BATLAYAR, Henderika (2024) ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAAN DAN BEBAN DITINJAU DARI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA SAK NO 23 DI PT. NUSANTARA SAKTI DEALER HONDA NSS KUPANG. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
02 COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
01 ABSTRAK.pdf Download (711kB) |
![]() |
Text
03 BAB I.pdf Download (313kB) |
![]() |
Text
04 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (192kB) |
![]() |
Text
05 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) |
![]() |
Text
06 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB) |
![]() |
Text
07 BAB V.pdf Download (294kB) |
![]() |
Text
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (302kB) |
Abstract
Standar akuntansi keuangan merupakan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan yang didasarkan pada asumsi dan konsep dasar akuntansi yang telah dikemukakan. sebelumnya serta mengacu pada prisip-prinsip akuntansi yang dibuat oleh komite prinsip akuntansi internasional. Sebelumnya pengantar standar akuntansi keuangan maka yang digunakan adalah prinsip akuntansi Indonesia, perubahan ini terjadi setelah adanya globalisasi ekonomi dan semakin marak aktifnya pasar modal Indonesia, sehingga prinsip akuntansi Indonesia sudah tidak lagi mampu dan menjawab permasalahan yang timbul dalam praktek.Menurut Dwi Martani Dkk (2012 : 16). Standar akuntansi keuangan yang disusun oleh IAI terdiri atas empat standar yang sering disebut empat pilar standar akuntansi yaitu: Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuantabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah) dan Standar Akuntansi pemerintahan (SAP). Standar akuntansi keuangan merupakan pedoman yang harus diacu dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pemakai dilajur manajemen perusahaan. Agar laporan keuangan tidak menyesatkan dan tidak terjadi kesalah pahaman atas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemakai laporan keuangan perlu memahami konsep dasar asumsi, penalaran dan keterbatasan standar akuntansi yang berlaku”. Secara konseptual pendapatan dapat diartikan sebagai aliran masuk aktiva atau pengurangan utang yang diperoleh dari hasil penyerahan barang atau jasa kepada para pelanggan. Termasuk aktiva dalam konteks ini dapat berupa kas, piutang, aktiva tetap, atau aktiva lain. Dalam praktiknya, pendapatan sering berupa penerimaan kas atau timbulnya tagihan (piutang) kepada pelanggan sebagai akibat menjual barang atau menyerahkan jasa tertentu kepada pelanggan. Dalam akuntansi pendapatan tidak selalu sama dengan laba. pernyataaan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK:2009:34) Pengakuan suatu beban biasanya bersamaan dengan digunakan barang atau jasa dalam proses memperoleh pendapatan, tetapi dapat juga setelah penggunaanbarang dan 24 jasa atau dalam keadaan luar biasa dapat juga sebelum penggunaan barang dan jasa. Saat pengakuan beban ditentukan oleh pendapatan laba yang dipakai perusahaan. Hubungan antara pendapatan dan beban adalah sebab dan akibat, beban merupakan faktor penyebab (causal factor) dalam perolehan pendapatan. Dengan demikian akuntan berupaya mengaitkan pendapatan yang muncul dalam laporan laba rugi dengan semua biaya yang dikeluarkan untuk memetik pendapatan tersebut. Konsep ini disebut prinsip pengaitan (matching principle), mengatur penentuan saat pengakuan beban dilaporan keuangan Dalam laporan laba rugi terdapat dua kelompok pendapatan yang terdiri dari pendapatan utama dan pendapatan lain-lain. Pendapatan utama berasal dari kegiatan utama perusahaan. Pendapatan lain-lain berasal dari pendapatan yang tidak merupakan kegiatan utama perusahaan. Misalnya pendapatan bunga bagi perusahaan perdagangan. Selain itu, juga dalam beberapa kasus terdapat pendapatan dan kerugian. Secara konseptual pendapatan dapat diartikan sebagai aliran masuk aktiva atau pengurangan utang yang diperoleh dari hasil penyerahan barang atau jasa kepada para pelanggan. Termasuk aktiva dalam konteks ini dapat berupa kas, piutang, aktiva tetap, atau aktiva lain. Dalam praktiknya, pendapatan sering berupa penerimaan kas atau timbulnya tagihan (piutang) kepada pelanggan sebagai akibat menjual barang atau menyerahkan jasa tertentu kepada pelanggan. Dalam akuntansi pendapatan tidak selalu sama dengan laba. Dalam aktivitas perusahaan baik perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur tidak terlepas dari beban, untuk menentukan laba tidak hanya pendapatan dan keuntungan saja yang harus ditetapkan, tetapi juga kriteria beban dan kerugian harus didefinisikan secara jelas. Beban lainnya tidak terkait dengan pendapatan tertentu dan akan diakui dalam periode ketika beban tersebut dibayarkan atau telah terjadi. Beban mencakup kerugian serta biaya yang timbul dalam rangka kegiatan normal entitas. Pengertian beban berdasarkan International Finansial Reporting Standards (IFRS), menurut Hans Kartikahadi dkk (2012: 60). “Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Pengakuan beban sangatlah terkait dengan prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition). Beban diakui dalam laporan keuangan laba rugi jikalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang akan berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban sudah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban tidak bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva. Pendapatan dapat diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara entitas dan pembeli atau pengguna aset tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi dengan jumlag diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas. Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Pengakuan beban sangatlah terkait dengan prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition). Beban diakui dalam laporan keuangan laba rugi jikalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang akan berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban sudah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban tidak bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva. Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan dalam bentuk neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu, misalnya satu tahun. Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan. Biasanya hal ini sering dilakukan pihak manajemen pada saat tertentu.Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data sangat membantu dalam tercapainya tujuan penelitian. Sesuai dengan data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini maka penelitian memakai pengumpulan data berupa: Dokumentasi Teknik dokumentasi untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan perlakuan akuntansi atas pendapatan dan beban pada SAK no 23 di PT Nusantara Sakti Dealer Honda NSS KupangJenis dan sumber data, yaitu data yang berbentuk angka-angka yang relevan dengan yang akan dibahas. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk informasi baik lisan maupun tulisan yang berperan sebagai pendukung data yang lainVariable Indikator Empirik Dan Skala Pengukuran Konsep Menurut Sungiyono (2015: 38) menjelaskan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian eksperimen, variabel dibedakan menjadi dua kelompok yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruihi atau yang menjadi akibat karena adanya variabelbebas. Maka variabel merupakan suatu petunjuk yang mendasar dalam pelaksanaan kajian lebih lanjut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Pendapataan Dan Beban |
Subjects: | Economic > Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 09 Aug 2024 04:12 |
Last Modified: | 09 Aug 2024 04:12 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4275 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |