OEMATAN, Natalia Christi Sinai (2025) MISI GEREJA BAGI KAUM LANJUT USIA: Suatu Tinjauan Misiologi Dengan Pendekatan Model Komunikasi Menurut Theo Sundermeier Terhadap Pelayanan Gereja Bagi Kaum Lanjut Usia (60 Tahun Ke Atas) Di Jemaat GMIT Getsemani Tarus Timur. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
|
Text
a. Cover ( Cover, Pengesahan, kata Pengantar, Daftar Isi).pdf Download (548kB) |
|
|
Text
b. Abstrak.pdf Download (373kB) |
|
|
Text
c. Pendahuluan.pdf Download (580kB) |
|
|
Text
d. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text
e. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (673kB) |
|
|
Text
f. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (806kB) |
|
|
Text
g. Penutup.pdf Download (283kB) |
|
|
Text
h. Bibiografi (Daftar Pustaka).pdf Download (1MB) |
Abstract
Lansia merupakan kelompok usia yang semakin bertumbuh secara jumlah dalam masyarakat dan jemaat gereja masa kini. Namun, tidak jarang mereka terpinggirkan dalam program pelayanan gereja karena dianggap kurang produktif atau tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman. Dalam konteks ini, gereja dipanggil untuk merefleksikan kembali misi dan panggilannya terhadap kelompok usia ini, bukan hanya sebagai bentuk pelayanan sosial, tetapi sebagai bagian dari partisipasi mereka dalam kehidupan iman dan komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana misi gereja bagi lansia dapat dilaksanakan secara kontekstual melalui pendekatan model komunikasi misi menurut Theo Sundermeier. Theo Sundermeier, seorang teolog dan missiolog asal Jerman, menawarkan pendekatan komunikasi misioner yang menekankan pada aspek dialog, relasionalitas, kehadiran bersama, dan saling memahami sebagai landasan dalam menjalin hubungan dengan konteks dan budaya setempat. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan wawancara mendalam terhadap pelayan gereja dan lansia di jemaat GMIT Getsemani Tarus Timur, penelitian ini menemukan bahwa adanya masalah pemenuhan kebutuhan ekonomi, kondisi kesehatan lansia yang membutuhkan perhatian, keadaan lingkungan dan sosial budaya, kondisi psikologis lansia dan penetapan program pelayanan serta anggaran pendapatan dan belanja yang seimbang, adalah realitas pelayanan bagi lansia yang memerlukan penangan serius. Dari fakta ini penulis melihat, model komunikasi Sundermeier sangat relevan untuk diterapkan dalam pelayanan kepada lansia. Pendekatan ini mendorong gereja untuk tidak hanya "berbicara kepada" lansia, tetapi "berdialog dengan" mereka, menghargai pengalaman hidup, spiritualitas, dan kebijaksanaan yang mereka miliki. Lansia tidak lagi diposisikan sebagai objek pelayanan semata, melainkan sebagai subjek iman yang memiliki kontribusi aktif dalam kehidupan bergereja. Oleh karena itu, misi gereja bagi lansia perlu dirancang secara partisipatif, kontekstual, dan berlandaskan pada komunikasi yang empatik dan inklusif. Dengan demikian, gereja dapat benar-benar menjadi ruang yang merangkul, memperhatikan, dan memberdayakan lansia sebagai bagian dari umat Allah yang utuh dan bermakna.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Misi gereja, lansia, komunikasi, Theo Sundermeier, pelayanan gereja, dialog, partisipasi |
| Subjects: | Theology |
| Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
| Depositing User: | Ms Sarce Henukh |
| Date Deposited: | 11 Dec 2025 05:27 |
| Last Modified: | 11 Dec 2025 05:27 |
| URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5750 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
