GHARU, Maria Anjelina (2024) FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI). Undergraduate thesis, Uninversitas Kristen Arta Wacana.
![]() |
Text
01 COVER-1-16.pdf Download (830kB) |
![]() |
Text
02 ABSTRAK.pdf Download (385kB) |
![]() |
Text
03 BAB I-20-25.pdf Download (398kB) |
![]() |
Text
04 BAB II-26-44.pdf Restricted to Registered users only Download (346kB) |
![]() |
Text
05 BAB III-45-49.pdf Restricted to Registered users only Download (293kB) |
![]() |
Text
06 BAB IV-50-109.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
07 BAB V-110-111.pdf Download (166kB) |
![]() |
Text
08 DAFTAR PUSTAKA-112-114.pdf Download (389kB) |
Abstract
Konservatisme Akuntansi adalah prinsip yang mengharuskan pembukuan perusahaan dipersiapkan dengan hati-hati dan verifikasi tingkat tinggi. semua kemungkinan kerugian dicatat ketika perubahan tersebut ditemukan, sedangkan keuntungan hanya dapat dicatat ketika kerugian tersebut telah terealisasi sepenuhnya berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel sebanyak 20 perusahaan selama tiga tahun periode pengamatan. data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis menggunakan uji t dan uji koefisien determinasi hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi adalah intensitas modal dan kepemilikan manajerial sedangkan faktor debt covenant tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. konservatisme diterapkan karena akuntansi menggunakan dasar akrual dalam membentuk membentuk dan menyajikan suatu laporan keuangan perusahaan. Akrual menyebabkan pembentukan nilai akuntansi tidak hanya sekedar nilai riil dari transaksi yang menimbulkan kemungkinan dari masuk dan keluarnya di masa mendatang. Intensitas modal adalah gambaran untuk seberapa besar sebuah perusahaan berinvestasi pada asset tetap intensitas modal semakin banyak asset yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan atas produk perusahaan tersebut besarkarena perusahaan yang besar akan disorot di pemerintah, maka perusahaan dengan keadaan yang padat modal akan melakukan pelaporan secara konservatif untuk menghindari dari politis yang besar. oleh karena itu mengejar cenderung menurunkan pelaporan laba, sehingga perusahan lebih konservatif. Intensitas modal berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Semakin tinngi rasio modal dapat menjelaskan hal ini, dan manajemen cenderung tidak melebih – lebihkan laba atau menerapkan konservatisme akuntansi dalam laporan keuangannya. hal ini dikarenakan semakin tinggi intensitas modal suatu perusahaan, maka semakin banyak asset digunakan dalam operasinya untuk menghasilkan penjualan produknya, sehingga dapat dipastikan perusahaan tersebut signifikan. Perusahaan yang signifikan memiliki biaya politik yang relatif lebih besar. Biaya politik harus ditanggung oleh perusahaan terkait dengan tindakan politik pemerintah, seperti pajak dan peraturan. Pemerintah akan menyoroti perusahaan besar atau signifikan ini untuk mendorong perusahaan melaporkan laporan keuangannya secara konservatif untuk menghindari biaya pajak yang tinggi. Hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Sinambela & Almilia (2018); Rivandi & Ariska (2019); dan Achyani (2021) yang menyatakan bahwa intensitas modal berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Debt convenant adalah kontrak hutang yang ditujukan pada peminjam oleh kreditur untuk membatasi aktivitas yang mungkin merusak nilai pinjaman. kreditur memiliki asimetri pembayaran terkait dengan aset bersih perusahaan. Saat pinjaman jatuh tempo dan aset bersih perusahaan di atas face value hutang, kreditur tidak menerima tambahan kompensasi. Apabila perusahaan tidak bisa menghasilkan cukup aset bersih untuk menutup pembayaran yang dijanjikan, sifat kewajiban yang terbatas dari jumlah yang dikontrakan, sehingga perhatian kreditur terletak pada batas earnings dan aset bersih. Saat menilai pinjaman yang potensial, kreditur ingin mengetahui seberapa besar perusahaan memiliki aset untuk kepentingan perusahaan. Debt covenant berpengaruh negative signifikan terhadap konservatisme akuntansi, ketika terjadi penurunan debt covenant akan diikuti dengan kenaikan tingkat konservatisme akuntansi dan sebaliknya jika debt covenant mengalami kenaikan maka tingkat konservatisme akuntansi akan mengalami penurunan.hasil penelitian yang negative dan signifikan memberikan makna bahwa hasil penelitian dapat di generalisasikan pada seluruh perusahaan transportasi di bursa efek Indonesia.Semakin besar rasio DER, semakin besar pula kemungkinan perusahaan akan menggunakan prosedur yang dapat meningkatkan laba yang dilaporkan periode skarnag atau laporan keuangan yang disajikan cenderung tidak konservatif. Manajer cenderung untuk menyatakan secara berlebihan laba dan asset untuk mengurangi renegosiasi biaya kontrak hutang. sebab rasio DER yang se4makin tinggi, maka perjanjian hutang perusahaan pun akan semakin berkendala.perjanjian hutang yang semakin berkendala,menyebabkan kemungkinan adanya pelanggaran perjanjian yang semakin tinggi dan menimbulkan biaya kontrak hutang. Dalam teori akuntansi positif, debt covenant yang diukur dengan rasio hutang memprediksi bahwa perusahaan yang tingkat hutangnya tinggi cenderung untuk menurunkan rasio hutang atau ekuitas. Motivasi perusahaan melakukan ini adalah untuk menghindari kedekatan terhadap covenant hutang dan untuk mendapatkan suku bunga pinjaman yang lebih rendah, karena semakin rendah rasio hutang atau ekuitas semakin rendah risiko kebangkrutan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Savitri (2016). Yang menyimpulkan adanya pengaruh negative debt covenant terhadap konservatisme akuntansi Kepemilikan manajerial adalah suatu kondisi dimana manajer mengambil bagian dalam struktur modal perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut berperan ganda sebagai manajer sekaligus pemegam saham perusahaan. Perusahaan akan semakin menerapkan prinsip akuntansi yang konservatif apabila kepemilikan saham yang dimilikinya di dalam perusahaan tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak hanya mementingkan laba yang ditonjolkan itu besar dalam laporan keuangan tetapi lebih mementingkan kontinuitas perusahaan. Karena laba yang dinilai tidak berlebihan, maka akan terdapat cadangan dana yang tersembunyi yang dapat digunakan perusahaan untuk memperbesar perusahaan dengan meningkatkan jumlah investasi (Mayangsari dan Wilopo, 2018). Sebaliknya, bila kepemilikan saham manajerial rendah, maka manajer akan melaporkan laba yang optimis agar kinerja yang mereka capai dinilai baik oleh pemegang saham eksternal. Pemegang saham akan yakin mendapat bagian dividen yang besar dilihat dari laba yang besar pula sehingga dapat menarik minat calon investor lainnya. Lebih lanjut, biasanya target suatu perusahaan diorientasikan dengan laba, maka semakin tinggi laba, kinerja manajemen akan dinilai semakin baik sehingga manajer mendapat bonus yang lebih banyak (dengan asumsi ada perjanjian bonus plan). Hal tersebut yang mendorong manajer melaporkan laba lebih besar (Suaryana, 2018).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konservatisme Akuntansi, Intensitas Modal, Debt convenant dan Kepemilikan Manajerial |
Subjects: | Economic > Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 27 Aug 2024 04:52 |
Last Modified: | 27 Aug 2024 04:52 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4367 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |