HUBUNGAN GEREJA DAN PEMERINTAH: Tinjauan Teologi Paulus dalam Surat Roma Mengenai Kepatuhan Kepada Pemerintah dan Implikasinya bagi Hubungan GMIT dan Pemerintah

FINIT, Devita Margaritha (2023) HUBUNGAN GEREJA DAN PEMERINTAH: Tinjauan Teologi Paulus dalam Surat Roma Mengenai Kepatuhan Kepada Pemerintah dan Implikasinya bagi Hubungan GMIT dan Pemerintah. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
1_Cover.pdf

Download (520kB)
[img] Text
2_ABSTRAK.pdf

Download (98kB)
[img] Text
3_BAB I.pdf

Download (180kB)
[img] Text
4_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (265kB)
[img] Text
5_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (497kB)
[img] Text
6_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB)
[img] Text
7_BAB V.pdf

Download (45kB)
[img] Text
8_DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAFI).pdf

Download (192kB)

Abstract

Kasus penyimpangan kekuasaan, diskriminasi dan maladministrasi berupa pengabaian laporan, korupsi dan pungutan liar di berbagai instansi pemerintahan semakin marak terjadi beberapa tahun belakangan. Kasus-kasus ini bahkan dianggap sebagai hal yang lumrah dalam lingkungan pemerintah. Acap kali kerja sama antara gereja dan pemerintah, membuat gereja tidak jeli atau bahkan enggan untuk menyampaikan kebenaran yang seharusnya disampaikan. Konsep yang mendasari hubungan antara gereja (lembaga) dengan pemerintah adalah keyakinan bahwa pemerintah adalah wakil Allah. Dasar pemahaman ini kemudian disalah gunakan oleh beberapa pihak untuk melakukan kesewenangan. Berdasarkan uraian pemasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan tinjauan terhadap teologi Paulus mengenai hubungan gereja dan pemerintah dalam surat Roma. Surat Roma menjadi karya terbesar Paulus yang memuat cukup rinci mengenai hubungan antara gereja dan pemerintah, dibanding dengan surat-surat Paulus lainnya walaupun semua uraian dalam suarat Paulus dapat bersifat saling melengkapi. Uraian dalam surat Roma, seringkali dijadikan sebagai pembelaan dan pembenaran atas tindakan dan kebijakan keliru yang dilakukan pemerintah. Meski demikian, nasihat Paulus sebenarnya merupakan bentuk dakwaan dan penolakan atas penindasan dan diskriminasi yang dilakukan pemerintah. Ketaklukkan yang dimaksudkan Paulus dalam uraiannya adalah kepatuhan yang mengarah pada Kristus. Kristus-lah yang membawahi pemerintah dengan demikian seorang yang mengikatkan pada kehendak Allah harus menghormati pemerintah atas dasar kasih terhadap Kristus. Jika demikian maka, ketaklukkan gereja kepada pemerintah adalah merupakan bentuk sikap patuh yang dilakukan selama pemerintah tindak menyimpang dari kehendak Allah. Jika pemerintah justru abai maka ketaklukan gereja adalah berupa sikap patuh yang kritis dan menyuarakan suara kenabiannya. Sikap patuh yang dinasihatkan Paulus juga bukan hanya akan berdampak pada diri setiap individu namun juga dampak meluas bagi sesama dan pada saat yang sama akan menggambarkan hubungan timbal balik yang bertanggung jawab antar gereja dan pemerintah. Pada akhirnya penulis menyajikan tulisan ini sebagai sumbangan terhadap hubungan antara GMIT dan pemerintah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Roma, Gereja, Pemerintah, Kepatuhan, Kritis, Mitra
Subjects: Theology > Christian Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 19 May 2023 01:50
Last Modified: 19 May 2023 01:50
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/2155

Actions (login required)

View Item View Item