HENUKH, Mariana Cherya Elshada (2025) PEMUDA DAN PRAKTIK FLEXING: Suatu Tinjauan Pembinaan Warga Gereja Terhadap Keteladanan Pemuda GMIT Batu Karang Kupang Dalam Menyikapi Praktik Flexing di Era Digital. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
|
Text
a. Cover (Cover, Lembar Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar I.pdf Download (447kB) |
|
|
Text
b. Abstrak.pdf Download (151kB) |
|
|
Text
c. Pendahuluan.pdf Download (317kB) |
|
|
Text
d. Bab I.pdf Restricted to Registered users only Download (430kB) |
|
|
Text
e. Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (533kB) |
|
|
Text
f. Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
|
|
Text
g. Bibliografi (Daftar Pustaka).pdf Download (218kB) |
|
|
Text
h. Penutup.pdf Download (196kB) |
Abstract
Praktik flexing atau pamer gaya hidup mewah di media sosial telah menjadi tren dan bagian dari budaya populer yang memengaruhi cara berpikir dan bertindak generasi muda, termasuk pemuda GMIT Batu Karang Kupang. Dalam konteks pemuda GMIT Batu karang Kupang, praktik ini tidak hanya muncul sebagai bentuk ekspresi diri, tetapi juga sebagai strategi untuk mencari pengakuan, validasi sosial, dan membangun citra diri di media sosial dan secara langsung. Praktik ini berdampak negatif terhadap relasi antar sesama, persekutuan, dan pertumbuhan iman pemuda. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana keteladanan pemuda GMIT dalam menyikapi praktik flexing serta bagaimana pembinaan warga gereja (PWG) dapat menjadi sarana yang efektif dalam membentuk karakter dan spiritualitas pemuda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara, observasi, dan kuesioner kepada 23 responden yang terdiri dari pendeta, pengurus pemuda, dan anggota pemuda di Jemaat GMIT Batu Karang Kupang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pemuda terlibat dalam praktik flexing untuk mendapatkan pengakuan, yang memicu perpecahan dan persaingan tidak sehat dalam persekutuan. Hal ini menunjukkan bahwa gereja belum optimal dalam memberikan pembinaan yang relevan dan kontekstual terhadap tantangan digital yang dihadapi pemuda. Mengacu pada teori PWG menurut Ruth Selan, pembinaan gereja harus bersifat kontekstual, transformatif dan holistik, menyentuh seluruh aspek kehidupan pemuda serta peran dalam gereja dan Masyarakat. Refleksi teologis dalam skripsi ini menekankan bahwa pemuda dipanggil menjadi teladan dalam kesederhanaan dan pelayanan, sebagaimana yang dicontohkan oleh tokok-tokoh muda seperti Yusuf, Daniel, Daud, Yeremia, Timotius, terutama Yesus Kristus dalam kehidupan dan pelayanan-Nya. Oleh karena itu, PWG memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan iman pemuda agar mampu menghadapi godaan digital secara bertanggung jawab. Gereja perlu meningkatkan kualitas pembinaan berbasis nilai-nilai Alkitabiah dan mendampingi pemuda dengan pendekatan kontekstual yang membumi, agar mereka menjadi teladan dalam kesederhanaan dan pelayanan. Kata kunci : Pemuda, Keteladanan, Praktik Flexing, Pembinaan, Gereja, Era Digital.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Pemuda, Keteladanan, Praktik Flexing, Pembinaan, Gereja, Era Digital. |
| Subjects: | Theology > Christian Theology |
| Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
| Depositing User: | Ms Sarce Henukh |
| Date Deposited: | 11 Dec 2025 05:37 |
| Last Modified: | 11 Dec 2025 05:37 |
| URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5756 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
