FANLEHI, Ruth Naomi (2023) MAKNA GONG DAN MOKO DALAM UPACARA KEMATIAN: Studi Kontekstual Terhadap Makna Gong dan Moko dalam Upacara Kematian Menurut Orang Mataru Alor. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
01. COVER - DAFTAR ISI.pdf Download (725kB) |
![]() |
Text
02. ABSTRAK.pdf Download (264kB) |
![]() |
Text
03. BAB I.pdf Download (556kB) |
![]() |
Text
04. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (522kB) |
![]() |
Text
05. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB) |
![]() |
Text
06. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (508kB) |
![]() |
Text
07. BAB V.pdf Download (313kB) |
![]() |
Text
08. PENUTUP.pdf Download (89kB) |
![]() |
Text
09. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (200kB) |
Abstract
Gong dan moko merupakan alat musik yang dapat dipakai oleh masyarakat dalam suatu acara seperti penyambutan kepada tamu, peminangan perempuan dan juga sebagai simbol kepada orang yang telah meninggal. Masyarakat Mataru Barat memahami gong dan moko sebagai salah satu benda sakral yang harus dibawa ketika melihat orang yang telah meninggal. Masyarakat Mataru Barat memahami gong dan moko sebagai benda sakral yang wajib dibawa oleh anak laki-laki dan anak perempuan ketika memasuki tenda duka. Gong dan moko yang dibawa oleh anak laki-laki dan perempuan harus diberikan kepada saudara perempuan dan saudara laki-laki dari si mati (nengfala/ mayolfala) Dari masalah yang telah dipaparkan, maka penulis melakukan penelitian mengenai gong dan moko. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang makna gong dan moko dalam upacara Kematian. Tempat penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, melakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman dengan teknik masyarakat Mataru tentang gong dan moko merupakan suatu penyakit yang dapat mengakibatkan sakit penyakit, kecelakaan dan kematian. Masyarakat Mataru Barat memahami bahwa ini merupakan suatu budaya yang harus dilakuka jika tidak dilakukan maka masyarakat akan mendapatkan tantangan. Oleh karena itu masyarakat perlu memahami bahwa gong dan moko bukan sebagai benda sakral yang dapat membawa bencana tetapi sebagai simbol yang dapat mempersatukan antara anak laki-laki dan perempuan kepada saudara-saudara dari orang yang telah meninggal dan juga memberi tanggung jawab untuk melihat keluarga yang ditinggalkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya, Gong dan Moko, Musik, dan Kematian |
Subjects: | Theology > Christian Theology |
Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 16 May 2023 02:42 |
Last Modified: | 16 May 2023 02:42 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/2180 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |