MENDENGARKAN RINTIHAN PEREMPUAN: Suatu Tafsir Feminis Menurut Elisabet Schüssier Fiorenza terhadap II Samuel 13:1-22 dan Implikasi Bagi Kekerasan Seksual Di Jemaat Sonhalan Usapimnasi Klasis Molo Timur.

LONOWATA, Gerda Detri Wany (2025) MENDENGARKAN RINTIHAN PEREMPUAN: Suatu Tafsir Feminis Menurut Elisabet Schüssier Fiorenza terhadap II Samuel 13:1-22 dan Implikasi Bagi Kekerasan Seksual Di Jemaat Sonhalan Usapimnasi Klasis Molo Timur. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
a. Cover (Cover,lembar pengesahan,kata pengantar,daftar isi).pdf

Download (780kB)
[img] Text
b. Abstrak.pdf

Download (146kB)
[img] Text
c. pendahuluan.pdf

Download (493kB)
[img] Text
d. Bab I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (331kB)
[img] Text
e. Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (663kB)
[img] Text
f. Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (473kB)
[img] Text
g. Penutup.pdf

Download (152kB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang kekerasan seksual berdasarkan kitab 2 Samuel 13:1-22, dengan tujuan untuk memahami gambaran konteks kisah perkosaan Tamar, Menerapkan metode tafsir feminis dan memberikan refleksi dan sumbangan bagi perempuan yang mengalami kekerasan seksual di jemaat GMIT Sonhalan Usapimnasi. Metode yang digunakan adalah metode tafsir feminis Elisabet Schüssier Fiorenza yaitu: hermeneutika dominasi dan lokasi sosial, hermeneutika kecurigaan, dan hermeneutika transformasi. Hasil tafsiran menunjukkan tiga kerygma utama yaitu: 1) Kekerasan Seksual Bertentangan dengan Kehendak Tuhan, 2) Membangun Hubungan di atas dasar Ketulusan, 3) Menjalin Kehidupan dengan penuh Kewaspadaan. Dari kerygma teologi yang didapatkan ini, dapat menjadi sumbangan implikasi bagi jemaaat GMIT Sonhalan Usapimnasi dalam menjaga kewaspadaan diri dan menjalin hubungan dengan dasar cinta. Kisah ini, dapat menjadi inspirasi bagi gereja-gereja dalam menyikapi kasus-kasus kekerasan seksual. Gereja sebagai lembaga persekutuan juga harus dapat lebih terbuka dalam memberi perhatian bagi korban kekerasan seksual. Karena kesadaran akan banyaknya kasus kekesaran seksual saja tidak cukup, namun lebih jauh perlu adanya tindakan untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan. Perempuan-perempuan korban kekerasan seksual tidak boleh menutup diri, merasa tidak berharga, merasa berdosa dan menanggung kepahitannya sendiri. Karena sejatinya, Allah berpihak bagi orang-orang yang tertindas.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tamar, Kekerasan Seksual, Fiorenza, GMIT Sonhalan Usapimnasi
Subjects: Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Ms Sarce Henukh
Date Deposited: 11 Dec 2025 06:16
Last Modified: 11 Dec 2025 06:16
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5764

Actions (login required)

View Item View Item