PENGARUH PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PEMBERLAKUAN TARIF PAJAK PROGRESIF DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota kupang

MALO, Sadrak Febrian (2024) PENGARUH PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PEMBERLAKUAN TARIF PAJAK PROGRESIF DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota kupang. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
A. COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
B. ABSTRAK.pdf

Download (264kB)
[img] Text
C. BAB I.pdf

Download (4MB)
[img] Text
D. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (384kB)
[img] Text
E. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (316kB)
[img] Text
F. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (737kB)
[img] Text
G. BAB V.pdf

Download (262kB)
[img] Text
H. BIBLIOGRAFI (DAFTAR PUSTAKA).pdf

Download (216kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul: “Pengaruh Persepsi Masyarakat Mengenai Pemberlakuan Tarif Pajak Progresif Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Membayar Pajak Kendaraan Bermotor (Studi Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota Kupang)”. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh persepsi masyarakat mengenai pemberlakuan tarif pajak progresif terhadap kepatuhan membayar pajak kendaraan bermotor. (2) mengetahui pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan membayar pajak kendaraan bermotor. (3) mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan masyarakat sebelum dan sesudah mengetahui mengenai pemberlakuan tarif pajak progresif dan sanksi perpajakan Dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor yang diselenggarakan oleh unit pelayanan kantor bersama SAMSAT ini melibatkan tiga instansi pemerintah, yaitu Dinas Pendapatan Daerah, Kepolisian RI dan Asuransi Jasa Raharja. Kendaraan bermotor pun semakin banyak dan semakin meningkat dari tahun ke tahun di Kota Kupang. Semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang beredar di Kota Kupang menyebabkan jumlah wajib pajak kendaraan bermotor semakin meningkat pula. (Oktariyana, 2023). Data peningkatan jumlah kendaraan di Kota Kupang dari tahun ke tahun mengakibatkan jumlah tunggakan kendaraan bermotor mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat merasa penetepan tarif pajak yang tinggi sehingga memberatkan wajib pajak dan juga kurangnya informasi dan sosialisasi kepada masyarakat pada umumnya dan wajib pajak pada khususnya mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan perpajakan, sehingga kesadaran untuk membayar pajak sangat minim. Seiring dengan akan diberlakukannya tarif pajak progresif pada kendaraan bermotor, masyarakat merasa semakin terbebani karena biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak kendaraan semakin bertambah. masalah mengenai tarif pajak progresif terhadap kepatuhan membayar pajak harus diperhatikan sesuai dengan undang-undang, karena jika wajib pajak tidak patuh maka akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan penghindaran, pengelakan dan pelalaian pajak (Oktariyana, 2023).Selain tarif pajak, sanksi pajak juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada kepatuhan seorang wajib pajak dalam membayar pajak. Tjahjono (2005) menyimpulkan bahwa sanksi pajak adalah tindakan yang diberikan kepada wajib pajak ataupun pejabat yang berhubungan dengan pajak. Wajib pajak akan berusaha menjalankan kewajiban perpajakannya agar terhindar dari sanksi-sanksi yang berlaku dalam peraturan perpajakan. Penegakkan hukum secara adil oleh aparat pajak diperlukan bagi wajib pajak yang lalai dalam membayar pajak sehingga diharapkan mampu mendorong motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Oleh karena itu, ketegasan sanksi perpajakan sangat diperlukan agar kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dapat meningkat (Rahayu, 2017:16) Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan populasi wajib pajak yang terdaftar di Kantor SAMSAT Kota Kupang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden dan penentuan sampel menggunakan teknik Accidental sampling. Sumber terdiri dari data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis uji paired sample t-test, uji regresi linear berganda, uji analisis determinasi, dan uji hipotesis (uji-t). Hasil analisis dalam penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persepsi masyarakat mengenai pemberlakuan tarif pajak progresif berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak kendaraan bermotor. Dari hasil pengolahan dan analisis yang dilakukan berdasarkan data sebelum masyarakat mengetahui tarif pajak progresif disimpulkan bahwa H1 ditolak sedangkan dari hasil pengolahan dan analisis yang dilakukan berdasarkan data sesudah masyarakat mengetahui tarif pajak progresif disimpulkan bahwa H1 diterima. Berdasarkan hasil ini, dimungkinkan adanya indikasi bahwa masyarakat menjalankan kewajiban perpajakan dan patuh membayar pajak apabila pengetahuan akan tarif pajak progresif dipahami. Karena terjadi perbedaan pengaruh sebelum dan sesudah masyarakat memahami mengenai tarif pajak progresif. (2) Sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak kendaraan bermotor. Dari hasil pengolahan dan analisis yang dilakukan berdasarkan data sebelum dan sesudah masyarakat mengetahui tarif pajak progresif pada variabel sanksi perpajakan disimpulkan bahwa H2 ditolak. Berdasarkan hasil ini, dimungkinkan adanya indikasi sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan membayar pajak kendaraan bermotor karena sanksi yang diberikan tidak memberatkan pelaku pelanggaran walaupun pengetahuan mengenai tarif pajak progresif telah dipahami. (3) Dilakukan uji paired sample t test untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang berpasangan. Dalam penelitian ini uji paired sample t test dipakai untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan masyarakat sebelum dan sesudah mengetahui tarif pajak progresif. Berdasarkan pengujian data dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi masyarakat mengenai pemberlakuan tarif pajak progresif (X1) menunjukan adanya perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing- masing variabel. Sedangkan variabel sanksi perpajakan (X2) menunjukan tidak adanya perbedaan bermakna terhadap perlakuan yang diberikan pada masing-masing variabel. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kepentingan akademik yang kemudian dapat dijadikan sebagai rujukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Persepsi, Tarif Pajak Progresif, Sanksi Perpajakan, Kepatuhan Membayar Pajak Kendaraan Bermotor
Subjects: Economic > Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 02 Aug 2024 05:13
Last Modified: 02 Aug 2024 05:13
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4164

Actions (login required)

View Item View Item