PENGARUH BEBAN KERJA LINGKUNGAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MALAKA

SERAN, Yovita Rayanti (2024) PENGARUH BEBAN KERJA LINGKUNGAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN MALAKA. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
01. COVER - DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (851kB)
[img] Text
02. ABSTRAK.pdf

Download (193kB)
[img] Text
03. BAB I.pdf

Download (341kB)
[img] Text
04. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (461kB)
[img] Text
05. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (31kB)
[img] Text
06. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (700kB)
[img] Text
07. BAB V.pdf

Download (13kB)
[img] Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (7kB)

Abstract

Sumber daya manusia merupakan aktor yang sangat penting untuk menentukan perkembangan suatu Kantor. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan sumber daya manusia dengan kemampuan dan keterampilan handal pada masing-masing bidang serta rasa nyaman dalam bekerja sehingga mampu memberikan hasil yang berguna bagi kantor, usaha atau bisnis. Usahaatau bisnis harus memperhatikan kenyamanan bekerjakaryawan dapat mengalami stres, kemudian berkembang menjadi karyawan mengalami sakit fisik dan mental sehingga tidak akan bekerja dengan maksimal (Munandar, 2012). Kerja pegawai merupakan suatu tindakan yang dilakukan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan (Handoko, 2010: 135). Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan piskis, yang memengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seorang karyawan stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Menurut Hasibuan (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi stress kerja yaitu kesulitan dan beban kerja yang berlebihan, tekanan dan sikap pimpinan yang tidak adil dan wajar, waktu dan peralatan yang tidak mencukupi, konflik antara individu dengan pimpinan atau kelompok kerja, gaji yang terlalu rendah, dan adanya masalah keluarga seperti istri,anak, mertua dan lain-lain. Menurut Jinetal, (2017) indikator untuk mengukur stress kerja karyawan meliputi kekahwatiran yanga artinya kekahwatiran adalah takut terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti dalam pekerjaan. Perasaan kahwatir dialami oleh pekerja yang dikarenakan karena banyak faktor dari dalam pekerjaan tersebut. Lalu gelisah artinya Perasaan tidak tentram yang dirasakan oleh pekerja saat melaksanakan tugas pekerjaan yang dia kerjakan. Biasanya dikarenakan tugas yang terlalu beresiko. Tekanan artinya Suatu perasaan tertekan dari seorang pekeja yang dirasakan saat dia melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dilakukan. Bisa disebabkan oleh pekerjaan itu sendiri. Dan frustasi artinya Rasa kecewa akibat kegagalan didalam mengerjakan sesuatu atau akibat tidak berhasil dalam mencapai suatu tujuan. Ini biasanya dikarenakan kurang puas terhadap pekerjaan tersebut. Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan.Dari sudut pandang ekonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun piskologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut. Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja piskologis. Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan seperti mengangkat, merawat, mendorong. Sedangkan beban kerja piskologis dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu lainya (Andriani,2014). Lingkungan kerja adalah segala hal yang berhubungan dengan aktivitas karyawan dalam kantor. Lingkungan kerja ini bisa di bagi menjadi dua, yakni lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik meliputi; peneangan dan warna dinding sementara non fisik meliputi ; struktur dan pola kepemimpinan. Dari dua pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa lingungan kerja adalah segala hal yang mendukung aktivitas karyawan di dalam kantor. Menurut Hasibuan (2012) kepemimpinan adalah orang yang menggunakan tanggung jawab dan wewenangnya diarahkan kepada bawahan untuk mencapai tujuan organisasi. Para pemimpin harus memperhatikan dan mendampingi semua karyawan dengan mengarahkna semua potensial dalam suatu usaha yang tidak sesuai dan sulit menjadikan individu merasa tertekan dan mengarahkan ke stres kerja, Robbins (2011) mengasahkan hal ini yaitu tekanan pribadi berdampak langsung pada stres kerja. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Beban Kerja Lingkungan Kerja, Dan Kepemimpinan Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malaka.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jumlah responden 31 orang dan teknik pengambilan sampel yaitu sampel jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara atau kusioner. Teknik analiisis yang yang diggunakan adalah analisis regresi linear berganda. Berdasarkan penjelasan diatas tersebut maka dalam penelitian ini penelitian membahas Pengaruh Beban Kerja Lingkungan Kerja Dan Kepemimpinan terhadap Stres Kerja Karyawan pada Kantor Dinas Kependududkan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malaka. Dalam penelitian ini metode yang penelitian gunakan teknik pengambilan data kusioner. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 31 orang dan jumlah populasi 32 orangpegawai yang bekerja di Dinas Kependududkan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malaka. Teknik analisis datayang peneliiti gunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Beban Kerja Lingkungan Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Stres Kerja Karyawan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malaka. Peneliti mengunakan Uji Analisis Regresi Linear Berganda, Uji T (Parsial), Uji F (simultan) dan Uji koefisien Determinasi R2. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat mengimpulkan bahwa secaraparsial beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja, lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja, kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja. Hal ini dibuktikan dengan perolehan hasil pengujian didapati hasil analisis regresi linear berganda dengan nilai konstanta (a) sebesar -42.22 sedangkan koefisien regresi b1 = 0,82 b2adalah 0,224 b3 adalah 0,286 dengan demikian persamaan regresi linear berganda yang memperlihatkan Beban Kerja (X1) Lingkungan Kerja (X2) Kepemimpinan (X3) Stres Kerja Karyawan (Y) adalah sebagai berikut: Y= 42.22+0,82(X1) + 0, 224 (X2) +0,286 (X3) = e. selain itu uji hipotesis pertma yaitu adalah Beban kerja (x1) Terhadrap Stres Kerja Karyawan (Y). diketahui bahwa untuk variabel Beban Kerja (X1) ditemukan 862>1,703 t-tabel dan tingkat sig 0,005 oleh karena nilai sig > 0,05 maka Ha diterima Ho ditolakyaitu variabel Beban Kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan (Y) pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malaka. Berikutnya hasil uji hipotesis kedua yaitu ada pengaruh lingkungan kerja (X2) pengaruh terhadap stres kerja Karyawan (Y) ditemukan t-hitung= 1.414 lebih besar ttabel= 1.703 dengan sig 0,169. untuk hasil pengujian uji f didapati f-hitung = 5.073 lebih besar f-tabel=>0,04 dengan sig 0,013. Berdasarkan perolehan hasil uji kofisien determinasi R2 adalah 0,146 atau 14,6%. Hal ini berarti besarnya pengaruh Beban Kerja Lingkungan Kerja Dan Kepemimpinan terhadap Stres Kerja Karyawan 14,6%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Beban Kerja Lingkungan Kerja, Dan Kepemimpinan Terhadap Stres Kerja Karyawan.
Subjects: Economic > Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Manajemen
Depositing User: Ms Sarce Henukh
Date Deposited: 03 Jun 2025 04:45
Last Modified: 03 Jun 2025 04:45
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5254

Actions (login required)

View Item View Item