DESKRIPSI TENTANG PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

MELLA, Christine Marsela Matani (2025) DESKRIPSI TENTANG PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (368kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (116kB)
[img] Text
3. BAB I.pdf

Download (449kB)
[img] Text
4. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (474kB)
[img] Text
5. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (330kB)
[img] Text
6. BAB IV.pdf

Download (7kB)
[img] Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (121kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh faktor penyebab terjadinya tindak pidana pencucian uang. Pokok permasalahan yang penulis kaji dalam penelitian ini yaitu: 1) Mengapa hakim pengadilan Negeri dan pengadilan Tinggi memutuskan terdakwa I dan II berbeda? 2) Mengapa Makamah Agung menolak permohonankasasidan memperbaikiputusanpengadilan Tinggiserta memperkuat putusan pengadilan Negeri?. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui bentuk tindak pidana yang dilakukan pelaku terhadap tindak pidana pencucian uang Untuk mengetahui alasan terdapatnya perbedaan putusan hakim terhadap pelaku tindak pidana pencucian uang. Sifat penelitian ini adalah deskriptif yakni penulis memberikan suatu gambaran secara lengkap, rinci, jelas, dan sistematis. Jenis penelitian ini adalah normatif. Variabel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang mana data sekunderini terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik studi kepustakaan/dokumen dan juga Analisis data. Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis sehingga penulis menyimpulkan bahwa: 1) Bentuk tindak pidana yangdilakukanpelaku tindakpidana pencucianuang: a) Terdapatnya perbedaanputusan Hakim Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi memutuskan terdakwa I dan II berbeda yaitu ditinaju dari: pengembalian uang sebesar 2,5 milyar oleh terdakwa I kepada korban, dalam pertimbangannya hakim menyebutkan bahwa pengembalian tersebut termasuk pemenuhan upaya restoratif, pertimbanganinilahyang menjadi salah satu keringanan bagi terdakwa I. Beda halnya dengan terdakwa II, karena tidak mengembalikan sepeser pun, maka hukuman yang dijatuhkan lebih berat dari pada terdakwa I. 2) Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi dan memperbaiki putusan Pengadilan Tinggi yang memperkuat putusan Pengadilan Negeri yaitu ditinjau dari: Terdakwa I dijatuhi hukuman lebih ringan dari terdakwa II, namun berdasarkan kronologi terdakwa I adalah dalang dari, tindak pidana dan pihak yang paling banyak mendapatkan keuntungan terbesar. Atas kedua dasar tersebut maka pada tingkat kasasi majelis hakim Mahkamah Agung menjatuhkan vonis lebih tinggi. Saran dari penulis yaitu: 1) Diharapkan para penegak Hukum dapat memberantas lebih banyak lagi kasus tindak pidana pencucian uang. 2) Penting bagi majelis Hakim dalam menerapkan prinsip Restorasi, namun demikian pertimbangan faktor lain juga perlu dilihat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tindak pidana pencucian uang
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Bertha Ndiy
Date Deposited: 12 Jun 2025 04:57
Last Modified: 12 Jun 2025 04:57
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4847

Actions (login required)

View Item View Item