ASA, Hildegardis (2022) ANALISIS KANDUNGAN KARAGINAN RUMPUT LAUT Kappaphycus spp VARIETAS BERBEDA YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DAN HABITAT BERBEDA DI PERAIRAN DESA BOLOK. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (56kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (114kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (70kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (90kB) |
Abstract
Rumput laut Kappaphycus alvarezii merupakan komoditas unggulan penghasil Karaginan yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri. Kandungan karaginan berfluktuasi menurut varietas, metode dan habitat budidaya Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan karaginan rumput laut Kappaphycus alvarezii varietas berbeda yang dibudidayakan dengan menggunakan metode dan habitat berbeda. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022, dengan pengambilan sampel dilakukan di Perairan Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat dan Ekstraksi pengujian kandungan karaginan dilakukan di Laboratorium Eksakta UKAW. Terdapat 4 (empat) varietas yaitu varietas tambalang coklat hasil kultur jaringan asal Rote, varietas sacol asal Sulamu, varietas sacol asal Semau, dan varietas tambalang hijau hasil kultur jaringan asal Semau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok Faktorial. Parameter yang diuji yaitu, kandungan karaginan varietas berbeda, metode berbeda, habitat berbeda dan pengukuran kualitas perairan. Analisis data menggunakan uji sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk varietas, varietas Tambalang hijau hasil kultur jaringan asal Semau memberikan nilai tertinggi yaitu 56.71%, Untuk perbandingan metode, Kappaphycus alvarezii yang dibudidaya dengan metode lepas dasar memberikan kandungan karaginan yang lebih tinggi (rata-rata56,90%) dibandingkan metode longline. Untuk habitat yang berbeda, Kappaphycus alvarezii yang dibudidaya pada habitat pasir memberikan kandungan karaginan yang lebih tinggi (rata-rata 55,15%) dibandingkan habitat lamun. Hasil ANOVA menunjukan bahwa interaksi antara varietas berbeda yang dibudidaya dengan metode dan habitat yang berbeda tidak berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kandungan karaginan Kappaphycus alvarezii.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kappaphycus alvarezii, Kandungan Karaginan, Varietas, Metode, Habitat, Perairan Bolok. |
Subjects: | T Technology > Fishery Technology |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumber Daya Perairan |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 22 Feb 2023 01:34 |
Last Modified: | 22 Feb 2023 01:34 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/1974 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |