BANYO, Jenistian Tada (2024) ANALISIS AKSESIBILITAS PEMBERIAN KREDIT PERBANKAN BAGI PEREMPUAN PELAKU USAHA DI KAB. SUMBA BARAT. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
1 COVER PENGESAHAN DAFTAR ISI.pdf Download (570kB) |
![]() |
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (73kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (99kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) |
![]() |
Text
BAB III .pdf Restricted to Registered users only Download (79kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (71kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (60kB) |
Abstract
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan bagian terpenting dalam sistem perekonomian sehingga segala bentuk pengembangan dan pemberdayaan, UMKM sangat perlu diperhatikan dan penting untuk dilakukan, karena baik secara langsung maupun tidak langsung, hal tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. UMKM mengaku masih mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya. Dalam mengalami kesulitan usaha tersebut, terdapat tiga permasalahan utama yaitu Permasalahan permodalan, sangat menyulitkan pelaku usaha, karena terbatasnya akses terhadap sumber-sumber pembiayaan lembaga keuangan perbankan. Keterbatasan modal yang dimiliki UMKM akan mempengaruhi perkembangan UMKM. perbankan merupakan sumber penting dalam perkembangan usaha, Oleh karena itu, perbankan disini memiliki peran dalam memberikan kredit yang diharapkan dapat membantu kebutuhan permodalan pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. UMKM adalah singkatan dari usaha mikro, kecil,menengah. istilah ini merujuk pada sektor bisnis yang terdiri dari usaha dengan skala kecil hingga menengah, yang memiliki peran penting suatu negara karena berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan promosikan inklus sosial. kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat di persamarkan dengan itu. Berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dan pihak lain. Yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Sistem pemberian kredit adalah rangkaian yang mencakup pemberian kredit atau disebut juga sebagai prosedur pemberian kredit mulai dari tahapan permohonan kredit sampai dengan realisasi pemberian kredit kepada debitur, dimana system tersebut berkaitan dengan pelaksanaan persyaratan yang ditentukan oleh pihak bank. Perempuan palaku usaha menghadapi kendala dalam menjalankan usahanya seperti mengakses modal, jejaring usaha, dukungan dari rumah seraya tetap menjalankan peran pelatihan, dan diperparah dengan norma sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, tradisional, aset yang terbatas, rendahnya digitalisasi membawa banyak manfaat untuk tingkat pendidikan formal bisnis yaitu mengurangi biaya transaksi, serta hambatan peraturan dengan menyediakan akses informasi yang untuk ekspansi usaha (UN Women, 2022) Diliat dari perkembangan UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian lokal, seringkali menghadapi kendala dalam pengembangan usaha, sehingga menjadi kendala atau tantangan untuk mendapatkan pendapatan, melihat dari hal itu maka pentingnya pemberian kredit perbankan dalam konteks ini sangat relevan dengan demikian akses kredit perbankan yang masi terus memberi kemudahan kepada masyarakat untuk membantu dalam usaha. perbankan berperan sebagai katalisator untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal, melalui penyediaan layanan keuangan yang mendukung, seperti pemberian kredit pinjaman modal usaha, konsultasi keuangan, dan solusi perbankan. Aksesibilitas merupakan suatu ukuran potensial atau kemudahan orang untuk mencapai tujuan dalam suatu perjalanan. Aksesibilitas adalah kemudahan yang di sediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan. Aksebilitas yang dimaksudkan adalah untuk menciptakan keadaan dan lingkungan yang lebih menunjang penyandang cacat bagi masyarakat. Aksesibilitas yang di maksud disini adalah Akses kredit merupakan kemampuan seseorang untuk mendapatkan kredit dari pihak Bank dalam jumlah tertentu, jangka waktu tertentu dan dengan tingkat suku bunga tertentu. Aksesibilitas perempuan terhadap kredit perbankan masih terhambat oleh berbagai faktor, perlu dilakukan upaya bersama lembaga keuangan dan masyarakat terlebih khsusnya perempuan, untuk meningkatkan aksesibilitas tersebut. Dengan meningkatkan kemampuan prempuan dalam usaha tehadap akses kredit masih di pertanyakan apakah mudah atau masih dalam kesulitan, dalam memperdayakan ekonomi perempuan. Pemberian kredit perbankan sejalan dengan teori penawaran uang, pemberian kredit dalam hal ini dapat dipersamakan sebagai kegiatan penawaran uang oleh bank kepada masyarakat atau nasabah apakah perempuan pelaku usaha mempunyai akses untuk memeperoleh pemberian kredit perbankan. Perbankan adalah sebuah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarkat dala bentuk kredit dan dengan jasa lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas krateristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini ditetapkan sebagai langkah awal dalam menentukan sampel yang dimana dalam Populasi penelitian ini 20 pelaku usaha yang Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat. Penentuan sampel dalam penelitian ini sebanya 5 perempuan pelaku usaha. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aksesibelitas perempuan pelaku usaha terhadap pemberian kredit perbankan, Hasil penelitian Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap 5 perempuan pelaku usaha menyatakan belum memahami kredit perbankan karena pengetahuan, pengalaman dan akses informasi terhadap kredit perbankan, oleh kerena itu perempuan pelaku usaha masi ada keraguan dan tidak ada keyakinan untuk mengajukan kredit perbankanini menunjukkan bahwa aksesibelitas perempuan pelaku usaha di kecamatan lamboya terhadap kredit perbankan masih tergolong rendah. Denganr antara lain Aksesibelitas perempuam pelaku usaha di Kecamatan Lamboya masih ditemukan dengan yang berkendala dengan aksesibilitas yaitu: Kurang informasi, Persyaratan kredit keraguan pelaku usaha., kesulitan administrasi,
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aksesibelitas, Pemberian Kredit, Perbankan, Perempuan Pelaku Usaha |
Subjects: | Economic > Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 18 Sep 2024 01:54 |
Last Modified: | 18 Sep 2024 01:54 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4474 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |