HANIK BESI: Suatu Tinjauan Teologi Kontekstual Terhadap Ritual Hanik besi dan implikasinya bagi jemaat GMIT Ebenhezer, Pene Tunan, Klasis Amanuban Tengah Utara

TAUHO, Kornalia Jeta (2023) HANIK BESI: Suatu Tinjauan Teologi Kontekstual Terhadap Ritual Hanik besi dan implikasinya bagi jemaat GMIT Ebenhezer, Pene Tunan, Klasis Amanuban Tengah Utara. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.

[img] Text
00. COVER.pdf

Download (363kB)
[img] Text
01. ABSTRAK.pdf

Download (14kB)
[img] Text
02. PENDAHULUAN.pdf

Download (156kB)
[img] Text
03. BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (188kB)
[img] Text
04. BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (254kB)
[img] Text
05. BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (218kB)
[img] Text
06. PENUTUP.pdf

Download (35kB)
[img] Text
07. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (85kB)

Abstract

Hanik Besi adalah mendinginkan/menjinakan besi. Ritual ini wajib dilakukan untuk barang-barang baru seperti untuk alat-alat pertanian, alat-alat tukang dan juga alat transportasi pada saat seseorang membeli motor atau mobil baru. Penulis melakukan penelitian di Jemaat Bermata Jemaat GMIT Ebenhezer Pene Tunan, Klasis Amanuban Tengah Utara dengan menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif. Penulis menggunakan teori Bevans model sintesis untuk menganalisa ritual hanik besi dapat berdasarkan indikator-indikator teologi kontekstual. Tujuannya ialah untuk mengetahui apakah sudah terjadi kontekstualisasi berdasarkan ritual hanik besi. Berdasarkan hasil analisis didapati bahwa Gereja terlibat dan berbaur dengan jemaat dalam ritual hanik besi, Tindakan gereja menunjukkan bahwa gereja sedang berteologi secara kontekstual. Sekalipun dari segi pendidikan jemaat ada pada tingkat pendidikan rendah, mereka telah berteologi secara kontekstual. Budaya adalah jalan masuk untuk memberitakan Injil dalam jemaat yang berbudaya. Oleh karena itu, pelayanan gereja perlu melestarikan budaya yang ada dan mengsejajarkan posisi budaya dan agama setara. Seperti halnya dalam Alkitab Perjanjian Lama Allah pemilik kebudayaan, pribadi Paulus dalam Alkitab Perjanjian Baru 1 Korintus 7:20. Jadi budaya setara dengan gereja tetapi harus searah dengan Firman Tuhan, nilai-nilai budaya harus menyesuaikan dengan nilai-nilai Alkitab. Budaya bukan yang utama tetapi Allah yang terutama, sehingga budaya apapun tidak boleh bertentangan dengan Allah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Hanik Besi, Teologi Kontekstual, Budaya, Gereja
Subjects: Theology > Christian Theology
Divisions: Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen
Depositing User: Mr Admin UKAW
Date Deposited: 18 May 2023 23:54
Last Modified: 18 May 2023 23:54
URI: http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/2140

Actions (login required)

View Item View Item