INOVASI GEREJA DALAM PEMBERDAYAAN LEMBAGA ADAT SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTANAHAN DI UEL, KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG

LENDE, Jafyerison Mesang (2025) INOVASI GEREJA DALAM PEMBERDAYAAN LEMBAGA ADAT SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTANAHAN DI UEL, KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG. Masters thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
1.COVER,PENGESAHAN DLL.pdf

Download (300kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (70kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (160kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (250kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (120kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (143kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (143kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (99kB)

Abstract

Tesis ini mengkaji inovasi gereja dalam pemberdayaan lembaga adat sebagai alternatif penyelesaian sengketa pertanahan di Dusun Uel, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Latar belakang muncul dari kompleksitas sengketa tanah yang melibatkan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan spiritual masyarakat Timor, serta peran strategis gereja dan lembaga adat dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan yang ditemukan bagaimana gereja melakukan inovasi dalam pemberdayaan lembaga adat dan dampaknya terhadap penyelesaian sengketa tanah. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan Teori Leonardo Boff dan konsep penyelesaian sengketa non-litigasi dan litigasi. Hasil penelitian menunjukkan gereja berperan aktif melalui pendampingan hukum berbasis gereja, advokasi kebijakan, dan edukasi melalui khotbah serta kegiatan sosial, yang memperkuat lembaga adat dalam mediasi sengketa tanah, dan untuk meredam konflik dan memulihkan keseimbangan sosial, gereja dan lembaga adat bekerja sama untuk menyinergikan nilai-nilai agama dan kearifan lokal. Penelitian ini juga menyoroti tantangan seperti ketidakjelasan status kepemilikan, birokrasi hukum yang rumit, dan kurangnya pemahaman hukum masyarakat. Berdasarkan hasil penelitan, maka refleksi teologis menegaskan bahwa gereja sebagai mediator sosial mengintegrasikan nilai spiritual dan budaya dalam penyelesaian konflik, sesuai prinsip stewardship dan keadilan dalam Alkitab. Sumbangan pemikiran baru terletak pada model kolaborasi gereja dan lembaga adat yang efektif dalam meredam konflik pertanahan secara harmonis dan berkelanjutan. Kesimpulannya yaitu inovasi gereja memperkuat peran lembaga adat dan menciptakan solusi penyelesaian sengketa yang inklusif, selain itu peran gereja dan lembaga adat dalam mediasi konflik di daerah lain perlu diperluas dan juga peningkatan pemahaman hukum masyarakat juga perlu dilakukan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Inovasi Gereja, Lembaga Adat, Mediasi Non-Litigasi, Refleksi Teologis, Sengketa Pertanahan.
Subjects: Theology
Divisions: Pascasarjana > Magister > Teologi
Depositing User: Mrs Skripsi Perpust
Date Deposited: 12 Dec 2025 03:06
Last Modified: 12 Dec 2025 03:06
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5774

Actions (login required)

View Item View Item