TRADISI OPAT: Suatu Tinjauan Teologi Kontekstual terhadap Pelaksanaan Tradisi Opat Di Masyarakat Neonmat dan Implikasinya bagi Pelayanan di Jemaat GMIT Elim Neonmat, Klasis Mollo Timur.

MAISAL, Ester Mahaliyani (2025) TRADISI OPAT: Suatu Tinjauan Teologi Kontekstual terhadap Pelaksanaan Tradisi Opat Di Masyarakat Neonmat dan Implikasinya bagi Pelayanan di Jemaat GMIT Elim Neonmat, Klasis Mollo Timur. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
a. Cover (Cover, lembaran pengesahan, kata pengantar, daftar isi).pdf

Download (900kB)
[img] Text
b. Abstrak.pdf

Download (243kB)
[img] Text
c. Pendahuluan.pdf

Download (410kB)
[img] Text
d. Bab I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (424kB)
[img] Text
e. Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (599kB)
[img] Text
f. Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (551kB)
[img] Text
g. penutup.pdf

Download (256kB)
[img] Text
h. Bibliografi (Daftar Pustaka).pdf

Download (362kB)

Abstract

Tradisi denda adat (opat) merupakan salah satu mekanisme budaya yang penting dalam kehidupan masyarakat Neonmat, khususnya dalam menyelesaikan konflik sosial dan memulihkan hubungan antar individu. Denda adat dipandang sebagai sarana untuk menegakkan keadilan, menumbuhkan rasa tanggung jawab, serta mengembalikan keharmonisan hidup bersama. Namun, dalam pelaksanaannya, denda adat sering kali mengandung unsur pengampunan bersyarat—di mana perdamaian dan pengampunan hanya diberikan setelah pembayaran denda material dipenuhi. Hal ini menimbulkan ketegangan teologis dengan ajaran Injil, yang mengajarkan bahwa pengampunan adalah anugerah Allah yang diberikan secara cuma-cuma kepada mereka yang bertobat.Penelitian ini menggunakan pendekatan teologi kontekstual dengan menggunakan tipologi "Kristus sebagai Pembaharu Kebudayaan" dari H. Richard Niebuhr untuk merefleksikan praktik opat secara kritis dalam terang Injil. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, melalui wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun nilai-nilai luhur seperti rekonsiliasi, pertobatan, dan tanggung jawab terkandung dalam tradisi opat, praktik pengampunan bersyarat melalui denda dapat mereduksi makna kasih dan pengampunan Injil. Implikasi dari penelitian ini bagi pelayanan Jemaat GMIT Elim Neonmat adalah perlunya pembaruan pelayanan pastoral yang mampu menjembatani antara penghargaan terhadap budaya lokal dan kesetiaan pada nilai-nilai Injil. Gereja dipanggil untuk hadir sebagai agen pembaharu budaya, bukan hanya menerima adat apa adanya, tetapi memurnikannya agar selaras dengan kasih dan anugerah Kristus. Gereja juga perlu membangun pendidikan iman yang kontekstual, pelayanan sakramental yang bebas dari unsur transaksional, serta memperkuat peran profetis dalam menghadirkan keadilan dan pengampunan sejati.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tradisi opat, teologi kontekstual, pengampunan, budaya, gereja lokal, Neonmat, opat, GMIT Elim Neonmat.
Subjects: Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Ms Sarce Henukh
Date Deposited: 13 Dec 2025 03:49
Last Modified: 13 Dec 2025 03:49
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5786

Actions (login required)

View Item View Item