangan yang digunakan perusahaan untuk menunjukkan kinerja dan posisi keuangannya kepada orang-orang di luar perusahaan, termasuk investor, kreditur, pemasok dan pelanggan. Net Operating Profit After Tax (NOPAT) adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari modal yang ditanam NOPAT diperoleh dengan cara mengurangkan laba operasi sebelum pajak dan pajak penghasilan. Invested Capital (IC) adalah hasil penjabaran perkiraan dalam neraca untuk melihat besarnya modal yang diinvestasikan perusahaan oleh kreditur dan seberapa besar modal yang di investasikan dalam perusahaan. Invested capital diperoleh dengan total liabilitas dan ekuitas dikurangi dengan liabilitas jangka pendek. Weighted Average Cost Of Capital (WACC) adalah biaya rata-rata tertimbang yang menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan investor. Dengan demikian, perhitungannya akan mencakup masing-masing komponennya yaitu biaya utang, biaya modal saham, serta proporsi masing-masing didalam struktur modal perusahaan. Capital Charges (CC) adalah aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor atas risiko usaha dari modal yang diinvestasikan Capital charges diperoleh dengan cara mengalikan invested capital dengan WACC. Capital charges sangat mempengaruhi nilai EVA karena sebagai pengurang NOPAT. Economic Value Added (EVA) adalah pengukuran kinerja keuangan yang mempertimbangkan harapanharapan para pemegang saham dan kreditur yang bertujuan untuk mengukur laba dengan cara mengurangkan laba operasi setelah pajak dengan modal. besar kecilnya nilai EVA dipengaruhi oleh NOPAT dan Capital charges. Dari analisis EVA, ditemukan bahwa perusahaan yang memiliki inovasi teknologi dan diferivikasi layanan yang kuat cenderung menunjukan EVA yang lebih tinggi. Hal ini menunjukan bahwa investasi dalam teknologi dan perluasan portofolio layanan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah, perusahaan yang berhasil mengimplementasikan strategi ini biasanya lebih kompetitif dan mampu bertahan dalam menghadapi tantangan pasar. Namun, analisis ini juga menunjukan adanya beberapa perusahaan telekomunikasi yang mengalami EVA negatif, yang berarti mereka tidak mampu menghasilkan return yang cukup untuk menutupi biaya modal. Temuan ini mengindikasikan bahwa perusahaan sektor telekomunikasi yang memiliki EVA positif mampu menciptakan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. sebaliknya perusahaan dengan EVA negatif menunjukan adanya erosi nilai dan inefisiensi dalam penggunaan modal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi manajemen perusahaan dalam pengembalian keputusan strategis dan alokasi sumber daya. Selain itu, investor juga dapat menggunakan EVA sebagai alat evaluasi untuk menilai kinerja dan potensi investasi disektor telekomunikasi. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukan bahwa EVA adalah alat yang efektif untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan yang berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham cenderung memiliki strategi yang lebih baik dalam mengelola biaya modal dan investasi. Untuk masa depan, disarankan untuk perusahaan sektor telekomunikasi terus meningkan efesiensi operasional, berinovasi dalam teknologi, dan beradaptasi dengan perubahan regulasi untuk tettap kompetitif dan menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan. Berdasarkan hasil nalisis, dapat disimpulkan bahwa perusahaan sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu mengukur kinerja keuangan dengan metode EVA dimana sebagian besar perusahaan berada dalam keadaan baik, walaupun beberapa perusahaan sektor telekomunikasi berada pada posisi tidak baik, tetapi perusahaan mampu mengembalikan kondisi tersebut ditahun berikutnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Net Operating Profit After Tax (NOPAT), Invested Capital (IC), Weighted Averge cost Of Capital (WACC), Capital Charges (CC) Dan Economic Value Added (EVA).
Subjects: Economic > Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 21 Nov 2024 01:41
Last Modified: 21 Nov 2024 01:41
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4483

Actions (login required)

View Item View Item