ANALISIS KINERJA ANGGARAN BELANJA PADA PEMERINTAH KABUPATEN ALOR TAHUN 2017-2021

SIR, Siblon (2024) ANALISIS KINERJA ANGGARAN BELANJA PADA PEMERINTAH KABUPATEN ALOR TAHUN 2017-2021. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
1 HALAMAN DEPAN.pdf

Download (941kB)
[img] Text
2 ABSTRAK.pdf

Download (157kB)
[img] Text
3 BAB I.pdf

Download (225kB)
[img] Text
4 BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB)
[img] Text
5 BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (89kB)
[img] Text
6 BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (295kB)
[img] Text
7 BAB V.pdf

Download (90kB)
[img] Text
8 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (157kB)

Abstract

Anggaran merupakan alat perencanaan manajerial dalam bentuk keuangan yang berisi aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan selama periode waktu tertentu sebagai acuan kegiatan organisasi dan menunjukkan tujuan suatu organsiasi atau badan. Anggaran diperlukan dalam pengelolaan sumber daya untuk mencapai kejelasan sasaran anggaran yang diharapkan oleh masyarakat dan untuk menciptakan akuntabilitas laporan keuangan terhadap masyarakat. RAPBD diartikan sebagai rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Rancangan tersebut memuat pos-pos pendapatan dan belanja yang menjadi sasaran atau target yang hendak dicapai selama 1 (satu) tahun. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat menjadi cerminan kinerja dan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai dan mengelola penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di daerah pada suatu anggaran meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik memicu timbulnya gejolak yang berakar pada ketidakpuasan. Kinerja instansi pemerintah kini lebih banyak mendapat sorotan, karena masyarakat mulai mempertanyakan manfaat yang mereka peroleh atas pelayanan instansi pemerintah. Kondisi ini mendorong peningkatan kebutuhan adanya suatu pengukuran kinerja terhadap para penyelenggara Negara yang telah menerima amanat dari rakyat. Berdasarkan Latar Belakang dan rumusan masalah yang telah di uraiakan sebelumnya maka penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kinerja anggaran belanja pada pemerintah Kabupaten Alor tahun 2017-2021. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan data laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Alor. Pengumpulan data yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi atau dilakukan studi pustaka berupa artikel, book, jurnal dan catatan untuk laporan historis yang diarsipkan pemerintah kabupaten alor. Kabupaten Alor merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di bagian timur laut. Kabupaten Alor terdiri dari tiga pulau besar dan enam pulai kecil yang berpenghuni. Secara agronomis, Kabupaten Alor terletak antara 60– 80LS dan 1230– 1250 BT. Kabupten Alor berbatasan langsung dengan provinsi Maluku di sebelah timur, Kabupaten Lembata di sebelah barat, laut flores di sebelah utara, serta selat ombay dan RTDL di sebelah selatan Kabupaten Alor meiliki luas 2,928,88 Km2terdiri dari 17 kecamatan. Secara geografis, kondisi daerah ini merupakan daerah pengunungan tinggi yang dikelilingi lembah-lembah dan jurang-jurang. 63,95% wilayah di Kabupaten Alor merupakan daerah dengan kemiringan lebihd ari 400. Iklim yang tidak menentu di Kabupaten Alor merupakan masalah klasik. Dalam setahun musim penghujan relatif pendek/panjang dari pada musim kemarau. Dari segi luas wilayah, Kecamatan Alor Timur menjadi kecamatan terbesar yaitu meliputi hampir seperlima luas Kabupaten Alor. Sedangkan Kecaatan Lembur menjadi kecamatan dengan luas wilayah terkecil. Kinerja keuangan anggaran belanja kabupaten Alor menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Dari sisi variance belanja menunjukkan bahwa variance positif terjadi pada tahun 2017 dan 2018 karena realisasi melebihi anggaran, sedangkan variance negatif terjadi pada tahun 2019 hingga tahun 2021 karena realisasi lebih kecil dari anggarannya. Dari sisi pertumbuhan belanja daerah, peningkatan pertumbuhan belanja terjadi pada pada tahun 2017, sedangkan untuk tahun 2018 sampai 2021 terjadi pertumbuhan belanja negatif. Kinerja belanja dari sisi belanja operasional menunjukkan bahwa rasio belanja operasional terhadap total belanja adalah 52,11% hingga 60,81% selama periode 2017-2021. Hal ini menunjukkan sebagaian besar balanja daerah dipakai untuk belanja operasional. Kinerja belanja dari sisi belanja modal menunjukkan bahwa rasio belanja modal terhadap total belanja adalah 17,20% hingga 23,24% selama periode 2017-2021. Hal ini menunjukkan alokasi balanja daerah adalah untuk belanja modal adalah terbesar kedua setelah alokasi untuk belanja operasional. Kinerja belanja dari sisi belanja tak terduga menunjukkan bahwa rasio belanja tak terduga terhadap total belanja adalah 0,001% hingga 0,145% selama periode 2017-2021. Hal ini menunjukkan Hanya tersedia alokasi balanja daerah yang relatif kecil untuk belanja tak terduga. Kinerja belanja dari sisi belanja transfer bagi hasil menunjukkan bahwa rasio belanja transfer bagi hasil terhadap total belanja adalah 0,049% hingga 0,071% selama periode 2017-2021.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Anggaran, Belanja, Efektivitas, Efisiensi
Subjects: Economic > Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 07 Aug 2024 02:21
Last Modified: 07 Aug 2024 02:21
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4206

Actions (login required)

View Item View Item