LAUBEKA, Rista Ayuningshi (2024) PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN BERBASIS SAK ETAP PADA UMKM DI KOTA KUPANG:(Studi Pada UMKM di Kelurahan Oesapa Kota Kupang). Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
01. COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (195kB) |
![]() |
Text
03. BAB I.pdf Download (302kB) |
![]() |
Text
04. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (387kB) |
![]() |
Text
05. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) |
![]() |
Text
06. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (351kB) |
![]() |
Text
07. BAB V.pdf Download (188kB) |
![]() |
Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (293kB) |
Abstract
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu roda pengerak perekonimian Indonesia dan menjadi salah satu sektor andalan yang paling banyak diminati oleh berbagai kalangan, baik pemerintahan, maupun lembaga swadaya masyarakat. Pada umumnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah masi menggunakan informasi akuntansi yang masih sangat sederhana, dan bahkan tidak mempedulukan informasi akuntansi seperti pencatatan operasional serta pencatatan beban-beban yang mempengaruhi hanga jual suatu barang produksi. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Kuntabilitas Publik (SAK ETAP) merupakan standr keuangan yang ditetapkan untuk mempermuda UMKM dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang lebih informatif dengan tujuan memberikan kemudahan bagi para investor maupun kreditor dalam memberikan bantuan pembiayaan bagi pengusaha UMKM. SAK ETAP etap dimaksud untuk digunakan oleh Entitas Tnpa Akuntabilita Publik, namun entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwewenang membuat regulasi yang mengujinkan pengguna SAK ETAP, SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan UMKM merupakan industri atau usaha rumahan yang terbatas akan sumber daya manusia dan keahliannya, menjadikan permasalahan utama yakni dalam penyusunan laporan keuangan yang berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) menjadi tidak terrealisasikan. SAK ETAP diantaranya berupa Laporan Posisis Keuangan, Laporan Laba Rugi, dan catatan atas Laporan keuangan merupakan bentuk catatan yang dapat berfungsi sebagai penunjang UMKM dengan pemanfaatan pinjaman pihak bank. Pencatatan laporan keuangan merupakan aspek penting dalam suatu kegiatan usaha. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak yang membutukan baik internal maupun eksternal perusahaan, yang berisi hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan dan atau aktivitas suatu perusahan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas suatu perusahaan. Bagi pihak internal, laporan keuangan digunakan oleh pihak manajemen dan pihak usaha untuk mengetahui posisi keuangannya sehingga dapat diambil langka-langka strategi dalam mengelola keuangannya. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Pencatatan laporan keuanga yang dibuat harus sesuai dengan Srandar Akuntansi yang berlaku. Bagi usaha yang memiliki tangunag jawab publik secara signifikan dan atau lintas negara, maka laporan keuangan harus merujuk pada Standar Keuangan Umum (SAK- Umum). Sedangkan, bagi usaha yang memiliki tangung jawab publik dengan signifikan rendah maka laporan keuanga dapat merujuk pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian indonesia, khususnya perekonomian kota kupang, karena perkembangan UMKM diKota Kupang meningkat daya serap tenaga kerja yang sangat tinggi dibandingakn dengan unit usaha lainnya. Para pelaku UMKM pada umumnya mempunyai permasalah yang sama, yaitu dalam hal pengelolaan keuangan. Keberadaan SAK ETAP harus sedikit banyak diketahui dan diterapkan dalam laporan keuangan UMKM. SAK ETAP merupakan solusi dari masalah yang kerap menerpa UMKM, yaitu masalah pengelolaan keuangan sebagai standar yang ditunjukan untuk memudakan UMKM dalam pembuatan laporan keuangan yang akuntabel dan dapat dipahami oleh pihak eksternal perusahaan, SAK ETAP seharusnya suda banyak diketahui atau bahkan diterapkan oleh UMKM Permasalahan bermula pada keterbatasan modal modal ini dapat diatasi para pelaku UMKM tersebut dengan memperoleh dana atau modal dari pihak luar, pihak yang dapat membantu memperolehan dana bagi pelaku Usaha mukro kecil, dan menengah ini, salah satunya adalah pemberian pinjaman oleh bank. Masalah baru yang muncul untuk memperoleh dana daripihak bank salah satunya disebabkan oleh tidak tersediannya informasi yang relevan mengenai pencatatan transaksi dalam operasional usaha yangmengakibatkan pihak bank atau luar lainnya tidak dapat memberikan pinjaman karena kurang percaya dengan perputaran uang yang dilakukan pelaku UMKM. Maka perlu dilakukan penelitian yang bersifat pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP pada UMKM tersebut perlu dilakukan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pencatatan laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP), UMKM Yang bergerak di bidang pengenceran belum menerapkan Pencatatan Keuangan Berbasis SAK ETAP. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Populasi penelitian ini yaitu UMKM yang berada dikelurahan Oesapa Kota Kupang. Sampel penelittian ini sebanyak 72 UMKM. Teknik pengumplan data yang digunakan adalah metode wawancara, kuisoner kepada pelaku usaha serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Dalam pencatatan transaksinya, pemilik tidak melakukan pencatatan sesuai dengan SAK ETAP. Pemilik tidak melakukan pencatatan secara rutin, 2) Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan masi sangat manual, 3) Dokumen yang dapat di Usaha UMKM hanya berupa nota belanja saja dan jumlahnya juga sangat terbatas, 4) Pemilik tidak mencatat semua komponen laporan keuangan seperti, Laporan laba rugi, Laporan perunahan ekuitas, Neraca, Laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa: 1) Para Pelaku UMKM yang berada di Kelurahan Oesapa Kota Kupang, yang berjumlah 72 belum menerapkan SAK ETAP. 2) Faktor yang menyebabkan gagalnya SAK ETAP pada UMKM karena adanya faktor internal berupa kurangnya pemahman pemilik usaha serta sumber daya manusia yang kurang memiliki kemampuan dibidang akuntansi, sedangkan faktor eksternalnya karena kurangnya peran serta dari kementrian Koperasi dan UMKM serta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kupang dalam mengsosialisasikan secara langsung serta melakukan pelatihan kepada pelaku usaha agar dapat memahami dan mengimplementasikan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) terhadap usaha yang dijalankannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | UMKM, Pencatatan laporan keuangan, SAK ETAP. |
Subjects: | Economic > Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 18 Sep 2024 03:45 |
Last Modified: | 18 Sep 2024 03:45 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4452 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |