MOIMAI, Asky Jesriani (2023) UPACARA KOWA SOISI : Suatu Tinjauan Teologis Terhadap Upacara Kowa Soisi (Minta Barang) dan Implikasinya bagi Jemaat GMIT Sion Alemba Klasis Alor Tengah Utara. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
01. COVER-DAFTAR ISI.pdf Download (243kB) |
![]() |
Text
01. COVER-DAFTAR ISI.pdf Download (243kB) |
![]() |
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (109kB) |
![]() |
Text
04. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) |
![]() |
Text
05. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) |
![]() |
Text
06. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
![]() |
Text
07. PENUTUP.pdf Download (102kB) |
![]() |
Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (135kB) |
Abstract
Upacara Kowa Soisi adalah upacara minta barang yang dilakukan oleh anak laki-laki sulung dalam keluarga kepada Pohon Pelepas (saudara laki-laki dari ibu). “Kowa” artinya barang dan “Soisi” artinya minta, sehingga secara harafiah Kowa Soisi adalah minta barang. Barang yang diminta dalam upacara ini adalah barang yang digunakan dalam kedukaan, seperti selimut atau sarung, ada juga padi dan hewan (berupa babi), beserta benda adat berupa moko. Barang yang diminta dalam dalam upacara ini pada akhirnya akan dihitung sebagai hutang yang harus dibayar. Hal ini yang menimbulkan konflik dan terjadi kerenggangan didalam keluarga. Penulis melakukan penelitin di Jemaat GMIT Sion Alemba, Klasis Alor Tengah Utara dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penulis menggunakan teori Richard Niebuhr yakni, Kristus, Transformator Budaya (Christ the Transformer of Culture) untuk menganalisis masalah yang ada dan memberi arah baru sehingga menghasilkan sesuatu yang baru yang sesuai dengan iman Kristen. Berdasarkan hasil analisis didapati bahwa cara meminta pertolongan, cara membangun dan mempertahankan persekutuan yang ada dapat memberatkan pihak yang pergi meminta barang serta pihak Pohon Pelepas dan tidak relevan dengan keadaan saat ini karena jika dipaksakan malah akan menimbulkan konflik. Sehingga dengan demikian perlu adanya transformasi atau pembaharuan dalam upacara ini. Dalam surat II Korintus, Paulus memberitahukan kepada jemaat di Korintus bahwa, sebagai persekutuan orang percaya, tetap saling menolong walau dalam keadaan susah. Hal ini menekankan pada ketulusan hati saat memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Upacara Kowa Soisi, Persekutuan |
Subjects: | Theology > Christian Theology |
Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 01 Mar 2024 03:35 |
Last Modified: | 01 Mar 2024 03:35 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/3030 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |