HUTAGAOL, Surya Perdana (2024) DESKRIPSI TENTANG PUTUSAN HAKIM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PORNOGRAFI MELALUI MEDIA SOSIAL. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
01. COVER.pdf Download (728kB) |
![]() |
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (191kB) |
![]() |
Text
03. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (397kB) |
![]() |
Text
04. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (491kB) |
![]() |
Text
05. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (591kB) |
![]() |
Text
06. BAB IV.pdf Download (192kB) |
![]() |
Text
07. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (264kB) |
Abstract
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana bentuk kesalahan terdakwa tindak pidana pornografi melalui media sosial sehingga dijatuhkan putusan pemidannan oleh Hakim, 2. Mengapa lamanya pemidanaan yang dijatuhkan terhadap terdakwa tindak pidana pornografi melalui media sosial sangat rendah. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bentuk kesalahan dari terdakwa tindak pidana pornografi melalui media sosial sehingga dijatuhkan putusan pemidanaan oleh Hakim, 2. Untuk mengetahui lamanya pemidanaan yang dijatuhkan terhadap terdakwa tindak pidana pornografi melalui media sosial sangat rendah. Jenis metode penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian normatif dan sifat penelitian adalah bersifat diskriptif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bentuk kesalahan dan lamanya pemidanaan dalam tindak pidana pornografi melalui media sosial. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah putusan Hakim terhadap pelaku tindak pidana pornografi melalui media sosial. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan adalah maka bentuk kesalahan dari terdakwa tindak pidana pornografi melalui media sosial adalah terdakwa membuat pornografi (adegan persetubuhan) yang secara eksplisit memuat ketelanjangan dan kemudian menyebarluaskan dengan cara mengirimkan melalui bluetooth kepada orang lain, terdakwa melakukan tindak pidana menyebarluaskan pornografi dan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (memposting foto-foto ketelanjangan di media sosial Instagram dan BBM), terdakwa menyebarluaskan pornografi yang secara eksplisit memuat ketelanjangan dan tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (menyebarluaskan foto ketelanjangan melalui pesan Whatsapp dan Instagram), terdakwa membuat pornografi dan menyebarluaskan pornografi melalui pesan media sosial Facebook, terdakwa menyebarluaskan pornografi yang secara eksplisit memuat alat kelamin melalui pesan media sosial Facebook. Lamanya pemidanaan yang dijatuhkan terhadap terdakwa tindak pidana pornografi melalui media sosial sangat rendah dikarenakan adanya hal-hal yang meringankan terdakwa lebih banyak daripada hal-hal yang memberatkan terdakwa, telah ada upaya damai antara terdakwa dengan korban, sistem pemidanaan yang dianut oleh Negara Republik Indonesia adalah tidak sampai menghilangkan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, independensi Hakim. Saran yang penulis berikan adalah kepada pemerintah melalui Kominfo lebih meningkatkan kembali melakukan pemblokiran konten-konten pornografi di internet, mulai dari media sosial aplikasi-aplikasi yang kebanyakan memuat konten pornografi Facebook, Twitter, Michat, dan aplikasi lainnya, adapun situs-situs berbasis illegal sehingga tidak ada lagi kalangan masyarakat terutama anak-anak dibawah umur yang menonton. Kepada pihak Kepolisian seharusnya perlu meningkatkan pemahaman dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah tindak pidana penyebaran konten pornografi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pornografi, Informasi dan Transaksi Elektronik, Pemidanaan. |
Subjects: | K Law > K Law (General) Sosial > Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 03 Sep 2024 01:13 |
Last Modified: | 03 Sep 2024 01:13 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4552 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |