MENGURAI PERGUMULAN SARAH: PENDEKATAN SOSIO-HISTORIS ATAS KEJADIAN 16:1-16 DAN RELEVANSINYA BAGI PENANTI KETURUNAN DI GMIT SYALOM KUPANG

RIBKA, Yohana Penina Zefanya (2025) MENGURAI PERGUMULAN SARAH: PENDEKATAN SOSIO-HISTORIS ATAS KEJADIAN 16:1-16 DAN RELEVANSINYA BAGI PENANTI KETURUNAN DI GMIT SYALOM KUPANG. Masters thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
A. COVER, LEMBAR PENGENSAHAN, DLL.pdf

Download (592kB)
[img] Text
B. ABSTRAK.pdf

Download (99kB)
[img] Text
C. BAB I.pdf

Download (279kB)
[img] Text
D. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (507kB)
[img] Text
E. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (505kB)
[img] Text
F. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (508kB)
[img] Text
G. BAB V.pdf

Download (116kB)
[img] Text
H. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (199kB)

Abstract

Dalam banyak budaya, termasuk budaya masyarakat Indonesia Timur, keberadaan anak dalam rumah tangga dipandang sebagai lambang berkat dan kehormatan. Hal ini menyebabkan pasangan hidup yang belum memiliki keturunan sering mengalami tekanan sosial dan spiritual. Salah satu narasi Alkitab yang relevan dalam konteks ini adalah kisah pergumulan Sarah dalam Kejadian 16:1-16. Penelitian ini bertujuan pertama, untuk memahami pergumulan Sarah melalui pendekatan sosio-historis; dan kedua, menjelaskan relevansinya bagi pasangan hidup yang sedang menantikan keturunan di Jemaat GMIT Syalom Kupang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan pendekatan sosio-historis, dengan dukungan teori biblika dan perspektif kontekstual pastoral. Data dikumpulkan melalui studi pustaka serta wawancara semi-terstruktur terhadap tiga pasangan hidup dan seorang pendeta di GMIT Syalom Kupang. Hasil analisis menunjukkan bahwa pergumulan Sarah terjadi dalam tekanan budaya patriarkal yang kuat, di mana peran perempuan sangat ditentukan oleh fungsi reproduktif. Melalui pendekatan sosio-historis, teks Kejadian 16:1-16 menunjukkan ketegangan antara iman kepada janji Allah dan strategi manusia yang didorong oleh budaya. Studi kasus mengungkap bahwa pasangan hidup masa kini menghadapi tekanan serupa, namun juga menunjukkan kesetiaan dalam iman dan kerelaan menjadikan kemandulan sebagai ruang reflektif spiritual. Refleksi teologis yang muncul dari hasil analisis dan studi kasus meliputi tema: kesetiaan dalam iman di tengah penantian, dan kemandulan sebagai ruang teologis untuk iman dan penantian. Tesis ini memberikan kontribusi baru dalam studi biblika dan pastoral dengan mengintegrasikan tafsir sosio-historis dan realitas pastoral kontemporer secara kontekstual. Kesimpulan utama menyatakan bahwa pergumulan akan keturunan bukanlah bentuk kegagalan spiritual, melainkan bagian dari karya Allah yang membentuk iman. Saran utama ditujukan bagi pasangan hidup untuk tetap setia, bagi keluarga dan masyarakat agar tidak memperkuat tekanan budaya, serta bagi gereja untuk menjadi ruang yang menyembuhkan dan memberdayakan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Pergumulan Sarah, Kejadian 16:1-16, Pendekatan Sosio-Historis, pasangan hidup, Penanti Keturunan.
Subjects: Theology
Divisions: Pascasarjana > Magister > Teologi
Depositing User: Mrs Skripsi Perpust
Date Deposited: 12 Dec 2025 03:04
Last Modified: 12 Dec 2025 03:04
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5778

Actions (login required)

View Item View Item