ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PERATURAN BANK INDONESIA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI KOTA KUPANG PERIODE 2018-2022

NALLE, Margarita (2024) ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PERATURAN BANK INDONESIA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI KOTA KUPANG PERIODE 2018-2022. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
01. COVER.pdf

Download (4MB)
[img] Text
02. ABSTRAK.pdf

Download (197kB)
[img] Text
03. BAB I.pdf

Download (357kB)
[img] Text
04. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (721kB)
[img] Text
05. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (587kB)
[img] Text
06. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (976kB)
[img] Text
07. BAB V.pdf

Download (480kB)
[img] Text
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (414kB)

Abstract

Usaha bank dibedakan menjadi bank umum dan bank daerah (BPR). Bank Umum adalah bank yang menjalankan seluruh kegiatan usahanya, termasuk menghimpun dana, menyalurkan dana, dan menyelenggarakan jasa perbankan lainnya. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang kegiatan usahanya pada pokoknya sama dengan bank umum. perbedaan adalah BPR menawarkan layanan yang jauh lebih sedikit. Selain itu, BPR dibatasi oleh Undang-Undang Perbankan dan tidak dapat melakukan kegiatan usaha seperti menghimpun dana ke rekening giro, ikut serta dalam kliring, transaksi valuta asing, kegiatan asuransi, dan lain-lain. BPR merupakan lembaga perbankan umum yang diatur berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Penilaian tingkat kesehatan bank bermanfaaat untuk memberikan gambaran mengenai kondisi aktual bank, terutama bagi anggota dan pengelola. Terwujudnya bank yang sehat, menjamin pengelolaan aset, pelayanan prima, meningkatkan citra dan kredibilitas bank, serta meningkatnya transparansi dan akuntabilitas bank, bank diharapkan mampu menerapkan penilaian kesehatanya secara konsisten agar dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang berkepentinganPermasalahan yang di hadapi oleh bank adalah memburuknya kesehatan bank disebabkan oleh berbagai faktor. Alasan utama hampir semua bank adalah meningkatnya kredit bermasalah dan kredit bermasalah. Peningkatan kredit bermasalah dan kredit bermasalah yang terjadi belakangan ini semakin memperburuk keadaan dan bahkan menimbulkan kesulitan dalam pengelolaan bank saat ini. Selain itu, akibat dari peringkat kredit yang buruk adalah nasabah tidak mampu membayar utangnya, perusahaan bangkrut, atau nasabah kabur dan BPR tidak mengetahui keberadaannya Risk Profile dilakukan dengan menggunakan 2 indikator yaitu risiko kredit menggunakan rumus Non Performing Loan (NPL) yang merupakan perbandingan kredit bermasalah dengan total kredit. Kriteria komponen dikatakan sangat sehat ketika hasil <2%. Kedua Risiko likuiditas menggunakan rumus Loan to Deposit Ratio (LDR) yang merupakan rasio antara total kredit dengan dana pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari simpanan, giro dan deposito berjangka. Kriteria ideal yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 50-75%. Good Corporate Governance (GCG) adalah tata kelola bank sesuai ketentuan Bank Indonesia. Tata kelola perusahaan yang baik mengacu pada penilaian terhadap kualitas pengelolaan bank dalam penerapan prinsip-prinsip GCG. Earnings (profitabilitas) merupakan kemampuan suatu bank dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang dimilikinya. Evaluasi terhadap faktor profitabilitas meliputi evaluasi kinerja profitabilitas, sumber profitabilitas, keberlanjutan profitabilitas, dan pengelolaan profitabilitas. Kinerja profitabilitas dapat dievaluasi dengan menggunakan rasio keuangan. Yang pertama adalah laba atas aset (ROA). Ini adalah rasio yang mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan dengan membandingkan laba bersihnya dengan sumber daya yang dimilikinya atau total asetnya. Selanjutnya, Net Interest Margin (NIM) adalah margin bunga bersih yang digunakan untuk mengukur pembagian antara pendapatan bunga yang diperoleh bank atau lembaga keuangan dan jumlah bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman. Capital ekuitas (equity) dapat dihitung dengan menggunakan rasio kecukupan modal (CAR). Merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk memenuhi kemungkinan risiko kerugian. Rasio ini penting karena dengan membagi total modal dengan aset tertimbang menurut risiko (ATMR), Anda dapat menjaga CAR Anda dalam margin yang aman (minimal 8%).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat di Kota Kupang dengan menggunakan pendekatan RBBR. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di kota kupang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 7 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan dipilih dengan metode purposive sampling, yakni seluruh Bank Perkreditan Rakyat yang terdaftar di Kota Kupang yang terdaftar dan melaporkan informasi keuangannya di Website Otoritas Jasa Keuangan tahun 2018-2022. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan mengumpulkan data publikasi laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Laporan tata Kelola Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan matriks kriteria pemeringkatan komponen, nilai yang diketahui berada pada kategori kurang sehat, NPL, dan LDR, berada pada kategori tidak sehat pada tahun 2018 dan pada tahun 2019-2022 berada pada kategori kurang sehat, GCG berada pada kategori sehat dan cukup sehat pada 3 Bank Perkreditan Rakyat dan 4 Bank Perkreditan Rakyat lainnya perlu memperhatikan dalam penerbitan laporan tata Kelola, ROA berada pada kategori tidak sehat pada tahun 2018 dan pada tahun 2019-2022 berada pada kategori sangat sehat, NIM berada pada kategori sangat sehat, dan CAR berada pada ketegori sangat sehat.Dari hasil dan bahasan diatas maka dapat di Tarik Kesimpulan yaitu pada NPL bank harus hati-hati dalam menyeleksi nasabah peminjam, dan pada LDR bank memperhatikan kemabali kewajiban-kewajiban yang di miliki bank agar dapat menyelesaikan kewajiban dalam jatuh tempo, pada God Corporate Governance (GCG) perlu diperhatikan oleh Bank Perkreditan Rakyat di Kota Kupang sehubung dengan kelengkapan berupa publikasi laporan tata Kelola Perusahaan yang baik pada website Bank Perkreditan Rakyat. Aspek GCG sangat penting bagi Bank Perkreditan Rakyat dalam memebrikan sinyal positif kepada para pemangku kepentingan bahwa Bank dikelolah secara transpran, akuntabel bertanggung jawab, bebas dan adil. Pada ROA bank sudah sangat baik dalam mengelola asset nya dan memperoleh laba sesui dengan target namun perlu di perhatikan oleh pihak bank agar dapat meningkat. Pada NIM dapat menunjukan kemampuan manajemen bak sangat baik dalam mengelola aktiva produktifnya untuk memperoleh pendapatan bunga bersih, dan pada CAR dapat diketahui modal yang diperoleh bank sangat sehat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tingkat Kesehatan Bank, Bank Perkreditan Rakyat, Risk Based Bank Rating (RBBR), Tata Kelola Bank Yang Baik
Subjects: Economic > Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Akuntansi
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 01 Aug 2024 00:52
Last Modified: 01 Aug 2024 00:52
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/4145

Actions (login required)

View Item View Item