CUMA, Albianus Alfrianto (2025) PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING DI KAWASAN HUTAN PRODUKSI TERBATAS. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
02 COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
01 ABSTRAK.pdf Download (767kB) |
![]() |
Text
03 BAB I.pdf Download (521kB) |
![]() |
Text
04 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (592kB) |
![]() |
Text
05 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (556kB) |
![]() |
Text
06 BAB IV.pdf Download (186kB) |
![]() |
Text
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (187kB) |
Abstract
Skripsi ini membahas tentang penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana Illegal Logging dikawasan hutan produksi terbatas dengan rumusan masalah yaitu: 1. Mengapa terhadap pelaku tindak pidana illegal logging dikawasan hutan produksi terbatas ada yang diputus pemidanaan dan ada yang diputus bebas? 2. Mengapa terhadap pelaku yang diputus pemidanaan terjadi disparitas putusan? Tujuan penelitian yaitu: 1. Untuk mengetahaui mengapa terhadap pelaku tindak pidana illegal logging dikawasan hutan produksi terbatas ada yang diputus pemidanaan dan ada yang diputus lepas, 2. Untuk mengetahui mengapa terhadap pelaku yang diputus pemidanaan terjadinya disparitas putusan? dengan jenis penelitian yang digunakan yaitu: penelitian normatif dan sifat penelitian yaitu: bersifat deskriptis. variable penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: variabel bebas dan variable terikat, baham hukum yang digunakan yaitu: bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara studi kepustakaan dan dokumen, Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diuraikan maka penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Mengapa terhadap pelaku tindak pidana illegal logging dikawasan hutan produksi terbatas ada yang diputus pemidanaan dan ada yang diputus lepas? a). diputus pemidanaan karena pelaku terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengaan cara mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan yang tidak dilengkapi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan. b). Diputus lepas karena perbuatan terdakwa bukan merupakan perbuatan pidana. 2. Mengapa terhadap pelaku yang diputus pemidanaan terjadinya disparitas putusan? Terjadinya disparitas putusan dikarenakan adanya hal-hal sebagai berikut: -Perbedaan tuntutan JPU yaitu: JPU menjatuhkan tuntutan terhadap masing-masing pelaku dengan tuntutan yang berbeda-beda, -Hakim yang memutuskan berbeda yaitu: Hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap masing-masing terdakwa dengan putusan yang berbeda-beda, -Kualitas kayu yang berbeda yaitu: kualitas kayu yang diangkut atau diperoleh terdakwa memiliki kualitas, jenis, dan bentuk kayu yang berbeda-beda, -Independensi hakim yaitu: Hakim bebas dalam menjatuhkan putusan terhadap terdakwa, -Alasan hal yang memberatkan seperti; 1. perbuatan pelaku merugikan negara, 2. perbuatan pelaku tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas tindak pidana illegal logging, dan alasan hal yang meringankanseperti: 1. Pelaku bersikap sopan dan jujur dalam persidangan, 2. pelaku belum pernah dihukum, 3. Pelaku secara terus teras mengakui dan menyesali perbuatannya, 4. Pelaku memiliki tanggungan keluarga.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penegakan Hukum Tindak Pidana Illegal Logging. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Bertha Ndiy |
Date Deposited: | 12 Jun 2025 05:25 |
Last Modified: | 12 Jun 2025 05:25 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4829 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |