JANGAN JADIKAN RUMAH BAPAKU TEMPAT MENCARI KEUNTUNGAN SENDIRI: Suatu Tinjauan Eksegetis Terhadap Kitab Injil Yohanes 2:13-16 dan Implikasinya bagi kehidupan pelayanan GMIT

KERYAPY, Gloria Lasdia (2019) JANGAN JADIKAN RUMAH BAPAKU TEMPAT MENCARI KEUNTUNGAN SENDIRI: Suatu Tinjauan Eksegetis Terhadap Kitab Injil Yohanes 2:13-16 dan Implikasinya bagi kehidupan pelayanan GMIT. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
1COVER.pdf

Download (94kB)
[img] Text
4ABSTRAK.pdf

Download (153kB)
[img] Text
7PENDAHULUAN.pdf

Download (302kB)
[img] Text
8BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (296kB)
[img] Text
9BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (784kB)
[img] Text
10BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (291kB)
[img] Text
11PENUTUP.pdf

Download (97kB)
[img] Text
12daftar pustaka.pdf

Download (226kB)

Abstract

Injil Yohanes ditulis dengan maksud supaya orang-orang pada zaman itu melihat Kemesiasan Yesus. Injil ini ditulis oleh Yohanes anak Zebedeus di Efesus. Pada waktu itu muncul banyak ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran kristiani mula-mula. Aliran-aliran Filsafat bermunculan dan ajaran mereka berbeda jauh dengan ajaran Kristus. Injil Yohanes berupaya menulis kesaksiannya tentang Yesus dengan mengutamakan tanda-tanda mukjizat yang dilakukan Yesus. Tanda-tanda ini merupakan tanda bahwa Yesus benar Mesias. Dalam Injil Yohanes ada cerita mengenai “Yesus menyucikan Bait Allah” (Yoh. 2:13-25). Dalam cerita tersebut menggambarkan keadaan Bait Allah pada waktu itu yang penuh dengan para penjual hewan-hewan kurban serta penukar uang. Ketika Yesus melihat hal itu Ia menjadi marah. Yesus menjadi marah karena tindakan mereka mengotori Rumah Allah yang seharusnya bersih dan kudus dan juga menindas mereka yang miskin. Para imam juga mengambil keuntungan yang besar dari proses penjualan yang terjadi di dalam Bait Allah. Mereka yang melakukan praktik ini maupun para imam yang mengizinkannya mendapatkan keuntungan yang sangat besar untuk diri mereka sendiri. Rumah Allah dicemarkan dengan tanpa rasa bersalah. Belum lagi orang-orang Israel harus membayar pajak kepada para imam dan kaisar sedangkan pendapatan mereka hanya sedikit. Yesus bertindak demikian oleh karena Dia adalah Mesias, Dia tidak ingin Rumah Allah menjadi kotor dan najis. Melihat kisah tentang Yesus menyucikan Bait Allah karena ada praktik yang salah di dalamnya, penulis juga berusaha melihat keadaan di GMIT sekarang. Penulis menggunakan teknik wawancara di jemaat Nazaret Taum Klasis Amanuban Selatan mengenai pendeta yang mengambil keuntungan sendiri dengan menggunakan kolekte jemaat. Akibat dari perbuatannya itu ia harus menjalankan disiplin gereja sesuai dengan peraturan GMIT. Ia juga harus mengganti kerugian yang telah disebabkan oleh dirinya sendiri. Masalah seperti di atas tidaklah dialami atau dilakukan oleh semua jemaat. Penulis memakai contoh dari salah satu jemaat yang justru pendetanya dapat memberdayakan ekonomi jemaat. Jemaat Oemathonis Noelsinas Klasis Kupang Barat ini masuk dalam Komunitas Suka Tani yang akhirnya membantu perekonomian mereka. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat hal yang tidak disukai Yesus yaitu jika Rumah Allah dikotori. Tempat yang sebenarnya adalah tempat ibadah tetapi dinajiskan dengan hal-hal yang tidak baik. Oleh sebab itu para pelayan di zaman sekarang ini harus bisa memperhatikan kekudusan gereja/Rumah Allah. Jika membuang sampah dalam gereja itu mengotori gereja maka memanipulasi uang persembahan juga tentu mengotori kekudusan yang adalah milik Allah gereja.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Bait Allah, Gereja, Merpati, Kambing / Domba, Lembu/Sapi, Menjual/Para penjual, cambuk, Mengusir,Paskah, Korban, Penukar Uang
Subjects: Theology > Christian Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 26 May 2023 00:25
Last Modified: 26 May 2023 00:25
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/2264

Actions (login required)

View Item View Item