GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN ORANG KUDUS: Suatu Tinjauan Teologi Sosial dalam Pemikiran Dietrich Bonhoeffer Mengenai Gereja Sebagai Persekutuan Orang Kudus dan Relevansinya terhadap Panggilan Pelayanan Sosial Gereja (GMIT).

DJO, Christin (2024) GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN ORANG KUDUS: Suatu Tinjauan Teologi Sosial dalam Pemikiran Dietrich Bonhoeffer Mengenai Gereja Sebagai Persekutuan Orang Kudus dan Relevansinya terhadap Panggilan Pelayanan Sosial Gereja (GMIT). Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
a. Cover CND.pdf

Download (140kB)
[img] Text
b. ABSTRAK CND.pdf

Download (75kB)
[img] Text
c.PENDAHULUAN CND.pdf

Download (166kB)
[img] Text
d. BAB I CND.pdf
Restricted to Registered users only

Download (218kB)
[img] Text
e. BAB II CND.pdf
Restricted to Registered users only

Download (233kB)
[img] Text
f. BAB III CND.pdf
Restricted to Registered users only

Download (215kB)
[img] Text
g. PENUTUP CND.pdf

Download (155kB)
[img] Text
h. DAFTAR PUSTAKA CND.pdf

Download (110kB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji pemikiran Dietrich Bonhoeffer mengenai Sanctorum Communio. Dietrich merupakan seorang teolog asal Jerman, yang menjadi terkenal karena ia berani menentang dan melawan kekejaman Nazi di Jerman waktu itu. Dietrich lulus dari Universitas Berlin, memperoleh gelar Doktor dalam bidang teologi untuk tulisannya yang sangat berpengaruh, Sanctorum Communio. Ia digerakan oleh konsep keterlibatan gereja dalam ketidakadilan sosial dan perlindungan bagi mereka yang tertindas. Penelitian ini dilakukan untuk dapat menggali serta medeskripsikan mengenai pemikiran Sanctorum Communio milik Bonhoeffer, dan kemudian mencari akan relevansi dari pemikiran ini bagi kehidupan bergereja dan berteologi terkhususnya di GMIT dan juga kehidupan bermasyarakat. Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metode kepustakaan dengan mengumpulkan, membaca, serta menganalisis karya-karya yang berkaitan dengan pemkiran ini dalam rangka untuk menemukan pokok dari pemikiran Sanctorum Communio serta relevansi-relevansi yang ada dalam pemikiran ini. Melalui penelitian yang dilakukan, Penulis menemukan bahwa pemikiran Dietrich Bonhoeffer mengenai Sanctorum Communio ini merupakan sebuah upaya dalam mewujudkan persekutuan orang kudus yang terbuka, penuh kasih, dan adil artinya ikut terlibat dalam kehidupan sekular dan tidak boleh mengisolasi diri menjauh dari komunitas dunia. Menjadi persekutuan kasih artinya orang percaya memiliki rasa persaudaraan dan kebersamaan terhadap sesama dan segenap ciptaan, terakhir menjadi persekutuan yang adil artinya sebagai orang percaya harus mau ikut berjuang dan membela mereka yang menjadi korban ketidakadilan, siapa pun itu tanpa memandang latar belakang dan kepentingan tertentu. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini gereja terkhususnya GMIT, berhadapan dengan begitu banyak persoalan-persoalan sosial yang juga berdampak terhadap kehidupan bergereja. Gereja perlu menyesuaikan diri terhadap persoalan-persoalan yang terjadi sekaligus menyikapi berbagai situasi tersebut. Saat ini GMIT terus berupaya membenah diri dalam menghidupi panggilan pelayanan sosialnya. Upaya-upaya tersebut diwujudkan dengan aktif dalam berbagai persoalan sosial kemasyarakatan, dan ikut melakukan terobosan-terobosan dalam menjawab persoalan-persoalan tersebut, serta GMIT juga terus membuka diri tanpa menghilangkan identitasnya, untuk terbuka terhadap sesama apa pun latar belakangnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Dietrich Bonhoeffer, Sanctorum Communio, Terbuka, Persekutuan Kasih, Keadilan, GMIT
Subjects: Theology > Christian Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 12 Jun 2024 03:46
Last Modified: 12 Jun 2024 03:46
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/3940

Actions (login required)

View Item View Item