TEMALURU, Agatha Magdalena (2023) TRADISI MAKAN PATITA : Suatu RefleksiTeologisTerhadap Makna dan Nilai Tradisi Makan Patita Oleh Anggota Jemaat Asal Maluku Berdasarkan Kitab Kisah Para Rasul dan Implikasinya Bagi Persekutuan Jemaat. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
1. COVER (Cover, Lembar Pengesahan, Moto, Kata Pengantar, Daftar Isi).pdf Download (612kB) |
![]() |
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (136kB) |
![]() |
Text
3. PENDAHULUAN.pdf Download (325kB) |
![]() |
Text
4. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (359kB) |
![]() |
Text
5. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
![]() |
Text
6. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (229kB) |
![]() |
Text
7. PENUTUP.pdf Download (7kB) |
![]() |
Text
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (209kB) |
Abstract
Makan Patita atau makan bersama merupakan sebuah tradisi yang berasal dari Maluku. Kata Patita lebih dekat artinya dengan beberapa istilah yaitu istilah pa’atita yaitu jamuan makan bersama. Pa’atita mempunyai kata dasar tita yang berarti amanat/didikan/perintah, sehingga pada saat berlangsungnya makan Patita, terdapat proses hamana yang berarti proses didikan atau memberikan petuah oleh pemimpin kepada semua yang hadir dan duduk bersama. Proses didikan atau petuah tersebut disampaikan sebelum dan sesudah makan. Makan Patita bukan saja sebagai simbol atau petunjuk identitas tetapi juga dapat memberi makna dan nilai bagi persekutuan kelompok khususnya di kalangan orang-orang muda orang Maluku sebagai sarana rekonsiliasi, yakni berlangsungnya percakapan atau dialog yang bertujuan untuk menyatukan persepsi/pandangan bersama yang mengarah kepada terjadinya kesepakatan damai. Tradisi ini dibawa masuk ke Kupang lewat migrasi orang-orang Maluku di NTTdengan cara yang berbeda-beda yakni lewat jalur pendidikan, perdagangan, pelayanan injil, dan lain sebagainnya.Proses migrasi ini telah memberikan kontribusi yang beragam dalam memperkaya kehidupan masyarakat setempat, dengan membawa serta nilai-nilai dan keunikan budaya Maluku yang kini menjadi bagian penting dari identitas dan warisan budaya di Kupang salah satunya tradisi makan Patita. Perkembangan Makan Patita di daerah NTT membawa kesan teologis yang baik bagi kehidupan orang-orang Kristen. Makan Patita telah mengalami perkembangan makna sehingga tidak lagi menjadi tradisi yang eksklusif bagi orang Maluku saja, namun bisa dirasakan siapa saja yang hadir pada acara-acara tradisi makan patita. Penulis mengamati tradisi makan Patita ini menjadi sarana transformasi dan transportasi nilai-nilai Kristiani kepada setiap jemaat yang didiami oleh orang-orang Maluku khususnya di GMIT Kota Kupang. Oleh karena itu dengan menggunakan pengamatan lapangan dan teori-teori makan Patita, penulis kemudian meneliti perkembangan tradisi ini di tengah jemaat Kota Kupang. Dengan menggunakan metode deskriptif, analisis, dan reflektif, penulis mendeskripsikan Sejarah, makna, tujuan dan manfaat tradisi makan patita. Lalu berdasarkan teori dan realita lapangan, penulis menganalisis sesuai dengan keadaan di lapangan dan mendapatkan respon beragam terkait dengan nilai-nilai yang ditransfer kepada sesama orang Maluku dan yang bukan Maluku baik itu nilai-nilai moral dan etika, maupun nilai-nilai Kristiani. Kemudian penulis merefleksikannya ke dalam implikasi bagi gereja, dan bagi masyarakat kota Kupang lainnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi makan Patita, identitas budaya, makna, nilai transformasi nilai kristiani |
Subjects: | Theology > Christian Theology |
Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 08 Mar 2024 04:12 |
Last Modified: | 08 Mar 2024 04:12 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/3102 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |