BANSOLE, Riven (2024) PENGARUH LABA OPERASI, LABA KOTOR DAN LABA BERSIH TERHADAP ARUS KAS KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA(2018-2021). Undergraduate thesis, Uninversitas Kristen Arta Wacana.
![]() |
Text
01. COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (206kB) |
![]() |
Text
03. BAB I.pdf Download (357kB) |
![]() |
Text
04. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (349kB) |
![]() |
Text
05. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (417kB) |
![]() |
Text
06. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (512kB) |
![]() |
Text
07. BAB V.pdf Download (290kB) |
![]() |
Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (279kB) |
Abstract
Perusahaan manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengoperasikan peralatan, mesin dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengolah bahan baku, suku cadang, dan komponen lain untuk diproduksi menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Untuk memperlancar operasinya, perusahaan akan sangat bergantung pada arus kas operasinya. Tidak tersedianya kas yang memadai akan menyebabkan perusahaan kesulitan beroperasi secara normal. variabel laba kotor memiliki nilai minimal dan maksimal masing-masing -35,00 dan 997,00 dengan nilai rata-rata dan deviasi standar masing-masing 2.041.500 dan 264,84455. Selanjutnya, variabel laba operasi memiliki nilai minimal dan maksimal masing-masing -46,00 dan 539,00 dengan nilai rata-rata dan deviasi standar masing-masing 1.090.600 dan 135,13388. Untuk variabel laba bersih memiliki nilai minimal dan maksimal masing-masing -124,00 dan 841,00 dengan nilai rata-rata dan deviasi standar masing-masing 91,2500 dan 170,67594. Akhirnya variabel arus kas memiliki nilai minimal dan maksimal masing-masing 1 dan 871,00 dengan nilai rata-rata dan deviasi standar masing-masing 1,278.300 dan 178,28394. Untuk laba operasi, hasil uji pengaruh (B2) diperoleh nilai 0,365 sehingga berpengaruh positif terhadap total arus kas yang artinya laba operasi berpengaruh signifikan terhadap arus kas maka hipotesis yang menyatakan bahwa lapa operasi berpengaruh postif dan signifikan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang di terima. Untuk variabel laba bersih, berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai B3 = -0,72 sehingga tidak berpengaruh terhadap arus kas yang artinya laba tidak berpengaruh secara signifikan terhadap arus kas. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa laba bersih berpengaruh tidak signifikan dalam memprediksi arus kas di masa mendatang di tolak. Hasil penelitian berbeda dari penelitian sebelumnya oleh Febrianto dan Widiastuty (2005) dan Daniarti dan Suhairi (2006) bahwa laba kotor dan laba operasional berpengaruh pada total arus kas. Hasil penelitian ini memperoleh hasil bahwa laba bersih berpengaruh negatif terhadap total arus kas. Menurut Kieso (2005), laba bersih mungkin mencakup penjualan kredit yang belum tertagih, dan beban yang mungkin sudah terjadi tetapi belum dibayar. Oleh sebab itulah menurut akuntansi akrual, angka laba bersih tidak akan mencerminkan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Pernyataan tersebut mendukung hasil penelitian ini dimana laba bersih terbukti mempunyai hubungan yang negatif terhadap arus kas di masa mendatang. Berdasarkan hasil penelitian secara rata-rata total laba kotor untuk 12 perusahaan sampel pada tahun 2018 sebesar Rp40.904.626 juta, dan mengalami penurunan sejumlah Rp295.344 juta atau turun 0,72% sehingga hanya sebesar Rp40.609.284 juta di tahun 2019. Pada tahun 2020, rata-rata laba kotornya sebesar Rp66.241.365, sehungga ada kenaikan dibanding tahun 2019 sebesar Rp25.632.081 juta atau ada kenaikan 63,12%. Selanjutnya pada tahun 2021, rata-rata laba kotor adalah Rp113.282.938 juta, dimana jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2020 sebesar Rp47.041.572 juta atau ada peningkatan total laba kotor sebesar 71,02%. rata-rata total laba operasi untuk 12 perusahaan sampel pada tahun 2018 sebesar Rp18,724,977 juta, dan mengalami penurunan sejumlah Rp295.344 juta atau turun 0,72% sehingga hanya sebesar Rp40.609.284 juta di tahun 2019. Pada tahun 2020, rata-rata laba operasinya sebesar Rp66.241.365, sehingga ada kenaikan dibanding tahun 2019 sebesar Rp25.632.081 juta atau ada kenaikan 63,12%. Selanjutnya pada tahun 2021, rata-rata laba operasi adalah Rp113.282.938 juta, dimana jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2020 sebesar Rp47.041.572 juta atau ada peningkatan total laba operasi sebesar 71,02%. rata-rata total laba bersih untuk 12 perusahaan sampel pada tahun 2018 sebesar Rp21,409,122 juta, dan mengalami penurunan sejumlah Rp8.000.446.344 juta atau turun 37,37% sehingga hanya sebesar Rp13.408.676 juta di tahun 2019. Pada tahun 2020, rata-rata laba bersihnya sebesar Rp32.347.301, sehingga ada kenaikan dibanding tahun 2019 sebesar Rp18.938.625 juta atau ada kenaikan 141,24%. Selanjutnya pada tahun 2021, rata-rata laba bersih adalah Rp70.717.926 juta, dimana jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2020 sebesar Rp38.370.625juta atau ada peningkatan total laba bersih sebesar 118,62%. rata-rata total arus kas untuk 12 perusahaan sampel pada tahun 2018 sebesar Rp33,339,105 juta, dan mengalami penurunan sejumlah Rp17.565.182 juta atau turun 52,69% sehingga hanya sebesar Rp15.773.923 juta di tahun 2019. Pada tahun 2020, rata-rata arus kasnya sebesar Rp75.157.331, sehingga ada kenaikan dibanding tahun 2019 sebesar Rp59.383.409 juta atau ada kenaikan 376,47%. Selanjutnya pada tahun 2021, rata-rata arus kas adalah Rp100.568.900 juta, dimana jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2020 sebesar Rp25.411.568 juta atau ada peningkatan total arus kas sebesar 33,81%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengaruh laba operasi, laba kotor dan Arus kas. |
Subjects: | Economic > Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 21 Nov 2024 03:25 |
Last Modified: | 21 Nov 2024 03:25 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4502 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |