TELADAN SEORANG PENATUA: Kajian Historis Kritis dari Titus 1:5-16 dan Implikasinya bagi Keteladanan Penatua di Jemaat GMIT Maranatha Limarahing, Klasis Alor Barat Laut.

DJAHIBOLING, Martha Henderina (2025) TELADAN SEORANG PENATUA: Kajian Historis Kritis dari Titus 1:5-16 dan Implikasinya bagi Keteladanan Penatua di Jemaat GMIT Maranatha Limarahing, Klasis Alor Barat Laut. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
1 COVER (Lembar Pengesahan, Motto, Kata pengantar, Daftar Is.pdf

Download (495kB)
[img] Text
2 ABSTRAK.pdf

Download (145kB)
[img] Text
3 PENDAHULUAN (1).pdf

Download (442kB)
[img] Text
4 BAB I (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (382kB)
[img] Text
5 BAB II (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
6 BAB III (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (383kB)
[img] Text
7 PENUTUP.pdf

Download (156kB)
[img] Text
8 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (271kB)

Abstract

Teladan adalah contoh atau panutan yang dapat dijadikan acuan dalam bersikap, bertindak, dan mengambil keputusan. Seseorang yang menjadi teladan biasanya memiliki karakter, moral, atau keterampilan yang baik, sehingga layak untuk ditiru oleh orang lain.Dalam konteks kepemimpinan, teladan sangat penting karena seorang pemimpin yang baik harus mampu menunjukkan perilaku yang positif agar diikuti oleh bawahannya. Berkaitan dengan pengertian tersebut, penatua di Jemaat GMIT Maranatha Limarahing tidak menjadi teladan yang baik bagi jemaatny. Penatua yang mabuk saat memimpin ibadah jemaat. Penatua akan meminum sopi terlebih dahulu sebelum memimpin ibadah. Ini dilakukan untuk memuaskan atau menenangkan hati dan pikiran mereka, sehingga ibadah yang dilakukan tidak memenuhi standar pelayanan. Hal ini dilakukan oleh Penatua-penatua di Jemaat GMIT Maranatha Limarahing, bukan sekali saja mereka lakukan ini, tetapi sudah terus-menerus mereka lakukan. Jemaat terus-menerus mengeluh tentang pelayanan yang mereka lakukan seperti ini, sehingga mereka melakukan pelayanan tidak lagi sesuai dengan Firman Tuhan. Mabuk adalah salah satu hal yang sudah menjadi kewajiban utama bagi Jemaat Maranatha Limarahing sebelum melakukan sesuatu. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mencari tahu keteladanan penatua di Jemaat tersebut yang terus-menerus melakukan pelayanan dalam keadaan mabuk. Sehingga Tujuan dari penulisan untuk melengkapi bahkan menjadi salah satu acuan untuk bisa menjadi sebuah pedoman bagi jemaat tersebut untuk merubah akan tindakan mereka yang telah melanggar aturan dalam melakukan pelayanan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan historis-kritis, yang menyoroti elemen-elemen tafsir historis kritis seperti tempat nas dalam konteks, kritik sastra, bidang kehidupan, kritik nas, tafsiran ayat per ayat dan kerygma teologis. Hasil kajian yang ditemukan yaitu; 1). Pemimpin Jemaat yang menjadi Teladan yang baik; 2). Pemimpin Jemaat menjadi harus memiliki karakter yang Baik, terpuji serta Berintegritas. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dalam pengembangan studi teologi tentang keteladanan Penatua serta manfaat praktis bagi para pemimpin gereja untuk meneladani syarat-syarat penatua yang ditunjukkan oleh Titus.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Teladan, Penatua, Mabuk, Pemimpin, GMIT Maranatha Limarahing
Subjects: Theology > Christian Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Bertha Ndiy
Date Deposited: 27 May 2025 05:18
Last Modified: 27 May 2025 05:18
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4927

Actions (login required)

View Item View Item