NABUNOME, Jefri Yosua (2024) PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2018-2022). Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
01. COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (106kB) |
![]() |
Text
03. BAB I.pdf Download (376kB) |
![]() |
Text
04. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (306kB) |
![]() |
Text
05. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (357kB) |
![]() |
Text
06. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (658kB) |
![]() |
Text
07. BAB V.pdf Download (189kB) |
![]() |
Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (298kB) |
Abstract
Laporan keuangan merupakan suatu cerminan dari kondisi suatu perusahaan karena didalamnya memuat informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal yang berkepentingan terhadap perusahaan, dimana salah satu parameter dalam lapan keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Pentingnya peranan laba dalam berbagai proses pengambilan keputusan dalam setiap perusahaan sehingga membuat para manajemen perusahaan ikut campur tangan dalam proses manajeman laba yang dilaporkan perusahaan dengan berbagai motif tertentu, diantaranya adalah untuk menyajikan kondisi keuangan yang baik oleh manajemen perusahaan. Menurut (Sulistyanto, 2008), manajemen laba adalah usaha dari manajemen perusahaan untuk mengubah atau memperbarui paparan dalam economic declaration yang bertujuan untuk mengelabui pihak yang berkepentingan yang ingin melihat kinerja dan kondisi perusahaan. Alasan paling utama yaitu untuk medapatkan kepercayaan dari para pihak yang berkepentingan, terutama kreditor (Sulistyanto, 2008). Selain itu, perusahaan yang sedang mengalami penurunan kinerja keuangan juga mendorong mereka untuk melakukan manajemen laba. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat menutupi tingkat hutang yang tinggi, sehingga perusahaan memiliki citra yang baik. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah baan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang dapat langsung diolah atau digunakan oleh konsumen. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diklasifikasikan menjadi tiga jenis: industri kimia dasar, industri aneka, dan industri barang konsumsi. Dalam penelitian ini peneliti memilih sektor industri barang konsumsi karna perusahaan manufaktur disektor makanan dan minuman. Return saham merupakan salah satu motivasi bagi investor untuk berinvestasi, selain itu go back saham merupakan imbalan yang diberikan kepada investor atas keberaniannya menanggung risiko untuk berinvestasi (Rahmawati, 2017). return saham merupakan keuntungan yang diharapkan oleh investor di masa depan dari investasi yang mereka lakukan. Dalam teori pasar modal, go back bisa disebut sebagai pendapatan yang diterima investor dari saham yang diperdagangkan di pasar modal (saham perusahaan tercatat). Pasar saham tidak selalu menjanjikan keuntungan yang pasti bagi investor. Namun, beberapa komponen yang bisa didapatkan investor adalah dividen, saham bonus. Manajemen laba mempengaruhi return saham sesuai penelitian yang telah dilakukan Fitrianingsih (2018), menunjukkan manajemen laba berpengaruh negatif signifikan terhadap go back saham, yang berarti tingginya manajemen laba menyebabkan semakin rendah go back saham yang diperoleh. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang dapat langsung diolah atau digunakan oleh konsumen. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diklasifikasikan menjadi tiga jenis: industri kimia dasar, industri aneka, dan industri barang konsumsi. Dalam penelitian ini peneliti memilih sektor industri barang konsumsi karna perusahaan manufaktur disektor makanan dan minuman. Kebijakan Manajemen laba bertujuan untuk memberikan sinyal positif kepada pasar tentang perusahaan yang dikendalikannya. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dirumuskan adalah: Bagaimana pengaruh manajemen laba terhadap return saham studi pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2022? Persoalan penelitian Untuk menguji pengaruh manajemen laba terhadap return saham studi pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Manajemen laba diproksikan dengan discretionary accruals disebut juga dengan abnormal accruals. Manajer mungkin mempunyai motivasi lain untuk mencatat discretionary accruals yaitu untuk memberikan sinyal mengenai kinerja perusahaan saat ini dan masa yang akan datang. Menurut Chen and Cheng (2002) dalam Anggraini (2011) manajer mempunyai dua motivasi untuk mencatat discretionary accruals yaitu pertama, motivasi kinerja yaitu manajemen mencatat discretionary accruals untuk mencerminkan laba secara lebih baik dampak kejadian-kejadian ekonomi penting terhadap laba. Return saham merupakan imbalan yang diberikan kepada investor atas keberaniannya menanggung risiko untuk berinvestasi (Rahmawati, 2017). Return saham adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor dikemudian hari atas investasi yang telah dilakukannya. Harga saham yang rendah maupun tinggi menjadi Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang dapat langsung diolah atau digunakan oleh konsumen. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diklasifikasikan menjadi tiga jenis: industri kimia dasar, industri aneka, dan industri barang konsumsi, (Indrayanti, 2017). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019:126). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman sejumlah 7 perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2018-2022. Menurut sugiyono (2010:11) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 7 perusahaan manufaktur yang terdafatr di BEI. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan untuk kinerja tahun 2018-2022 Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu populasi yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi karakteristik dan kriteria sampel tertentu. Tindakan perusahaan untuk melakukan manajemen laba akan memberikan daya tarik tersendiri bagi investor pada suatu perusahaan karena kinerja keuangan perusahaan yang baik. Hal ini mampu berdampak baik pada return saham perusahaan karena banyaknya minat investor yang menanamkan investasi pada perusahaan tersebut. Manajemen laba yang akan memanipulasi komponen akrual yang terdapat dalam laporan keuangan akan membuat nilai perusahaan akan terlihat baik. Sehingga hal tersebut akan dinilai baik juga oleh investor yang tertarik menanamkan modal dalam perusahaan yang kemudian berdampak pada harga saham yang cenderung meningkat. Peningkatan harga saham akan berpengaruh pada tingkat pengembalian (return) saham yang baik pula. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari manajemen laba terhadap return saham. Hal ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya manajemen laba yang dilakukan pihak manajemen perusahaan memilki pengaruh yang signifikan pada kenaikan return saham per Penelitian yang dilakukan oleh Ats’tsaqafiyah (2016) membuktikan terdapat pengaruh positif dan signifikan manajemen laba terhadap return saham, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hawari (2020) dalam penelitiannya menemukan adanya pengaruh antara manajemen laba dengan return saham, peran manajemen laba digunakan untuk menarik para investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut, dengan investor yang banyak diharapkan harga saham suatu perusahaan meningkat dan memberikan return saham bagi investor. Tingkat Manajemen Laba yang diukur menggunakan Discretionary Accruals disimpilkan bahwa tindakan manajemen laba dari sampel perusahaan yang diteliti tidak begitu besar dalam menaikan atau menurunkan laba karena semakin besar angka Discreationary Accruals maka potensi manajemen laba untuk melakukan manipulasi data keuangan perusahaan akan semakin besar. Tingkat Return Saham pada sampel perusahaan yang diteliti menunjukkan semakin besar angka yang ditunjukkan dalam return saham akan membuat investor semakin tertarik untuk melakukan investasi dalam suatu perusahaan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Laba, Return Saham |
Subjects: | Economic > Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi |
Depositing User: | Ms Sarce Henukh |
Date Deposited: | 05 Jun 2025 01:44 |
Last Modified: | 05 Jun 2025 01:44 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/5271 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |