ROHI, Mariana (2022) PANDANGAN PEMUDA KRISTEN GMIT SAMARIA NOELBAKI TENTANG PASANGAN KUMPUL KEBO PADA JEMAAT GMIT SAMARIA NOELBAKI KLASIS KUPANG TENGAH TAHUN 2021. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
|
Text
01.COVER.pdf Download (549kB) | Preview |
|
|
Text
03. BAB 1.pdf Download (80kB) | Preview |
|
![]() |
Text
04. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) |
|
![]() |
Text
05. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (49kB) |
|
![]() |
Text
06. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) |
|
|
Text
07. BAB 5.pdf Download (9kB) | Preview |
|
|
Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (51kB) | Preview |
Abstract
Pernikahan merupakan ikatan permanen antara seorang laki-laki dan perempuan sebagai suami istri yang disahkan secara agama, adat dan pemerintah. Namun ada juga pasangan yang hidup bersama sebagai suami istri tanpa melakukan proses agama, adat dan pemerintah yaitu kumpul kebo. Bahkan juga ada yang melakukan seks diluar nikah dan saling meninggalkan. Melakukan hubungan seks sebelum sah menjadi suami istri merupakan penyerahan tubuh dan jiwa seseorang kepada orang lain, melepaskan pemuasan nafsu kelamin berarti ia merusak hidupnya. Karena itu, pemuda sebagai tulang punggung dan generasi penerus gereja dan bangsa harus terhindar dari perilaku menyimpang tersebut agar dapat mencerminkan sikap dan perilaku yang patut dicontoh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan pemuda tentang pasangan kumpul kebo dan untuk mengetahui tindakan pemuda agar terhindar dari kumpul kebo di jemaat GMIT Samaria Noelbaki. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan yaitu wawancara. Hasil penelitian menunjukan cinta yang benar adalah perasaan yang tulus dari dalam hati yang menerima kekurangan pasangan dan tidak menginginkan tubuh serta sesuatu yang mendatangkan kesenangan sesaat. Pemuda juga tidak setuju dengan seks diluar nikah karena dapat berdampak buruk seperti hamil diluar nikah, stress, depresi, aborsi dan terjangkit penyakit seksual. Seks diluar nikah disebabkan karena pergaulan bebas, kurangnya komunikasi dengan orang tua dan kurangnya kasih sayang, masalah ekonomi sehingga ada yang menjual diri. Kumpul kebo merupakan perbuatan yang menunjukan ketidaksabaran seseorang untuk hidup bersama tanpa melakukan proses-proses untuk mengsahkan sebuah hubungan pernikahan, kumpul kebo terjadi karena hubungan yang tidak direstui, aturan adat dan hamil. Tindakan yang diambil pemuda agar tidak melakukan kumpul kebo adalah melibatkan Tuhan dalam hubungan, melakukan kegiatan positif, aktif dalam kegiatan gereja, tidak berkencan ditempat sepi. Agar tidak terjadi kumpul kebo perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak seperti masyarakat, gereja, pemerintah dan tokoh adat. Orang tua harus mengontrol pergaulan anak, mendorong anak melakukan kegiatan positif, sering berkomunikasi dengan anak. Pemerintah harus memberikan sanksi yang tegas, sosialisasi dan membuat aturan yang melarang warga melakukan kumpul kebo. Gereja juga harus mendorong dan mendoakan pasangan kumpul kebo agar menikah, sering mengadakan nikah masal dan membekali kaum muda dengan pengetahuan Alkitab. Tokoh adat harus memperbaharui aturan adat sehingga tidak menghalangi pasangan yang ingin menikah. Jika semua elemen melalukan perannya dengan baik maka besar kemungkinan tidak terjadi kumpul kebo.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pandangan pemuda, pasangan kumpul kebo |
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Ilmu Pendidikan Teologi |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 12 Jul 2022 00:56 |
Last Modified: | 12 Jul 2022 00:56 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/353 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |