DODO, Adrian Daniel (2024) ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PENYELENGGARAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA UPTD PUSKESMAS SEBA. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
01. COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (336kB) |
![]() |
Text
03. BAB I.pdf Download (379kB) |
![]() |
Text
04. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (436kB) |
![]() |
Text
05. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) |
![]() |
Text
06. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (381kB) |
![]() |
Text
07. BAB V.pdf Download (278kB) |
![]() |
Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (277kB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Analisis Anggaran dan Realisasi Penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal pada UPTD Puskesmas Seba”. Standar Pelayanan Minimal atau disingkat SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan Pemerintah wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal (UU Nomor 2 tahun2 018). Sementara itu, Menurut Hendrawan (2014:368), Standar Pelayanan Minimal merupakan kebutuhan dasar warga negara, yakni kebutuhan fisiologis yang jika tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan warga negara hidup tidak layak atau bahkan bisa meninggal secara sia-sia. Anggaran merupakan suatu instrument yang penting dalam suatu organisasi dan bersifat universal. Dalam pelaksanaan suatu organisasi khususnya bidang kesehatan harus menjalankan fungsi anggaran dalam melaksanakan kegiatan dan membelanjakan pendapatan. Berdasarkan data realisasi anggaran puskesmas Seba yang diperoleh penulis menemukan bahwa pada tahun 2022 anggaran Puskesmas Seba sebesar Rp 1,565,763,800 terealisasi sebesar Rp 1,246,921,000 atau sebesar 79,62 %. Angka ini menunjukan bahwa ada factor-faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan program yang telah ditetapkan pada rancangan anggaran. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis bahwa factor-faktor yang memepengaruhi terealisasinya program yang telah ditetapkan diantaranya masalah SDM, keterbukaan masyarakat dalam merespon kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak puskesmas dan keterbasan sarana prasarana kesehatan. Menurut penulis tiga hal ini menjadi faktor utama yang mempengaruhi terealisasinya anggaran yang telah di tetapkanBerdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Seba, terdapat satu kegiatan pada program ini yakni penyediaan jasa penunjang urusan pemerintahan daerah. Pada program ini tidak ada pagu anggaran yang dialokasikan. Menurut informasi yang diperoleh dari Puskesmas semua kegiatan yang menyangkut urusan pelayanan kesehatan masyarakat telah dianggarkan pada program pertama. Berdasarkan data realisasi anggaran yang diperoleh dari Puskesmas Seba, pagu anggaran pada program ini sebesar Rp 187.836.960 dengan anggaran yang terealisasi sebesar Rp 105.876.286 atau sebesar 56,36%. Data ini menunjukkan bahwa program peningkatan kapasitas manusia kesehatan masih sangat jauh dari target 100% yang ditetapkan. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis, sumber daya manusia dalam masalah kesehatan terbagi menjadi dua yaitu SDM tenaga kesehatan dan SDM masyarakat yang menjadi sasaran pelayanan. Kapasitas Sumber Daya Manusia tenaga kesehatan perlu untuk ditingkatkan yaitu penguasaan terhadap lingkungan tempat pelayanan, standar-standar pelayanan kesehatan masyarakat dan sarana prasarana yang menjadi penunjang pelayanan kepada masyarakat. Menurut penulis, apabila kapasitas SDM memadai maka akan lebih mudah dalam pelaksanaan program dan mencapai target yang ditentukan.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat 21 sub program yang menjadi program tahunan pada puskesmas Seba. Secara garis besar program-program yang dianggarkan pada awal periode anggaran tahun 2022 Puskesmas Seba terealisasikan dengan cukup baik. Dengan total anggaran sebesar Rp1.757.200.760 pada tahun anggaran 2022 dan total anggaran yang terealisasi sebesar Rp1.352.797.286. Dengan angka tersebut dapat disimpulkan bahwa presentase realisasi anggaran pada periode tahun anggaran 2022 sebesar 76,99%. Hal ini menunjukkan bahwa program-program yang dicanangkan Puskesmas Seba terealisasi dengan cukup baik walaupun masih belum mencapai target 100%.Hal-hal yang menyebabkan realisasi anggaran tidak mencapai target realisasi anggaran 100% ialah karena keterlambatan juknis atau prosedur padahal itu sudah dianggarkan. Dan ada dua sub kegiatan yaitu pemeliharaan rutin dan berkala alat kesehatan atau penunjang medik fasilitas pelayanan kesehatan dan penyediaan jasa pelayanan umum kantor yang pagu anggaran dan realisasi anggarannya tidak ada, karena komponen wajib yang diisi waktu mengajukan kegiatan di Kementrian Kesehatan RI.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perencanaan Anggaran, Realisasi Anggaran, Standar Pelayanan Minimum (SPM) |
Subjects: | Economic > Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 30 Jul 2024 05:20 |
Last Modified: | 30 Jul 2024 05:20 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4117 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |