LUDJI, Ni Sarah Medo (2022) GEREJA PASCA KONFLIK: Suatu Tinjauan Historis Teologis Tentang Konflik pada Perkembangan Jemaat GMIT Semau Tengah Utara serta Dampaknya bagi Jemaat Masa Kini. Undergraduate thesis, Artha Wacana Christian University.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (56kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (114kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (70kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (90kB) |
Abstract
Jemaat GMIT Semau Tengah Utara merupakan Jemaat yang terdiri dari Mata Jemaat Elim Uitao dan Mata Jemaat Ora et Labora Uitao. Jemaat Ora et Labora Uitao dulunya adalah Jemaat Elim Uitao yang memilih keluar dikarenakan beberpa persoalan di mana masalah politik menjadi puncak dari konflik yang terjadi. Kurangnya pendeta/pelayan pada masa itu menyebabkan ketegangan di antara keduanya seolah-olah tenggelam begitu saja. Di tahun 2019, kedua jemaat ini disatukan menjadi Jemaat GMIT Semau Tengah Utara dalam relasi yang masih bersitegang. Kedua jemaat ini kembali disatukan dalam satu jemaat pelayanan yang akhirnya berdampak pada pelayanan dan juga relasi diantara keduanya. Perpecahan antara dua jemaat ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain situasi politik, kebijakan gereja secara sinodal terkait sikap politik yang belum terlalu jelas. Faktor lainnya ialah model kepemimpinan yang tidak lagi memiliki rasa percaya dan juga cara pengelolaan konflik yang tidak tepat. Adapun akibat dari konflik ini secara langsung berakibat pada perpecahan di dalam jemaat, dan akibat secara tidak langsung pada relasi diantara kedua jemaat yang kurang harmonis pasca konflik. Sebagai gereja kita tidak dapat menghindarkan diri kita dari yang namanya konflik. Upaya yang bisa dilakukan gereja dalam menghadapi konflik ada pada proses pengelolaannya. Sebuah konflik yang dapat dikelolah dengan baik akan mendapatkan hasil yang baik bagi kedua belah pihak yang bertikai. Sedangkan proses pengelolaan konflik yang tidak tepat akan berimbas pada lahirnya konflik baru. Selain proses pengelolaan konflik, hal yang penting dalam sebuah konflik gereja adalah pemulihan relasi pasca konflik. Pemulihan relasi ini tidak hanya berdampak pada psikologis anggota jemaat tetapi juga pada spiritualitas mereka.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pasca konflik, Semau Tengah Utara, relasi, kepemimpinan |
Subjects: | Theology > Christian Theology |
Divisions: | Fakultas Teologi > Teologi Agama Kristen |
Depositing User: | Mr Admin UKAW |
Date Deposited: | 28 Jan 2023 00:38 |
Last Modified: | 28 Jan 2023 00:38 |
URI: | http://repo-ukaw.superspace.id/id/eprint/1709 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |