KLAU, Yuvensius (2024) ANALISIS KONDISI BIOEKOLOGI LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PESISIR TABUNDUNG KABUPATEN SUMBA TIMUR. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
01 COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
02 RINGKASAN.pdf Download (187kB) |
![]() |
Text
03 BAB I.pdf Download (79kB) |
![]() |
Text
04 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (175kB) |
![]() |
Text
05 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (363kB) |
![]() |
Text
06 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
![]() |
Text
07 BAB V.pdf Download (76kB) |
![]() |
Text
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (117kB) |
Abstract
Rumput laut (makro alga) merupakan komoditas unggulan Kabupaten Sumba Timur dan Provinsi NTT. Untuk menjamin keberhasilan budidaya rumput laut maka aspek bioekologi lokasi budidaya sangat penting. Pesisir Tabundung merupakan salah satu lokasi budidaya potensial di Kabupaten Sumba Timur. Informasi aspek Bioekologi lokasi ini sangat penting untuk menunjang keberlangsungan usaha budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi bioekologi di lokasi budidaya rumput laut di Pesisir Barat Tabundung Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret 2023. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan melakukan observasi dan pengukuran langsung di lapangan terhadap faktor fisik, kimia dan biologi (Lamun, Makro alga, Echinodermata) di lokasi budidaya rumput laut. Untuk pengambilan data Lamun dan Makro Alga digunakan metode Transek Kuadrat, dengan 3 garis transek dan 20 kuadrat pada masing-masing transek. Jarak antar transek 50 m. Untuk data Echinodermata digunakan Belt transect yang panjangnya 100 m, dengan 3 transek. Pengamatan dilakukan di sepanjang 2,5 m kiri, 2,5 m kanan dari garis transek. Analisa data yang digunakan adalah kepadatan/kerapatan/kelimpahan jenis dan relatif, indeks keanekaragaman, indeks Keseragaman, Indeks Dominansi, dan Penutupan Jenis. Faktor fisik-kimia yang diambil dan dianalisis adalah suhu, salinitas, arus, pH, DO, Nitrat, Fosfat, Kedalaman dan Kecerahan Hasil penelitian menemukan 24 species Makro Alga yang tergolong dalam 16 genus dan 3 kelas, Kepadatan jenis dan relatif tertinggi dimiliki oleh species Acanthopora spicifera sebesar 1,95 ind./m2 dan 22,20%. Indeks Keanekaragaman sebesar 1,15 (kategori sedang), Indeks Keseragaman sebesar 0,82 dan Indeks Dominansi sebesar 0,10 (kategori rendah). Untuk lamun ditemukan 7 species, dengan Kerapatan Jenis dan Relatif tertinggi dimiliki oleh Halodule uninervis sebesar 137,5 tegakan/m2 dan 34,51%. Persen Penutupan rata-rata 21,69%. Untuk Echinodermata ditemukan ditemukan 9 species, dengan Kerapatan Jenis dan Relatif tertinggi dimiliki oleh Diadema setosum sebesar 0,14 Ind./m2 dan 53,26%. Indeks Keanekaragaman tergolong rendah (0,61), Indeks Keseragaman sebesar 0,64 dan Indeks dominansi sebesar 0,34. Faktor fisik-kimia tergolong normal cenderung optimal, hanya faktor arus yang tidak optimal (diatas kisaran normal), yaitu sebesar 0,55 meter/detik.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bioekologi, Rumput Laut, Lamun, Makro Alga, Echinodermata, Pesisir Tabundung |
Subjects: | T Technology > Aquatic resource management T Technology > Fishery Technology |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumber Daya Perairan |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 13 May 2024 03:25 |
Last Modified: | 13 May 2024 03:25 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/3693 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |