MODEL MANAJEMEN PELAYANAN PENDETA EMERITUS/A GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)

TADJI LENA, Melsiana Magdalena (2024) MODEL MANAJEMEN PELAYANAN PENDETA EMERITUS/A GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT). Masters thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
cover.pdf

Download (201kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (306kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (349kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (743kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (405kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (835kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (703kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (188kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.docx.pdf

Download (312kB)

Abstract

Model Manajemen Pelayanan Pendeta Emiritus GMIT. Pokok tentang Pendeta emeritus di GMIT merupakan salah satu hal yang belum banyak mewarnai kebijakan-kebijakan gereja. Dalam praktiknya, Pendeta emeritus masih dilihat sebagai suatu kelompok purna layan dalam gereja, yang telah selesai dengan masa aktifnya. Itulah sebabnya hanya ada dua aspek yang lebih sering diperhatikan gereja yakni jaminan kesehatan dan perlindungan pensiun/jaminan hari tua. Itupun masih dalam tingkatan yang terbatas. Sementara dari segi pelayanan fungsional, para pendeta masih mengangap diri sebagai “pendeta panggilan”. Predikat ini muncul sebagai reaksi terhadap bentuk-bentuk pelibatan dalam gereja yang masih bersifat insidental. Berangkat dari hal-hal di atas maka penulis terdorong melakukan studi dengan tujuan 1) untuk menganalisis proses pelayanan pendeta emeritus/a GMIT saat ini; 2) untuk mengetahui kepuasan dan kesejahteraan pendeta yang telah memasuki masa emeritasi saat ini; 3) untuk menganalisis kelemahan pelayanan bagi pendeta emeritus/a GMIT selama ini; 4) untuk menemukan model manajemen pelayanan pendeta emeritus/a GMIT yang ideal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis grounded theory. Subyek penelitian terdiri dari unsur Majelis Sinode Harian GMIT, Badan Diakonia GMIT, Pengurus Pendeta Emeritus Sinode GMIT, dan pendeta emeritus/a GMIT. Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi dan Focus Group Disscussion (FGD). Teknik analisis data menggunakan model Cresswell, terdiri penyusunan transkrip, editing, penyajian data, analisis data secara kualitatif, dan interpretasi data untuk memenuhi tujuan penelitian, dan kesimpulan akhir. Hasil penelitian: pertama, proses pelayanan pendeta emeritus/a GMIT saat ini, dari segi perencanan jangka panjang (RIP), telah ada, namun tidak disebutkan secara spesifik. Perencanaan jangka menengah (HKUP 2024-2027), juga tidak disebutkan secara spesifik, kecuali dalam dokumen Grand Design Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelayan GMIT 2024-2045 telah dirumuskan secara spesifik menyangkut pelayanan pendeta emeritus/a. Dari segi pengorganisasian, posisi pendeta emeritus/a dalam kepengurusan berada di bawah Badan Diakonat GMIT (BDG). Pengurus terdiri dari pengurus inti sebanyak 5 orang, seksi-seksi terdiri dari 7 seksi yang diisi sebanyak 27 orang, dan koordinator di 5 teritori sebanyak 9 orang, total 41 orang. Dari sisi jaminan kesehatan, GMIT telah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan. Dari segi pemeliharaan/perawatan beragam bentuk pelayanan oleh pendeta emeritus telah dijalankan yang merefleksikan, betapa pendeta emeritus sangat kaya dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman. Dari segi perlindungan pensiun/jaminan hari tua, GMIT telah mengikut-sertakan dalam program jaminan hari tua bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kedua, kepuasan dan kesejahteraan pendeta yang telah memasuki masa emeritusi saat ini yakni, dari segi organisasi tidak semua setuju dengan model struktur yang ada saat ini, di bawah BDG, tetapi dapat dimaklumi untuk kondisi saat ini. Dari sisi perlindungan pensiun/jaminan hari tua, kondisi saat ini dirasakan belum cukup ideal, karena secara ekonomi terjadi pengurangan penghasilan yang sangat signifikan, sehingga perlu ada perhatian, walaupun pada titik tertentu hal ini disyukuri karena Tuhan pasti memelihara hamba-hamba-Nya. Ketiga, kelemahan pelayanan bagi pendeta emeritus/a GMIT selama ini, yakni pada aspek perencanaan jangka panjang dan jangka menengah yang belum dirumuskan secara spesifik, model struktur yang dipandang belum menyesuaikan dengan fase perkembangan kelompok emeritus/a, ada yang merasa masih sebagai pendeta panggilan, dan model perlindungan pensiun yang baru sebatas diakonia yang diperoleh dari iuran pensiun pendeta dan tambahan dari APBMS, belum termasuk aspek perumahan (papan, pendidikan anak, dll). Keempat, temuan model manajemen pelayanan pendeta emeritus/a GMIT yang ideal, yakni terdapat 5 aspek dalam model (hipotetik) manajemen pelayanan pendeta emeritus GMIT, yakni perencanaan meliputi komponen, lingkup, dan jenis perencanaan; pengorganisasian, jaminan kesehatan, perawatan/ pemeliharaan, dan perlindungan pensiun/jaminan hari tua yang ideal dengan nilai kebaruannya. Pendeta emeritus adalah Pelayan Tuhan yang akan terus berjalan sampai pada batas yang tentukan oleh Tuhan sendiri baginya untuk berhenti dari segala jerih lelah pekerjaan tangannya. Bagi pendeta emeritus, masa pensiun adalah masa anugerah untuk tetap berarti bagi Tuhan dan gerejaNya. Dan bagi gereja, pendeta emeritus adalah sahabat gereja yang memiliki kontribusi besar dan penting dalam pengembangan pelayanan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: GMIT, Pendeta Emiritus, Manajemen Pelayanan.
Subjects: Theology
Divisions: Pascasarjana > Magister > Teologi
Depositing User: Ms Sarce Henukh
Date Deposited: 08 Nov 2024 05:24
Last Modified: 08 Nov 2024 05:24
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4766

Actions (login required)

View Item View Item